Wednesday, April 30, 2014

Canon EOS 1200D, Kamera DSLR Murah untuk Pemula Harga 5,65 Juta

Canon EOS 1200D Harga Spesifikasi | Anda ingin membeli kamera DSLR tapi dana terbatas? Atau sekarang sedang mencari rekomendasi kamera DLSR Canon yang harganya paling murah? Canon EOS 1200D memang bukan yang paling murah, tapi ini seri paling baru. Meneruskan seri 1100D yang mungkin dalam waktu tidak lama akan diskontinu.

Harga Canon EOS 1200D adalah 5.65 juta, sudah lengkap dengan kit EF-S18-55 IS II, jadi begitu barang sampai di tangan anda, tidak perlu bingung membeli lensa untuk segera bisa mulai hunting foto. Memang sih itu lensa kelewat standar, tapi sudah cukup untuk bisa segera mencoba dan menikmati fitur-fitur kamera DSLR pertama anda.

Mengapa Canon merilis kamera DSLR murah seperti ini?

EOS 1200D memang kelas entry-level alias pemula. Jangan dibandingkan dengan 7D atau versi diatasnya. Pasar entry-level inilah pasar yang paling panas alias ramai. Di Indonesia, konsumen pada level ini paling besar jumlahnya dibanding level profesional yang membutuhkan kamera dengan fitur yang lebih baik. Kamera DSLR sudah bisa dibeli orang kebanyakan tanpa perlu mengeluarkan uang lebih.

Canon EOS 1200D dipasarkan dengan lensa kit EF-S18-55 IS II untuk memberikan pengalaman baru bagi fotografer pemula dan masyarakat umum yang menginginkan kualitas gambar tajam dan berkualitas tinggi, efek bokeh yang menawan, serta menu pengaturan foto yang mudah dipahami.

Fitur utama Canon EOS 1200D

Beberapa fitur mutakhir di Canon EOS 1200D antara lain prosesor DIGIC 4 dengan sensor APS-C CMOS 18 megapixel serta kecepatan pengambilan foto dengan mode continuous-speed hingga 3 frame per second.

Canon EOS 1200D

Selain itu, pengaturan ISO kamera ini dapat dipilih mulai dari ISO 100 hingga 6400 dan dapat ditingkatkan hingga ISO 12800. Hal ini sangat berguna untuk memotret maupun merekam video di lingkungan yang minim cahaya dengan kualitas gambar yang tetap tajam dan indah.

Canon EOS 1200D sudah dilengkapi dengan 9 titik Auto Fokus (AF) dengan titik tengah cross-type untuk menyajikan keakuratan dan kecepatan dalam pencarian fokus baik saat kamera digunakan dalam posisi vertikal maupun horizontal.

Teknologi AI Servo AF juga membantu pengguna memprediksi pergerakan subjek foto sehingga ketika subjek foto bergerak, fokus kamera tetap mengikuti posisi subjek tersebut.

Karena dikategorikan sebagai kamera DSLR untuk pemula, PT Datascrip selaku distributor tunggal kamera Canon di Indonesia sengaja membanderol Canon EOS 1200D dengan harga terjangkau, Rp5.650.000. Sangat lumayan.

Monday, April 14, 2014

Photoshop vs Lightroom: Pilih Mana?

Photoshop vs Lightroom: Pilih Mana? | Saya yakin anda tahu Photoshop. Mungkin pernah dengar juga tentang Lightroom. Tahu bedanya? Itulah yang akan kita bahas kali ini. Buat para profesional, ini bukan masalah, tapi buat pemula, keduanya seringkali menimbulkan tanda tanya besar. Sebuah pertanyaan berulang yang sering muncul tapi hilang ketika ada kesempatan bertanya.

Di posting ini, kita akan lihat perbedaan mendasar antara Photoshop dan Lightroom, letak keunggulan mereka masing-masing, kapan kita butuh Photoshop, dan kapan cukup dengan Lightroom, haruskah punya keduanya, dan sebagainya. Sekarang mari kita mulai dengan membedakan keduanya.Photoshop vs Lightroom: Pilih Mana?

1) Photoshop Itu Apa?

Pada awalnya, Photoshop dibuat sebagai tool image editing yang sederhana, yang sejak 1990 telah tumbuh menjadi paket software pengolah citra yang luar biasa besar. Bukan hanya besar dari segi ukuran paket file installernya, tapi memang besar dan banyak sekali fitur, fungsi, dan kemampuan yang ditambahkan pada Photoshop setiap kali ada versi baru dirilis untuk memuaskan kebutuhan graphic designer, arsitek, animator, penerbit, fotografer, dan bahkan 3D artist.

Dengan Photoshop anda bisa lakukan segalanya. Hanya kreativitas yang menjadi langit batas kemampuannya. Belum lagi jika anda memanfaatkan update dan upgrade yang bisa berasal dari Adobe atau perusahaan lain yang berupa plugin atau filter. Rasanya akan percuma membuat daftar apa saja yang bisa anda lakukan dengan Photoshop, karena kita justru mempersulit diri yang terlalu lama menunggu daftar itu selesai dibuat saking panjangnya. Istilah “Photoshopped” sekarang sudah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari karena kita seringkali di kasih tunjuk image yang tampak realistis padahal itu sebenarnya hanya hasil dari olah digital image dengan Photoshop.

2) Apa itu Lightroom?

Nama panjang software ini adalah “Adobe Photoshop Lightroom”. Sedikit membuat bingung kan? Karena ada kata “Photoshop” di tengahnya. Jangan-jangan ini adalah versi lain dari Photoshop. Itu ada benarnya, karena Lightroom juga bisa dianggap sebagai bagian dari Photoshop dengan fungsi spesifik yang tidak ada di Photoshop.

Lightroom dibuat dengan tujuan utama memudahkan pengelolaan file gambar atau foto dalam jumlah besar, dan menjaga mereka dalam tempat yang terstruktur dengan sempurna. Apakah fitur semacam itu tidak ada di Photoshop?

Photoshop adalah aplikasi pengolah foto yang luar biasa, tapi ketika anda sudah meng-edit ratusan image, maka membuat mereka tetap terorganisir dengan baik itu susah banget dan terkadang butuh waktu lama hanya untuk mencari file tertentu yang kita maksud.

