Wednesday, April 30, 2014

Canon EOS 1200D, Kamera DSLR Murah untuk Pemula Harga 5,65 Juta

Canon EOS 1200D Harga Spesifikasi | Anda ingin membeli kamera DSLR tapi dana terbatas? Atau sekarang sedang mencari rekomendasi kamera DLSR Canon yang harganya paling murah? Canon EOS 1200D memang bukan yang paling murah, tapi ini seri paling baru. Meneruskan seri 1100D yang mungkin dalam waktu tidak lama akan diskontinu.

Harga Canon EOS 1200D adalah 5.65 juta, sudah lengkap dengan kit EF-S18-55 IS II, jadi begitu barang sampai di tangan anda, tidak perlu bingung membeli lensa untuk segera bisa mulai hunting foto. Memang sih itu lensa kelewat standar, tapi sudah cukup untuk bisa segera mencoba dan menikmati fitur-fitur kamera DSLR pertama anda.

Mengapa Canon merilis kamera DSLR murah seperti ini?

EOS 1200D memang kelas entry-level alias pemula. Jangan dibandingkan dengan 7D atau versi diatasnya. Pasar entry-level inilah pasar yang paling panas alias ramai. Di Indonesia, konsumen pada level ini paling besar jumlahnya dibanding level profesional yang membutuhkan kamera dengan fitur yang lebih baik. Kamera DSLR sudah bisa dibeli orang kebanyakan tanpa perlu mengeluarkan uang lebih.

Canon EOS 1200D dipasarkan dengan lensa kit EF-S18-55 IS II untuk memberikan pengalaman baru bagi fotografer pemula dan masyarakat umum yang menginginkan kualitas gambar tajam dan berkualitas tinggi, efek bokeh yang menawan, serta menu pengaturan foto yang mudah dipahami.

Fitur utama Canon EOS 1200D

Beberapa fitur mutakhir di Canon EOS 1200D antara lain prosesor DIGIC 4 dengan sensor APS-C CMOS 18 megapixel serta kecepatan pengambilan foto dengan mode continuous-speed hingga 3 frame per second.

Canon EOS 1200D

Selain itu, pengaturan ISO kamera ini dapat dipilih mulai dari ISO 100 hingga 6400 dan dapat ditingkatkan hingga ISO 12800. Hal ini sangat berguna untuk memotret maupun merekam video di lingkungan yang minim cahaya dengan kualitas gambar yang tetap tajam dan indah.

Canon EOS 1200D sudah dilengkapi dengan 9 titik Auto Fokus (AF) dengan titik tengah cross-type untuk menyajikan keakuratan dan kecepatan dalam pencarian fokus baik saat kamera digunakan dalam posisi vertikal maupun horizontal.

Teknologi AI Servo AF juga membantu pengguna memprediksi pergerakan subjek foto sehingga ketika subjek foto bergerak, fokus kamera tetap mengikuti posisi subjek tersebut.

Karena dikategorikan sebagai kamera DSLR untuk pemula, PT Datascrip selaku distributor tunggal kamera Canon di Indonesia sengaja membanderol Canon EOS 1200D dengan harga terjangkau, Rp5.650.000. Sangat lumayan.

Monday, April 14, 2014

Photoshop vs Lightroom: Pilih Mana?

Photoshop vs Lightroom: Pilih Mana? | Saya yakin anda tahu Photoshop. Mungkin pernah dengar juga tentang Lightroom. Tahu bedanya? Itulah yang akan kita bahas kali ini. Buat para profesional, ini bukan masalah, tapi buat pemula, keduanya seringkali menimbulkan tanda tanya besar. Sebuah pertanyaan berulang yang sering muncul tapi hilang ketika ada kesempatan bertanya.

Di posting ini, kita akan lihat perbedaan mendasar antara Photoshop dan Lightroom, letak keunggulan mereka masing-masing, kapan kita butuh Photoshop, dan kapan cukup dengan Lightroom, haruskah punya keduanya, dan sebagainya. Sekarang mari kita mulai dengan membedakan keduanya.Photoshop vs Lightroom: Pilih Mana?

1) Photoshop Itu Apa?

Pada awalnya, Photoshop dibuat sebagai tool image editing yang sederhana, yang sejak 1990 telah tumbuh menjadi paket software pengolah citra yang luar biasa besar. Bukan hanya besar dari segi ukuran paket file installernya, tapi memang besar dan banyak sekali fitur, fungsi, dan kemampuan yang ditambahkan pada Photoshop setiap kali ada versi baru dirilis untuk memuaskan kebutuhan graphic designer, arsitek, animator, penerbit, fotografer, dan bahkan 3D artist.