Jika anda fotografer yang lebih sering bekerja dengan image utuh yang masih bertipe RAW, biasanya akan mengandalkan Adobe Camera RAW – untuk membuka, memanipulasi, dan meng-convert file RAW, baru kemudian menggunakan Photoshop untuk sentuhan terakhir sebelum file image tersebut anda anggap ‘selesai’. Itu proses yang kompleks sekali, meskipun anda sudah memakai batch process untuk membuatnya sedikit terotomasi. Belum lagi ketika untuk menemukan file, wow, itu berarti anda harus mengamati sekian banyak thumbnail. Nah, di sinilah Lightroom akan mengambil perannya. Dia akan memudahkan anda untuk mengorganisir hasil editan anda, menyortirnya, dan membuatkan katalog untuk anda.

Lightroom adalah software pengelola image dengan menggunakan data base. Dia secara otomatis membaca metadata file (seperti merk dan model kamera, tanggal dan hari pengambilan gambar, aperture, shutter speed, ISO, white balance, dll).

Ketika Lightroom meng-import image, fitur built-in-nya akan menambahkan informasi di setiap image tersebut, mengijinkan anda untuk memberi tag dengan keyword tertentu, memberi flag dan rating. Jadi nantinya anda akan mudah menemukan gambar karena sudah tergolong-golong. Anda kemudian juga bisa mengedit mereka dengan selektif. Jika mau tinggal pilih gambar-gambar terbaik dan menshare mereka ke Flickr atau Facebook. Photoshop tidak punya fitur seperti ini.

3) Mengedit foto dengan Lightroom

Lightroom juga punya fitur untuk mengedit image. Tidak selengkap Photoshop tentu saja. Tapi untuk keperluan dasar memperbaiki hasil foto kamera sudah sangat bagus. Berikut ini beberapa diantaranya: (Lightroom’s Develop Module version 3.5)

  1. Histogram Sub-Module: Histogram, Crop & Straighten, Spot Removal, Red Eye Corrections, Graduated Filter, Adjustment Brush
  2. Basic Sub-Module: White Balance Temp and Tint; Exposure, Recovery, Fill Light, Blacks, Brightness, Contrast; Clarity, Vibrance, Saturation
  3. Tone Curve Sub-Module: Highlights, Lights, Darks, Shadows, Point Curve
  4. HSL / Color / B&W Sub-Module: Hue, Saturation, Luminance
  5. Split Toning Sub-Module: Highlights Hue & Saturation, Balance, Shadows Hue and Saturation
  6. Detail Sub-Module: Sharpening Amount, Radius, Detail, Masking; Noise Reduction Luminance, Detail, Contrast, Color, Detail
  7. Lens Corrections Sub-Module: Lens Profile, Distortion, Chromatic Aberration, Vignetting
  8. Effects Sub-Module: Post-Crop Vignetting Style, Amount, Midpoint, Roundness, Feather, Highlights; Grain Amount, Size, Roughness
  9. Camera Calibration Sub-Module: Process, Profile, Shadows Tint, Red Primary Hue and Saturation, Green Primary Hue and Saturation, Blue Primary Hue and Saturation
4) Mana Yang Harus Kita Pakai: Lightroom atau Photoshop?

Ini sepenuhnya tergantung dengan kebutuhan editing foto anda. Akan se-advance apa nantinya. Sebenarnya ada pilihan lain, Adobe Photoshop Elements. Yang ini bisa disebut sebagai gabungan terbaik Photoshop dan Lightroom. Fiturnya lebih terbatas dibanding Photoshop tapi punya fitur katalogisasi yang bagus seperti Lightroom.

Agak membingungkan memang. Mengingat semua fitur editing di Lightroom juga ada di Photoshop. Bukankah akan lebih baik kalau pakai Photoshop saja? Lebih irit dari sisi anggaran to? Tapi berikut pertimbangan mengapa sebaiknya memulai dengan Lightroom saja. Meski jika mau lebih anda harus pakai Photoshop juga.

Alasannya kira-kira seperti ini: 

  1. Lightroom lebih mudah dipelajari
  2. Lightroom sudah memiliki banyak sekali post-processing tools sudah cukup untuk 90%+ pekerjaan editing
  3. Lightroom akan membantu anda menjalani proses kerja yang lebih baik
  4. Lightroom membantu anda bekerja lebih efisien, karena anda bisa mengerjakan banyak foto dengan lebih cepat tanpa harus pusing membuka dan menutup banyak file
  5. Lightroom akan membuat anda mengorganisir image anda dalam satu tempat, membuatnya mudah untuk menemukan dan bekerja
  6. Lightroom mengijinkan anda membuat folder dan subfolder di dalam hard disk dan melakukan rename sejumlah file bersamaan berdasarkan template
  7. Mengedit image di Lightroom itu selalu aman, karena selalu meninggalkan file asli tidak tersentuh selama proses editing
  8. Di Photoshop, kecuali anda membuat layer tertentu di lock, dia tidak membuat historical changes. Pada Lightroom, anda selalu bisa kembali dan memulihkan setting sebelumnya setelah membuat perubahan
  9. Lightroom bisa memunculkan metadata file sebagai overlay ketika anda sedang mengedit image. Pada Photoshop, sekali image dibuka anda tidak bisa melihatnya.
  10. Harga Lightroom itu kurang lebih hanya separuh dari Photoshop

source: http://photographylife.com/

Friday, April 11, 2014

Perbedaan Kamera DSLR dan SLR

Perbedaan Kamera DSLR dan SLR | Pecinta dunia fotografi pasti akrab dengan istilah kamera dslr dan slr. Keduanya sering digunakan untuk sesi pemotretan yang berbeda meskipun sebenarnya fungsi utama keduanya sama, yaitu untuk menghasilkan gambar objek yang terang dan tajam.

Kamera DSLR

Kamera ini sudah cukup modern dan memiliki mechanical mirror system dan pentraprisma untuk memfokuskan cahaya yang datang ke optical viewfinder. Nah, cara kerja kamera dslr sangat modern yaitu menggunakan teknik digital. Kamera jenis ini sudah tidak perlu gulungan film hitam sepertu dulu lagi. Hasil jepretan langsung disimpan di memori card yang bentuknya segiempat kecil namun mampu menyimpan banyak data.

DSLR adalah singkatan dari Digital Single Lens Reflex. Bila kita hendak memotret objek menggunakan kamera tersebut, maka kita harus melihat tempat memusatkan titik focus agar gambar yang dihasilkan pas. Memang kamera memiliki film yang bisa dilihat saat pemotretan, namun hasilnya kurang sesuai.

Kamera dslr bekerja otomatis menyimpas gambar di dalam memori card. Anda tidak perlu khawatir mengenai hasil karena hasil jepretan langsung muncul di layar kamera. Tinggal memberikan nilai pada hasil. Bila bagus disimpan, bila ternyata kurang memuaskan bisa dihapus dan mengambil gambar lagi. Mudah sekali bukan?