Dengan Photoshop anda bisa lakukan segalanya. Hanya kreativitas yang menjadi langit batas kemampuannya. Belum lagi jika anda memanfaatkan update dan upgrade yang bisa berasal dari Adobe atau perusahaan lain yang berupa plugin atau filter. Rasanya akan percuma membuat daftar apa saja yang bisa anda lakukan dengan Photoshop, karena kita justru mempersulit diri yang terlalu lama menunggu daftar itu selesai dibuat saking panjangnya. Istilah “Photoshopped” sekarang sudah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari karena kita seringkali di kasih tunjuk image yang tampak realistis padahal itu sebenarnya hanya hasil dari olah digital image dengan Photoshop.

2) Apa itu Lightroom?

Nama panjang software ini adalah “Adobe Photoshop Lightroom”. Sedikit membuat bingung kan? Karena ada kata “Photoshop” di tengahnya. Jangan-jangan ini adalah versi lain dari Photoshop. Itu ada benarnya, karena Lightroom juga bisa dianggap sebagai bagian dari Photoshop dengan fungsi spesifik yang tidak ada di Photoshop.

Lightroom dibuat dengan tujuan utama memudahkan pengelolaan file gambar atau foto dalam jumlah besar, dan menjaga mereka dalam tempat yang terstruktur dengan sempurna. Apakah fitur semacam itu tidak ada di Photoshop?

Photoshop adalah aplikasi pengolah foto yang luar biasa, tapi ketika anda sudah meng-edit ratusan image, maka membuat mereka tetap terorganisir dengan baik itu susah banget dan terkadang butuh waktu lama hanya untuk mencari file tertentu yang kita maksud.

Jika anda fotografer yang lebih sering bekerja dengan image utuh yang masih bertipe RAW, biasanya akan mengandalkan Adobe Camera RAW – untuk membuka, memanipulasi, dan meng-convert file RAW, baru kemudian menggunakan Photoshop untuk sentuhan terakhir sebelum file image tersebut anda anggap ‘selesai’. Itu proses yang kompleks sekali, meskipun anda sudah memakai batch process untuk membuatnya sedikit terotomasi. Belum lagi ketika untuk menemukan file, wow, itu berarti anda harus mengamati sekian banyak thumbnail. Nah, di sinilah Lightroom akan mengambil perannya. Dia akan memudahkan anda untuk mengorganisir hasil editan anda, menyortirnya, dan membuatkan katalog untuk anda.

Lightroom adalah software pengelola image dengan menggunakan data base. Dia secara otomatis membaca metadata file (seperti merk dan model kamera, tanggal dan hari pengambilan gambar, aperture, shutter speed, ISO, white balance, dll).

Ketika Lightroom meng-import image, fitur built-in-nya akan menambahkan informasi di setiap image tersebut, mengijinkan anda untuk memberi tag dengan keyword tertentu, memberi flag dan rating. Jadi nantinya anda akan mudah menemukan gambar karena sudah tergolong-golong. Anda kemudian juga bisa mengedit mereka dengan selektif. Jika mau tinggal pilih gambar-gambar terbaik dan menshare mereka ke Flickr atau Facebook. Photoshop tidak punya fitur seperti ini.

3) Mengedit foto dengan Lightroom

Lightroom juga punya fitur untuk mengedit image. Tidak selengkap Photoshop tentu saja. Tapi untuk keperluan dasar memperbaiki hasil foto kamera sudah sangat bagus. Berikut ini beberapa diantaranya: (Lightroom’s Develop Module version 3.5)

  1. Histogram Sub-Module: Histogram, Crop & Straighten, Spot Removal, Red Eye Corrections, Graduated Filter, Adjustment Brush
  2. Basic Sub-Module: White Balance Temp and Tint; Exposure, Recovery, Fill Light, Blacks, Brightness, Contrast; Clarity, Vibrance, Saturation
  3. Tone Curve Sub-Module: Highlights, Lights, Darks, Shadows, Point Curve
  4. HSL / Color / B&W Sub-Module: Hue, Saturation, Luminance
  5. Split Toning Sub-Module: Highlights Hue & Saturation, Balance, Shadows Hue and Saturation
  6. Detail Sub-Module: Sharpening Amount, Radius, Detail, Masking; Noise Reduction Luminance, Detail, Contrast, Color, Detail
  7. Lens Corrections Sub-Module: Lens Profile, Distortion, Chromatic Aberration, Vignetting
  8. Effects Sub-Module: Post-Crop Vignetting Style, Amount, Midpoint, Roundness, Feather, Highlights; Grain Amount, Size, Roughness
  9. Camera Calibration Sub-Module: Process, Profile, Shadows Tint, Red Primary Hue and Saturation, Green Primary Hue and Saturation, Blue Primary Hue and Saturation
4) Mana Yang Harus Kita Pakai: Lightroom atau Photoshop?