Sayangnya kamera dslr memerlukan perangkat lain apabila pengguna ingin memproses foto lebih lanjut. Misalnya pengguna ingin punya gambar cetak atau di print, maka memori card tadi dimasukkan ke laptop yang memiliki software tertentu seperti photoshop, picasa, adobe, dan lain-lain. Nah, bila sudah ada perangkat dan dibuka, maka gambar bisa dilihat di computer atau laptop dan diedit. Kekurangan gambar dapat dibenahi sebelum dicetak. Bahkan, background dari gambar yang telah diambil bisa diganti.

Dari segi materi kamera ini lebih menguntungkan dan praktis. Dari segi kualitas gambar juga tidak kalah dari kamera slr. Hanya saja pengguna harus memiliki perangkat lunak pendukungnya untuk berbagai keperluan.

Kamera SLR

SLR sendiri kependekan dari single lens reflex atau memakai lensa tunggal. Artinya, cahaya dibawa oleh satu lensa ke dua tempat yaitu focal plane dan view finder. Dengan system tersebut maka gambar yang dihasilkan di layar dan sebenarnya sama persis. Jadi, fotografer dapat memastikan pengambilan gambarnya sudah pas.

Bila seorang fotografer telah memotret objek, maka hasilnya disimpan dalam gulungan film 35 MM karena kamera ini hanya memiliki system elektronik yang sederhana. Dari gulungan film tersebut dapat langsung di cuci cetak menjadi foto cantik di selembar kertas. Sayangnya, pemilik tidak dapat mengedit foto sebelum dicetak. Kelemahan system ini pemilik tidak dapat mengutak-atik (mengedit) sesuai dengan keinginan atau bila terjadi kesalahan tidak bisa diulangi lagi.

Thursday, April 10, 2014

Nikon Coolpix P340 - Kamera Digital Kompak Terbaru Minim Ubahan & Dibekali Fitur Wifi

Pilihan kamera digital kompak murah dengan fitur WiFi | spesifikasi, harga, dan review Nikon Coolpix P340 | Dibanding versi sebelumnya, P330, Coolpix P340 sebenarnya sama saja. Tapi ada tambahan fitur WiFi yang membuat pengguna bisa semakin mudah dan cepat berbagi foto atau mengunduhnya ke perangkat lain, ke Android anda misalnya. Buat yang narsis ini jelas fitur yang sangat dinanti. Biasa, jika ada produk yang sangat laris, maka tentu segera keluar produk turunan yang diharapkan bisa mengikuti keberhasilan produk sebelumnya. Itu sah-sah saja asal tidak kemudian perbandingan harga – fitur – dan kemampuannya jadi menurun. Meskipun di atas kertas, P330 dan P340 tampaknya sama saja – kecuali soal WiFi itu, Nikon mengklaim Nikon Coolpix P340 ini menghasilkan gambar yang lebih tajam.

Desain dan Control

Kamera digital Nikon Coolpix P340 ini hadir dengan desain yang kokoh dibalur warna hitam Doff. Kamera ini hadir dengan bentuk klasik yang minimalis berukuran 4.1 inci (103 mm) x 2.3 inci (58.3 mm) x 1.3 inci (32 mm) dengan berat total 195 gram. Kamera ini juga dilengkapi layar 3 inci LCD berwarna dengan teknologi Brightness Control. Bentuk kamera ini sangat pas di tangan dilengkapi bagian genggaman yang nyaman. Hadir dengan bahan material berkualitas, membuat keseluruhan bodi terasa lebih ringan namun kokoh.Nikon Coolpix P340

Nikon mengatur secara rapi tombol–tombol pengaturan pada perangkat ini. Anda akan menemukan berbagai tombol pengaturan berupa Knop putar khas kamera Digital SLR. Pada kamera digital kompak ini, Produsen juga memisahkan tombol merekam video, sehingga Anda bisa langsung merekam peristiwa tanpa direpotkan mencari di deretan mode lain. Meski tak terlalu jauh berbeda dengan seri sebelumnya, desain Retro yang dihadirkan tak membosankan.

Image Quality & Resolusi

Kamera digital Nikon Coolpix P340 ini dapat menghasilkan gambar dari resolusi terbesar 4,000 x 3,000 piksel hingga yang kecil 480 x 480 piksel. Dalam hal video, kamera ini mampu merekam dengan resolusi 1,920 x 1,080 piksel dan 640 x 480 piksel dengan kualitas HD. Kamera ini dapat menghasilkan foto dengan format JPEG dan RAW. Untuk video, kamera ini menghasilkan video berformat MOV. Untuk masalah ISO kamera digital Nikon ini dilengkapi ISO 80 hingga ISO 3200. Bahkan untuk pengaturan ISO manual bisa diatur hingga 12,800.

Dalam hal pengambilan gambar, kamera Ini dilengkapi berbagai mode layaknya kamera digital lainnya. Ada berbagai jenis mode seperti Intelligent Auto, Standard, Portrait, Landscape, Neutral, Snow, Museum, Sunset, Panorama hingga 3D Photo.

Ada juga fitur Auto white balance with the image sensor serta White Balance Correction; Autofocus dan Manual Focus; Exposure Control Systems, auto dan manual ISO hingga mode pengambilan Video Full HD.

Performa

Dalam perangkat terbarunya ini, Nikon memberikan dapur pacu terbaik untuk menghasilkan gambar lebih jernih dan jelas. Nikon menambatkan BSI CMOS sensor dengan resolusi 12,2 Megapiksel. Disokong prosesor terbaik dan lensa NIKKOR 24-120 mm serta ekuivalen 35mm, kamera digital kompak ini mampu menghasilkan gambar dengan warna lebih tajam, jelas, dan akurat. Gabungan Lensa dan CMOS sensor serta maksimum Aperture super cepat F1.8-F5.6 ternyata cukup mampu menangkap gambar di tempat minim cahaya.

Fitur

kamera digital Nikon dipersenjatai 5x Optical Zoom yang membawa Anda untuk menangkap gambar lebih rinci. Sebuah prosesor yang kuat dan Lens Shift VR Image Stabilization mampu mengurangi Noise dan Blur pada hasil bidikan. Untuk mengatasi keruwetan saat mentransfer data, Nikon telah melengkapi fitur Wifi pada perangkat ini. Kamera saku ini juga dilengkapi Built-in GPS Records sehingga Anda dapat mengetahui di mana dan kapan foto diambil.