Ini sepenuhnya tergantung dengan kebutuhan editing foto anda. Akan se-advance apa nantinya. Sebenarnya ada pilihan lain, Adobe Photoshop Elements. Yang ini bisa disebut sebagai gabungan terbaik Photoshop dan Lightroom. Fiturnya lebih terbatas dibanding Photoshop tapi punya fitur katalogisasi yang bagus seperti Lightroom.

Agak membingungkan memang. Mengingat semua fitur editing di Lightroom juga ada di Photoshop. Bukankah akan lebih baik kalau pakai Photoshop saja? Lebih irit dari sisi anggaran to? Tapi berikut pertimbangan mengapa sebaiknya memulai dengan Lightroom saja. Meski jika mau lebih anda harus pakai Photoshop juga.

Alasannya kira-kira seperti ini: 

  1. Lightroom lebih mudah dipelajari
  2. Lightroom sudah memiliki banyak sekali post-processing tools sudah cukup untuk 90%+ pekerjaan editing
  3. Lightroom akan membantu anda menjalani proses kerja yang lebih baik
  4. Lightroom membantu anda bekerja lebih efisien, karena anda bisa mengerjakan banyak foto dengan lebih cepat tanpa harus pusing membuka dan menutup banyak file
  5. Lightroom akan membuat anda mengorganisir image anda dalam satu tempat, membuatnya mudah untuk menemukan dan bekerja
  6. Lightroom mengijinkan anda membuat folder dan subfolder di dalam hard disk dan melakukan rename sejumlah file bersamaan berdasarkan template
  7. Mengedit image di Lightroom itu selalu aman, karena selalu meninggalkan file asli tidak tersentuh selama proses editing
  8. Di Photoshop, kecuali anda membuat layer tertentu di lock, dia tidak membuat historical changes. Pada Lightroom, anda selalu bisa kembali dan memulihkan setting sebelumnya setelah membuat perubahan
  9. Lightroom bisa memunculkan metadata file sebagai overlay ketika anda sedang mengedit image. Pada Photoshop, sekali image dibuka anda tidak bisa melihatnya.
  10. Harga Lightroom itu kurang lebih hanya separuh dari Photoshop

source: http://photographylife.com/

Friday, April 11, 2014

Perbedaan Kamera DSLR dan SLR

Perbedaan Kamera DSLR dan SLR | Pecinta dunia fotografi pasti akrab dengan istilah kamera dslr dan slr. Keduanya sering digunakan untuk sesi pemotretan yang berbeda meskipun sebenarnya fungsi utama keduanya sama, yaitu untuk menghasilkan gambar objek yang terang dan tajam.

Kamera DSLR

Kamera ini sudah cukup modern dan memiliki mechanical mirror system dan pentraprisma untuk memfokuskan cahaya yang datang ke optical viewfinder. Nah, cara kerja kamera dslr sangat modern yaitu menggunakan teknik digital. Kamera jenis ini sudah tidak perlu gulungan film hitam sepertu dulu lagi. Hasil jepretan langsung disimpan di memori card yang bentuknya segiempat kecil namun mampu menyimpan banyak data.

DSLR adalah singkatan dari Digital Single Lens Reflex. Bila kita hendak memotret objek menggunakan kamera tersebut, maka kita harus melihat tempat memusatkan titik focus agar gambar yang dihasilkan pas. Memang kamera memiliki film yang bisa dilihat saat pemotretan, namun hasilnya kurang sesuai.

Kamera dslr bekerja otomatis menyimpas gambar di dalam memori card. Anda tidak perlu khawatir mengenai hasil karena hasil jepretan langsung muncul di layar kamera. Tinggal memberikan nilai pada hasil. Bila bagus disimpan, bila ternyata kurang memuaskan bisa dihapus dan mengambil gambar lagi. Mudah sekali bukan?

Sayangnya kamera dslr memerlukan perangkat lain apabila pengguna ingin memproses foto lebih lanjut. Misalnya pengguna ingin punya gambar cetak atau di print, maka memori card tadi dimasukkan ke laptop yang memiliki software tertentu seperti photoshop, picasa, adobe, dan lain-lain. Nah, bila sudah ada perangkat dan dibuka, maka gambar bisa dilihat di computer atau laptop dan diedit. Kekurangan gambar dapat dibenahi sebelum dicetak. Bahkan, background dari gambar yang telah diambil bisa diganti.