Harga / Perkiraan Harga

Kamera Digital Nikon Coolpix P340 ini akan dilepas di perkiraan harga $380. Sayangnya, Anda harus bersabar Karena perangkat ini baru akan dilepas secara global Maret mendatang dengan warna Hitam dan putih saja.

Apakah Nikon Coolpix P340 ini layak beli?

Tak banyak perubahan yang dihadirkan Nikon di seri Coolpix 340 ini. Dari segi dimensi dan desain pun tak banyak berubah. Hanya saja seri terbaru ini sedikit lebih ringan dibanding seri sebelumnya. Untuk masalah mesin, Vendor masih menambatkan sensor yang sama yang sudah cukup menghasilkan kualitas gambar yang sangat tajam. Nikon hanya menambahkan fitur Wi-Fi yang seakan sudah wajib melekat ke kamera digital kompak saat ini. Dengan memiliki beragam fitur canggih dan desain Body yang Compact sehingga nyaman untuk dibawa ke mana saja, kamera Nikon terbaru ini cocok untuk para profesional. sumber: Paseban

Friday, April 4, 2014

Aperture: Apa Itu? Fungsinya?

Pengertian Aperture | Apa sih fungsinya? | Jika anda masih pemula dalam dunia fotografi, maka terkadang terasa memberatkan ketika kita harus memelajari begitu banyak hal baru dalam waktu singkat. Belum lagi beragam istilah fotografi yang sangat banyak itu. Wah, bisa puyeng. Hehe…, tenang saja, tidak akan sampai membuat rambut di kepala anda rontok kog. Nah, kali ini kita akan berbagi ilmu tentang aperture.

Dalam bahasa Indonesia, aperture adalah sebuah lubang pada bidang diafragma dimana itu adalah tempat berlalunya sinar luminasi. Biasanya juga dikenal dengan sebutan f-number, focal ratio, maupun relative Aperture.

Sedangkan mengenai bukaan atau relative Aperture berarti bilangan yang menunjukkan korelasi panjang antara fokus lensa terhadap Aperture. Pada umumnya karakter bentuk serta ukuran Aperture menentukan bentuk zona Fresnel serta difraksi Fresnel yang terjadi. Aperture dipastikan sering berada dibagian lensa kamera dan dapat diatur membesar serta mengecil oleh penggunanya.

Besar kecilnya Aperture atau tingkat ditandai dengan angka bukaan (f-number). Umumnya lensa memiliki bukaan terbesar dengan bilangan f/4. Artinya diafragma sedang dibuka pada ukuran diameter 25mm. Lambang f melambangkan panjang fokus dari lensa, sedangkan angka 4 melambangkan diameter entrance pupil (bukaan lensa). Angka-angka bukaan Aperture yang sering dipakai pada perancangan lensa fotografi mulai dari yang terbesar adalah f/1.0, f/1.2, f/1.4, f/1.7, f/1.8, f/2.0, f/2.5, f/2.8, f/3.5, f/3.8, f/4, f/4.5 dan seterusnya. Sedangkan untuk bukaan terkecil pada umumnya bisa mencapai f/18, f/20, f/22, f/32, dan seterusnya jika memungkinkan bilah bisa menutup lebih kecil. Sebagai catatan semakin kecil angka relative Aperture maka semakin besar bukaan diafragma.

Fungsi Aperture

Mari kita mengenal fungsi Aperture pada kamera yang ternyata sangat berpengaruh pada hasil foto atau bahkan kualitasnya.

Mengontrol cahaya yang masuk

Fungsi utama dari Aperture adalah mengontrol seberapa cahaya yang bisa masuk ke dalam sensor. Mengapa bisa mengontrol cahaya? Kembali lagi pada pengertian Aperture yang merupakan lubang pada bidang diafragma untuk tempat berlalunya sinar luminasi. Semakin besar pengaturan bukaan Aperture maka semakin memungkinkan banyak cahaya yang masuk sensor. Dan sebaliknya, semakin kecil bukaan maka semakin sedikit cahaya yang dapat masuk. Itulah mengapa dalam perumusan Exposure Value, Aperture menjadi yang terpenting selain pengaturan Kecepatan rana dan ISO.

Mengontrol kedalaman ruang sempit dan lebar

Pengaturan kedalaman ruang sebuah foto atau Depth of Field 100% hanya bisa diatur dengan Aperture. Kedalaman ruang menjadi penunjuk sebuah ruang tertentu di dalam gambar yang nampak relatif tajam karena adanya perbedaan ketajaman atau fokus. Istilah dalam forografi masa kini adalah “foto bokeh” dimana satu subjek lebih tajam, sedangkan background maupun foreground tampak buram atau tidak fokus apabila Anda mengatur Aperture sebesar-besarnya seperti angka f/1.4, f/1.8, atau f/2.8. sedangkan untuk mendapatkan ketajaman keseluruhan pada objek, maka pengaturan Aperture harus lebih kecil mencapai f/10, f/16, f/22 dan seterusnya. Jadi sederhananya, pada pengaturan angka bukaan yang besar akan menghasilkan efek ruang ketajaman yang berkurang (cocok untuk foto portrait atau foto subjek tunggal). Sebaliknya apabila angka bukaan yang mengecil akan menghasilkan efek ruang ketajaman bertambah luas (cocok untuk foto landscape maupun group).

Menghasilkan difraksi

Pada hukum fisika, cahaya dipastikan akan mengalami difraksi saat melewati lubang sempit. Difraksi adalah penyebaran gelombang cahaya yang dihasilkan karena ada halangan. Lubang sempit dalam konteks ini tentu adalah Aperture yang diatur dengan relative Aperture atau bukaan. Jadi ketika Anda mengatur Aperture terkecil (nilai tinggi) seperti f/10, 1/16, f/22 dan seterusnya, maka akan menghasilkan efek starbrust pada objek yang memiliki sumber cahaya. Efek difraksi akan sangat terlihat ketika Anda memotret lampu pada malam hari. Semakin besar angka f-number Aperture maka semakin luas penyebaran efek difraksi yang dihasilkan.

Mempengaruhi kecepatan lensa

Pada lensa fotografi yang diatur dengan diameter Aperture lebih besar (nilai bukaan kecil) dianggap lebih cepat karena lensa tersebut mampu meneruskan intensitas cahaya lebih besar terhadap permukaan bidang fokal. Inilah yang nantinya dapat memungkinkan untuk melakukan pemotretan kecepatan rana lebih tinggi. Berbeda dengan lensa fotografi yang diatur dengan diameter diafragma lebih kecil (nilai bukaan besar) dianggap lebih lambat disebabkan intensitas cahaya yang diteruskan oleh lensa relatif lebih kecil sehingga dibutuhkan exposure dengan rentang waktu yang lebih lama (kecepatan rana) agar foto dimungkinkan tidak underexposed. Fungsi Aperture pada kamera ini lebih erat kaitannya dengan fungsi pertama. sumber: Paseban

Thursday, March 20, 2014

Samyang meluncurkan tiga lensa terbarunya hari ini. Benarkah?

www.chandradjiwa.blogspot 24Melalui poster di facebook page resmi Samyang tampaknya Samyang akan meluncurkan tiga lensa terbaru mereka sekaligus. Tanggal resmi peluncuran paroduk tersebut jatuh tepat hari ini, Jumat 21 Maret 2014. Salah satu lensa terbaru Samyang digosipkan berupa lensa 10mm f/2.8 manual fokus. lensa kedua mereka dikabarkan akan menjadi lensa ber-auto fokus pertama mereka. dan yang ketiga kemungkinan lensa 35mm.

Tersiar kabar bahwa Samyang sedang menggarap lensa 50mm f/1.4, bisa jadi lensa ini dioptimalkan untuk fitur cinema atau cinema dan photo.

Semuanya masih samar sampai peresmiannya hari ini. Kita tunggu saja kabar selanjutnya.

Wednesday, March 19, 2014

Versi IS untuk lensa 50mm, 85mm, 135mm akan Segera Hadir

www.chandradjiwa.blogspot 22Canon akan meluncurkan lebih banyak Lensa non L ber-IS tahun ini

Canon melansir bahwa mereka akan mengumumkan setidaknya 2 prime lens terbaru di tahun 2014. kemungkinan besar, kedua lensa yang akan diluncurkan adalah lensa 50mm f/1.8 dan 85mm f/2 IS (dari sumber berita belum bisa memastikan kepastian untuk detil aperturenya, namun kabarnya kemungkinan akan lebih lambat dari produk terdahulunya, F/1.8). Yang pasti kedua lensa tersebut akan secara resmi dirilis pada pertengahan tahun 2014. Sebenarnya untuk lensa 50mm pihak Canon meresmikan peluncurannya pada tahun 2013, namun seperti kasus lensa Canon sebelumnya, mereka memundurkan jadwal peluncurannya. Bisa dipahami juga sebenarnya, karena mungkin ini adalah bagian dari strategi pemasaran mereka.

Lensa lain yang disebut sebut akan juga dirilis versi ISnya adalah lensa 135mm. Belum diketahui pasti apakah lensa 135 akan dirilis untuk versi L atau –S.

www.chandradjiwa.blogspot 21Mari kita tunggu tanggal peresmiannya. Tentu ini akan jadi berita menarik bagi para fotografer dan terlebih video maker yang notabene sangat terbantu jika sistem IS (Image Stabilization) disematkan pada lensa prime.

Perseteruan di kelas Ultra Wide : Tokina 11-16mm f/2.8 AT-X 116 Pro DX Canon-ef vs Canon EF-S 10-22mm f/3.5-4.5 USM

www.chandradjiwa.blogspot 20          Canon EF-S 10-22mm f/3.5 USM               Tokina 11-16mm f/2.8 AT-X

Perseteruan Wide lens untuk kelas APS-C (bodi dengan sensor dengan crop fakto 1.6x) cukup seru juga untuk dibahas. Ide nulisnya sendiri dilatarbelakangi ketika saya pengen beli wide lens untuk bodi 60D saya. ada 2 pilihan yang cukup membingungkan saat itu, antara beli Canon EF-S 10-22mm f/3.5-4.5 USM atau Tokina 11-16mm f/2.8 AT-X 116 Pro DX Canon-ef .Setelah baca-baca referensi, tanya kanan kiri, akhirnya.. (bersambung hehe)

Bagi kalian yang mempunyai kamera berbodi APS-C dan ingin untuk berekplorasi untuk memotret dengan sudut lebar atau super lebar (dibawah 18mm), kalian punya beberapa opsi untuk jadi bahan pertimbangan. Jelas buat yang punya bodi canon, lensa canon akan jadi pilihan pertama. Yups, benar! Canon EF-S 10-22mm f3.5 – 4.5 USM. Tapi tunggu dulu! Kalian musti coba lihat tawaran dari pabrikan third party yaitu Tokina 11-16mm f2.8.

www.chandradjiwa.blogspot 14

Ngomongin soal Canon EF-S 10-22mm, sebenarnya sudah tidak ada yang perlu dibahas lagi. rentang zoomnya setara dengan 16-35mm pada bodi full frame. USM motornya halus banget dan cepat, MFnya juga bandel. Tapi si Tokiyem alias Tokina 11-16mm f/2.8 tidak mau kalah kualitas. secara kecepatan Tokina memimpin 1 stop diatas Canon. Body build si Tokina pun terbuat dari bahan polycarbonate yang terkenal kokoh. Tak cukup hanya itu, mekanis lensa Tokina pun berbahan solid metal, udah kaya tank dech pendeknya. Sedang si Canon berbahan plastik saja.

www.chandradjiwa.blogspot 17Namun Tokina mempunyai zoom range yang lebih pendek dari rivalnya Canon. Untuk saya pribadi, hal itu tidak berpengaruh sekali. Karena saya lebih sering memakai di ring 11mm, anyway ini kan lensa wide jadi kenapa harus repot dengan panjang zoomnya. Selain itu, Fakta mengatakan bahwa prime lens lebih optimal untuk lensa dengan rentang fokal konstan. Artinya lensa dengan rentang zoom yang lebih pendek akan dan pasti menghasilkan kualitas gambar yang lebih bagus dan tajam dibanding yang rentang zoomnya lebih panjang. Jadi kesimpulan saya, Canon kalah telak dari Tokina. Bayangkan saja selain rental zoomnya lebih pendek, Tokina juga mempunyai aperture/ bukaan yang lebih lebar di F/2.8.

Ketajaman

Masalah ketajaman lensa, Tokina lebih unggul dari Canon di bagian tengah dan pojok dari hasil jepretan. Selain memang bukaan Tokina yang lebih besar dari Canon, seperti yang sudah saya bahas diatas. Sedang untuk Canon 10-22 ketajaman dipinggiran gambarnya masih bisa dibilang bagus, kecuali pada rentang 22mm. Gambar yang dihasilkan cenderung soft pada f/3.5.

www.chandradjiwa.blogspot 15

Fokus

Kecepatan fokus Tokina 11-66mm sangat memuaskan, walau ada sedikit noise tapi tidak terlalu mencolok. Kemampuan mem-fokusnya pun cukup presisi. Catatan saya lebih pada mekanis tuas untuk AF dan MF nya yang terbilang unik. untuk mengganti dari mode AF ke MF anda cukup menarik atau mendorong ring fokusnya. Ini tidak sepeti kebanyakan lensa yang menggunakan tuas di bagian belakang lensa, jadi perlu waktu untuk membiasakannya.