Dari segi materi kamera ini lebih menguntungkan dan praktis. Dari segi kualitas gambar juga tidak kalah dari kamera slr. Hanya saja pengguna harus memiliki perangkat lunak pendukungnya untuk berbagai keperluan.

Kamera SLR

SLR sendiri kependekan dari single lens reflex atau memakai lensa tunggal. Artinya, cahaya dibawa oleh satu lensa ke dua tempat yaitu focal plane dan view finder. Dengan system tersebut maka gambar yang dihasilkan di layar dan sebenarnya sama persis. Jadi, fotografer dapat memastikan pengambilan gambarnya sudah pas.

Bila seorang fotografer telah memotret objek, maka hasilnya disimpan dalam gulungan film 35 MM karena kamera ini hanya memiliki system elektronik yang sederhana. Dari gulungan film tersebut dapat langsung di cuci cetak menjadi foto cantik di selembar kertas. Sayangnya, pemilik tidak dapat mengedit foto sebelum dicetak. Kelemahan system ini pemilik tidak dapat mengutak-atik (mengedit) sesuai dengan keinginan atau bila terjadi kesalahan tidak bisa diulangi lagi.

Thursday, April 10, 2014

Nikon Coolpix P340 - Kamera Digital Kompak Terbaru Minim Ubahan & Dibekali Fitur Wifi

Pilihan kamera digital kompak murah dengan fitur WiFi | spesifikasi, harga, dan review Nikon Coolpix P340 | Dibanding versi sebelumnya, P330, Coolpix P340 sebenarnya sama saja. Tapi ada tambahan fitur WiFi yang membuat pengguna bisa semakin mudah dan cepat berbagi foto atau mengunduhnya ke perangkat lain, ke Android anda misalnya. Buat yang narsis ini jelas fitur yang sangat dinanti. Biasa, jika ada produk yang sangat laris, maka tentu segera keluar produk turunan yang diharapkan bisa mengikuti keberhasilan produk sebelumnya. Itu sah-sah saja asal tidak kemudian perbandingan harga – fitur – dan kemampuannya jadi menurun. Meskipun di atas kertas, P330 dan P340 tampaknya sama saja – kecuali soal WiFi itu, Nikon mengklaim Nikon Coolpix P340 ini menghasilkan gambar yang lebih tajam.

Desain dan Control

Kamera digital Nikon Coolpix P340 ini hadir dengan desain yang kokoh dibalur warna hitam Doff. Kamera ini hadir dengan bentuk klasik yang minimalis berukuran 4.1 inci (103 mm) x 2.3 inci (58.3 mm) x 1.3 inci (32 mm) dengan berat total 195 gram. Kamera ini juga dilengkapi layar 3 inci LCD berwarna dengan teknologi Brightness Control. Bentuk kamera ini sangat pas di tangan dilengkapi bagian genggaman yang nyaman. Hadir dengan bahan material berkualitas, membuat keseluruhan bodi terasa lebih ringan namun kokoh.Nikon Coolpix P340

Nikon mengatur secara rapi tombol–tombol pengaturan pada perangkat ini. Anda akan menemukan berbagai tombol pengaturan berupa Knop putar khas kamera Digital SLR. Pada kamera digital kompak ini, Produsen juga memisahkan tombol merekam video, sehingga Anda bisa langsung merekam peristiwa tanpa direpotkan mencari di deretan mode lain. Meski tak terlalu jauh berbeda dengan seri sebelumnya, desain Retro yang dihadirkan tak membosankan.

Image Quality & Resolusi

Kamera digital Nikon Coolpix P340 ini dapat menghasilkan gambar dari resolusi terbesar 4,000 x 3,000 piksel hingga yang kecil 480 x 480 piksel. Dalam hal video, kamera ini mampu merekam dengan resolusi 1,920 x 1,080 piksel dan 640 x 480 piksel dengan kualitas HD. Kamera ini dapat menghasilkan foto dengan format JPEG dan RAW. Untuk video, kamera ini menghasilkan video berformat MOV. Untuk masalah ISO kamera digital Nikon ini dilengkapi ISO 80 hingga ISO 3200. Bahkan untuk pengaturan ISO manual bisa diatur hingga 12,800.