Chromatic aberrations

Chromatic aberrations atau disingkat CA, yaitu bayangan berwarna pada bagian tepi objek menjadi masalah untuk kedua jenis lensa ini. CA biasanya berwarna kejingga-jinggaan. Tapi CA yang dihasilkan Canon sedikit lebih baik. Efek Flare pada Canon pun lebih baik ketimbang Tokina.

www.chandradjiwa.blogspot 18

Singkatnya, Tokina unggul dalam hal kecepatan, ketajaman, bahan lensa, dan vignet (atau tepi kehitaman di pojok gambar) yang dihasilkan lebih tipis atau kurang dibanding Canon. Secara hargapun Tokina lebih murah Rp 1.000.000an dibanding Canon. Jadi akhirnya (lanjutan paragraf 1) saya menjatuhkan pilihan saya pada Tokina 11-16mm f/2.8 AT-X PRO DX. selamat memotret!

Monday, March 17, 2014

EOS 7D Mark II akan dirilis pada Q2 2014

EOS 7D Mark II ditunggu oleh para video maker
www.chandradjiwa.blogspot 23
Berita mengenai peluncuran produk terbaru Canon EOS 7D Mark II direncanakan akan digelar pada perhelatan Q2 2014 yang kemungkinan akan jatuh pada bulan April, Mei, atau Juni tahun ini.
Sampai saat ini belum ada pengumuman resmi untuk detail spesifikasi untuk Bodi APS-C terbaru ini. Namun santer terdengar bahwa EOS 7D Mark II bakal dipersenjatai dengan fitur cinema yang tercanggih.
Kamera ini digosipkan akan dibangun dengan integrated grip (battery grip terintegrasi), besar kemungkinan jika hal tersebut benar, maka EOS 7D Mark II akan tampak seperti Canon 1D X junior. Sistem sensor terbaru juga akan disematkan pada bodi canon yang satu ini.
Prediksi Spesifikasi &D Mark II:
  • Sensor baru
  • sekitar 10 - 12 fps
  • Fitur video canggih
  • ISO 100 – 25600
  • Dual Pixel AF (lebih baik dari 70D)
Perkiraan harga, mencapai Rp. 22.000.000 an



Canon EF 70 -200mm F/2.8 IS II USM : Lensa idaman setiap Canoners

www.chandradjiwa.blogspot 4

Canon EF 70 -200mm F/2.8 IS II USM, ijinkan saya mengambil nafas panjang sebelum mulai menulis tentangnya. WOW!! Benar banget Lensa ini sangat WOW! Lensa Canon EF 70 -200mm F/2.8 IS II USM adalah lensa zoom yang paling tajam yang penah diciptakan (setahu saya). Tentu hanya lensa Leica yang mungkin mampu menyaingi ketajamannya. Saya tidak mencoba untuk lebay atau semacamnya, tapi memang tidak hanya tajam namun juga Canon EF 70 -200mm F/2.8 IS II memberikan distorsi terkecil dari semua jajaran lensa 70-200mm lainnya.

Dengan fitur istimewanya yaitu IS (Image Stabilization), anda dapat menyimpon tripod anda di rumah. tentu sangat menguntungkan dibanding dengan seri 70-200 mm yang belum dilengkapi dengan IS sistem.

www.chandradjiwa.blogspot 5

Tak cukup sampai di situ saja, Lensa ini bener-bener serem banget, bayangkan rotor AF nya sangat sangat halus dan hampir tanpa vibrasi. Hanya dalam kedipan mata dan semua objek yang anda bidik sudah dalam posisi fokus, cepet banget.

Untuk mencari fokus secara manual, anda cukup langsung memutar cincin fokusnya untuk manual fokus overide atau secara otomatis berubah jadi mode manual. Sangat simple dan handy.

www.chandradjiwa.blogspot 7Maka tidaklah heran kalau lensa ini mendapatkan tempat istimewa di hati para Canoners dan menjadi wajib-punya bagi para pemotret professional. Lensa ini sangat cocok untuk memotret orang (human interest), potrait, landskap, potrait, weddding, ya apapun jenisnya yang membutuhkan lensa zoom terbaik. Lensa ini dikhususkan hanya bagi mereka yang benar-benar pro, mengingat harganya yang fantastis. Dengan bandrol seharga Rp. 20.300.000, Canon benar-benar menciptakan lensa ini dengan sempurna. Tidak hanya cap lensa, anda juga akan mendapatkan hood ET-87 plus tas lensa istimewa LZ1326 zippered.

 

untuk punggunaan yang tidak terlalu khusus, anda bisa mendapatkan Canon 70-200mm f/4 IS dengan harga yang setengah kali lebih murah dan juga lebih ringan. Tetapi jika anda mengutamakan ketajaman gambar dan sistem auto fokus yang cepat, Canon EF 70 -200mm F/2.8 IS II merupakan pilihan terbaik sekaligus termahal.

adapun Canon EF 70 - 200mm f/2.8L IS USM II adalah generasi terbaru, dari lensa pendahulunya Canon EF 70 - 200mm f/2.8L IS USM yang dirilis pada tahun 2001.

www.chandradjiwa.blogspot 6

Dalam hal kompabilitas nya, Lensa L ini dioptimalkan untuk kamera analog 35mm dan full-frame digital, dan tentu saja bekerja masih cocok untuk dipasngkan dengan Bodi bersensor APS-C.
Pada intinya Canon EF 70-200mm EOS f/2.8L IS II mampu bekerja sempurna pada setiap kamera Canon EOS yang pernah dibuat sejak tahun 1987.
Canon EF 70-200mm EOS f/2.8L IS II USM, maksudnya??

Well, EF (Electronic Focus) yang berarti bahwa sistem motor autofocus sudah ditanamkan pada lensa ini. Semua lensa Canon sudah dilengkapi dengan EF sistem sejak tahun 1987. L secara teknis tidak berarti apa-apa, tapi banyak yang mengatakan L adalah kepanjangan dari Luxury / mewah. Kalau untuk saya pribadi L berarti lensa bekerja optimum pada bodi full-frame. IS (Image Stabilization) yang berarti Anda dapat meninggalkan tripod anda di rumah. USM berarti Ultra-Sonic Motor. Ini berarti autofocus sangat halus, dan bahwa Anda cukup memutar cincin fokus pada lensa untuk mengaktifkan mode fokus manual.

www.chandradjiwa.blogspot 8Untuk susunan optiknya, Canon EF 70-200mm EOS f/2.8L IS II terdiri dari 23 Elemen dalam 19 Kelompok. 1 fluorit dan 5 elemen UD. adapun sistem fokus maupun zoom nya terletak di bagian internal lensa, sehingga tidak ada bagian yang bergerak memanjang atau memendek saat anda menggerakan cincin fokus maupun zoom nya.

Canon 70-200mm f/2.8L IS II adalah lensa favorit bagi ribuan fotografer profesional karena kemampuan optiknya yang luar biasa, autofocus yang cepat dan tangguh dengan hampir keseluruhan mekanis lensa berbahan logam.
Di sisi lain, memang lensa ini termasuk berat secara fisik dan juga berat di kantong alias mahal banget. Namun performa dan daya tahan yang tangguh dari lensa ini membuatnya mendapatkan tempat yang istimewa di hati para fotografer. Harga yang fantastis membuat anda yang hanya sekedar penghobi harus berpikir dua kali untuk membelinya. Selamat memotret!

Thursday, March 13, 2014

Canon EF-S 18-200m f/3.5-5.6 IS

 
www.chandradjiwa.blogspot 12
Canon EF-S 18-200m f/3.5-5.6 IS 
Bagi Anda yang gemar travelling atau nggak mau ribet gonta-ganti lensa untuk mendapatkan objek foto yang menarik, maka anda memerlukan lensa sapu jagad. Dengan rentang yang sangat lebar, Canon 18 -200 akan membuat anda nyaman dan puas dalam memotret tanpa harus ribet mengganti lensa. di rentang lensa 18mm (sudut lebar) anda akan dapat dengan mudah menangkap pemandangan indah di depan mata anda secara menyeluruh, dan dengan cepat mendapatkan detail objek di rentang 200mm (super tele) hanya dalam hitungan detik. Selain itu lensa ini juga mempunyai kemampuan auto fokus yang super cepat, sehingga anda tidak perlu khawatir akan kehilangan momen yang penting. Hal tersebut membuat Lensa ini layak menjadi salah satu koleksi anda.
www.chandradjiwa.blogspot 13Walaupun lensa Canon 18-200 merupakan salah satu lensa wajib bagi para photographer, namun lensa ini memiliki satu kelemahan yang cukup serius dalam sistem AF. Canon 18-200 IS memiliki sistem AF yang cukup uzur untuk teknologi auto fokus saat ini. Sistem Auto fokusnya bekerja dengan menggerakan cincin fokusnya, sehingga anda tidak boleh sama sekali memutar cicin fokus saat lensa disetel di mode auto fokus atau sistem autonya akan rusak.
Parahnya lagi , anda harus merubah switch AF pada lensa menjadi MF (Manual Fokus) sebelum anda bisa menggerakan cincin fokusnya. Hal ini tentu cukup merepotkan photographer yang terbiasa menggunakan manual fokus dalam menentukan fokus foto mereka. Dibandingkan dengan Nikon 18 -200mm VR di mana anda bebas menggerakan cincin fokusnya kapanpun karena secara otomatis sistem fokus lensa akan merubahnya ke mode manual, tentu Canon 18-200 IS akan terasa sangat kuno dan menyebalkan.
www.chandradjiwa.blogspot 9
Dalam mode MF (Manual Fokus) cincin fokus dapat diputar dengan cepat dan mudah. Cincin fokus berputar kurang dari 1/8 kali putaran dari titik infinity ke perbesaran maksimal (45cm), hal tersebut membuat pemotret mengalami kesulitan untuk fokus mendapatkan fokus yang presisi pada FL atau rentang lebar. Dengan kata lain, Canon 18-200 memang difokuskan untuk penggunaan pada mode AF saja.
Walau harus diakui, Canon telah memiliki lensa sapu jagad 28 -135mm IS pertama di dunia sejak tahun 1990, sementara Nikon baru dapat meluncurkan 24 -120mm VR pada tahun 2003 dengan kualitas yang jauh lebih rendah. Akan tetapi Canon baru merilis lensa sapu jagad 18 -200 untuk DSLR dengan sistem sensor APS-C tiga tahun setelah Nikon 18 - 200mm VR dilempar ke pasar.
Untuk distorsi, lensa ini cukup bisa diandalkan. Distorsi yang dihasilkan pada rentang 18mm (rentang terlebar pada lensa) sangat baik atau hampir tidak terlihat, kecuali anda memotret landskap horison pantai yang memiliki garis lurus di sepanjang tepinya, mungkin akan sedikit terlihat distorsinya.
Untuk persoalan zooming atau perbesaran, lensa Canon 18-200 mempunyai performa yang baik. Dengan rentang yang sangat besar, tentu saja pengguna lensa ini harus bolak balik memutar cicin zoom lensa dalam memotret. Selain itu, mengingat panjang dan beratnya lensa maka lensa ini tidak dilengkapi dengan penahan otomatis seperti pada lensa Canon 18-135mm. Zoom lensa ini akan melorot/memanjang jika anda arahkan lensanya ke bawah, sehingga lensa ini dilengkapi kunci switch manual untuk menjaga lensa di rentang 18mm (pendek). Sehingga anda harus menggerayangi switch penguncinya sebelum anda memotret dengan zoom.
 
www.chandradjiwa.blogspot 10Spesifikasi
Focal Length : 18-200mm. Setara dengan lensa 29 – 320 mm pada body full frame.
Optik : terdiri dari 16 elemen dalam 12 group. 2 diantaranya merupakan UD (magic) glass and 2 lainnya adalah elemen aspherical. 5 group helical zoom.
jarak fokus terpendek: 0.45 meter.
Rasio maksimum : 1:4.2.
diameter lensa : 3.1" (78.6mm)
dapat dipasang dengan filter berdiameter 72 mm.
Berat : 596.5 g
Dirilis pada 26 Agustus 2008
Harga : Rp. 6.098.900
Secara umum, performa Canon 18-200mm IS sangat hebat, lensa ini memiliki ketajaman yang baik dengan rentang zoom besar dan cukup handal untuk memotret makro. Distorsi yang dihasilkanpun masih dalam dosis yang normal. Ditambah sistem AF super cepat dan sangat akurat, namun sayangnya mekanisme sistem AF yang melekat pada lensa ini masih bisa dibilang primitif. Sistem AF Canon 18-200 benar-benar nampak seperti generasi pertama mereka yang dirilis di tahun 1987an. Saya pribadi adalah salah satu pengguna lensa ini untuk melengkapi bodi 60D saya. Sangat praktis untuk kebutuhan memotret yang kompleks dan mendapatkan momen-momen penting tanpa repot gonta ganti lensa. Cukup baik (walau belum bisa menyaingi secara kualitas) untuk menggantikan lensa Canon 70-200mm L untuk zoom dan Tokina wide 11-16mm dengan harga yang tentunya jauh lebih ceria dikantong anda. Selamat memotret.


















Monday, March 10, 2014

Canon 18-135mm STM: Lensa Sapu Jagad terbaru, praktis dan murah

Berbicara mengenai jajaran lensa sapu jagad, Canon memiliki koleksi yang menarik untuk diulas. Salah satunya adalah lensa Canon 18- 135mm STM. Sebagai salah satu produk lensa kit canon yang sangat populer untuk kamera DSLR dengan sensor APS-C (non full frame), lensa ini mempunyai beberapa catatan khusus yang perlu diketahui oleh para pengguna lensa sapu jagad.

www.chandradjiwa.blogspot 2

Sebagai lensa sapu jagad, Canon 18 - 135mm STM sangat cocok untuk pemotretan dalam berbagai situasi dilengkapi dengan sistem auto fokus yang cepat. Ditambah dengan rentang focal length yang panjang, memungkinkan lensa ini untuk dapat membidik objek dengan batas sudut normal terlebar pada 18mm hingga detail fokus terjauh pada FL 135mm, itulah mengapa lensa ini mendapat julukan lensa sapu jagad.

Anda tidak membutuhkan lensa lain jika anda memiliki lensa ini karena lensa Canon yang satu ini sangat praktis dan efisien untuk memotret, jadi Anda tidak perlu repot bongkar pasang lensa Anda.

Dibanding generasi sebelumnya, 18-135mm EF-S IS, lensa 18-135mm STM terbaru terlihat sedikit lebih pendek dan penambahan fitur tuas pengunci zoom seperti yang terdapat pada lensa 18- 200mm. Selain itu, Canon juga melengkapi 18-135mm STM berdiameter 67mm ini dengan manual-fokus override yang membuat anda tidak perlu repot menggeser tuas AF ke MF sebelum memutar cincin fokusnya seperti pada generasi sebelumnya. Namun Cincin fokus pada kondisi manual fokus (MF) di lensa 18-135mm STM tidak sepenuhnya manual, ia tidak terhubung dengan apa pun secara manual, sehingga ada penundaan/ delay waktu antara saat Anda memindahkan cincin dengan pergerakan lensa itu sendiri. Kecepatan di mana lensa bergerak yang tidak terkait langsung dengan seberapa jauh atau seberapa cepat Anda memutar cincin, hal itu tentu jadi aneh bagi para penggunanya. Ini tidak seperti ring manual fokus seperti yang dimiliki lensa 15 - 85mm , 17 - 55mm atau 17 - 85mm dimana cincin fokusnya langsung berhubungan dengan gerak lensanya.

 

www.chandradjiwa.blogspot

Modifikasi besar lain dari generasi sebelumnya adalah bahwa rentang zoom dari 24mm ke 18mm telah tersebar rata pada cincin zoomnya, sehingga lebih memudahkan untuk mengatur framing yang presisi untuk pemotretan dengan sudut yang lebar. Sedang pada lensa 18-135mm EF-S IS, rentang zoomnya pada focal length 24mm -18mm sangatlah sempit.

Canon menamai lensa ini CANON ZOOM LENS EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 IS STM bukannya tanpa maksud. EF (Electronic Focus) yang berarti bahwa sistem motor autofocus sudah ditanamkan di lensa ini. Semua lensa Canon sudah dilengkapi dengan EF sistem sejak tahun 1987. -S (small format) yang berarti bahwa lensa ini hanya bekerja pada, Bodi Canon DSLR yang bersensor APS-C (non full-frame). IS (Image Stabilization) yang berarti Anda dapat meninggalkan tripod anda di rumah.

STM berarti Stepper (AF) motor. berbeda dengan sistem USM, STM menggerakan ring fokus secara elektronik, hal ini membuat AF lensa bergerak lebih mulus dan hening (tidak menimbulkan suara) sangat cocok untuk mode live view maupun optimasi pada mode video. namun dilain pihak, terjadi sedikit delay antara pergerakan cincin fokus dan lensa.

Komposisi lensa terdiri dari 16 elements dalam 12 groups, 5 zoom group, Multicoated, plus fasilitas Internal focus.

Ergonomi lensa ini terbilang sempurna dikelasnya, kecuali untuk manual fokus aneh. Anda hanya perlu menekan tombol shutter dan dapatkan hasil foto yang tajam dan sempurna.

Zooming sangat menyenangkan , dengan jarak logaritmik sempurna . Sangat mudah dan cepat untuk mengatur bidang foto yang tepat pada seluruh kisaran zoom,tidak seperti kebanyakan lensa Canon lainnya (24 -105mm IS L, misalnya ) yang terfokus di ring zoom lebarnya saja.

www.chandradjiwa.blogspot 3Pegangan zoomnya pun mengagumkan. Dengan bahan karetnya yang nyaman dan dapat melekat baik di jari- jari saya, lensa ini memberikan grip yang mantap saat saya menggunakannya. terlebih putaran zoom dari lensa ini begitu halus dan ringan, bahkan saya cukup menggunakan satu jari saja untuk menggerakkan cincin zoomnya. Hal ini memungkinkan anda untuk bisa melakukan pemotretan sepanjang hari tanpa harus kuatir membuat jari – jari anda menjadi pegal atau terkilir, ini tidak berlaku ketika anda menggunakan lensa 24 - 105mm IS L yang nota bene cukup berat dalam menggerakan ring zoomnya.

Canon 18-135mm STM dibangun dengan konstruksi yang cukup baik. seluruh eksterior berbahan plastik berkualitas tinggi (kecuali untuk mount-nya), terlihat sangat kokoh dan bandel.

Singkatnya, Canon 18-135mm STM akan menjadi salah satu lensa yang laris manis di pasaran, mengingat harga, kualitas serta kegunaannya yang sulit untuk dikesampingkan begitu saja. Dengan manual-focus override dan zooming yang mulus, lensa ini Canon 18-135mm STM memberikan lebih dari kebanyakan lensa keluaran Canon lainnya. Keren! Selamat memotret!

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2011 Chandra Djiwa is proudly powered by blogger.com | Design by Tutorial Blogspot Published by Template Blogger