Dalam hal pengambilan gambar, kamera Ini dilengkapi berbagai mode layaknya kamera digital lainnya. Ada berbagai jenis mode seperti Intelligent Auto, Standard, Portrait, Landscape, Neutral, Snow, Museum, Sunset, Panorama hingga 3D Photo.

Ada juga fitur Auto white balance with the image sensor serta White Balance Correction; Autofocus dan Manual Focus; Exposure Control Systems, auto dan manual ISO hingga mode pengambilan Video Full HD.

Performa

Dalam perangkat terbarunya ini, Nikon memberikan dapur pacu terbaik untuk menghasilkan gambar lebih jernih dan jelas. Nikon menambatkan BSI CMOS sensor dengan resolusi 12,2 Megapiksel. Disokong prosesor terbaik dan lensa NIKKOR 24-120 mm serta ekuivalen 35mm, kamera digital kompak ini mampu menghasilkan gambar dengan warna lebih tajam, jelas, dan akurat. Gabungan Lensa dan CMOS sensor serta maksimum Aperture super cepat F1.8-F5.6 ternyata cukup mampu menangkap gambar di tempat minim cahaya.

Fitur

kamera digital Nikon dipersenjatai 5x Optical Zoom yang membawa Anda untuk menangkap gambar lebih rinci. Sebuah prosesor yang kuat dan Lens Shift VR Image Stabilization mampu mengurangi Noise dan Blur pada hasil bidikan. Untuk mengatasi keruwetan saat mentransfer data, Nikon telah melengkapi fitur Wifi pada perangkat ini. Kamera saku ini juga dilengkapi Built-in GPS Records sehingga Anda dapat mengetahui di mana dan kapan foto diambil.

Harga / Perkiraan Harga

Kamera Digital Nikon Coolpix P340 ini akan dilepas di perkiraan harga $380. Sayangnya, Anda harus bersabar Karena perangkat ini baru akan dilepas secara global Maret mendatang dengan warna Hitam dan putih saja.

Apakah Nikon Coolpix P340 ini layak beli?

Tak banyak perubahan yang dihadirkan Nikon di seri Coolpix 340 ini. Dari segi dimensi dan desain pun tak banyak berubah. Hanya saja seri terbaru ini sedikit lebih ringan dibanding seri sebelumnya. Untuk masalah mesin, Vendor masih menambatkan sensor yang sama yang sudah cukup menghasilkan kualitas gambar yang sangat tajam. Nikon hanya menambahkan fitur Wi-Fi yang seakan sudah wajib melekat ke kamera digital kompak saat ini. Dengan memiliki beragam fitur canggih dan desain Body yang Compact sehingga nyaman untuk dibawa ke mana saja, kamera Nikon terbaru ini cocok untuk para profesional. sumber: Paseban

Friday, April 4, 2014

Aperture: Apa Itu? Fungsinya?

Pengertian Aperture | Apa sih fungsinya? | Jika anda masih pemula dalam dunia fotografi, maka terkadang terasa memberatkan ketika kita harus memelajari begitu banyak hal baru dalam waktu singkat. Belum lagi beragam istilah fotografi yang sangat banyak itu. Wah, bisa puyeng. Hehe…, tenang saja, tidak akan sampai membuat rambut di kepala anda rontok kog. Nah, kali ini kita akan berbagi ilmu tentang aperture.

Dalam bahasa Indonesia, aperture adalah sebuah lubang pada bidang diafragma dimana itu adalah tempat berlalunya sinar luminasi. Biasanya juga dikenal dengan sebutan f-number, focal ratio, maupun relative Aperture.

Sedangkan mengenai bukaan atau relative Aperture berarti bilangan yang menunjukkan korelasi panjang antara fokus lensa terhadap Aperture. Pada umumnya karakter bentuk serta ukuran Aperture menentukan bentuk zona Fresnel serta difraksi Fresnel yang terjadi. Aperture dipastikan sering berada dibagian lensa kamera dan dapat diatur membesar serta mengecil oleh penggunanya.

Besar kecilnya Aperture atau tingkat ditandai dengan angka bukaan (f-number). Umumnya lensa memiliki bukaan terbesar dengan bilangan f/4. Artinya diafragma sedang dibuka pada ukuran diameter 25mm. Lambang f melambangkan panjang fokus dari lensa, sedangkan angka 4 melambangkan diameter entrance pupil (bukaan lensa). Angka-angka bukaan Aperture yang sering dipakai pada perancangan lensa fotografi mulai dari yang terbesar adalah f/1.0, f/1.2, f/1.4, f/1.7, f/1.8, f/2.0, f/2.5, f/2.8, f/3.5, f/3.8, f/4, f/4.5 dan seterusnya. Sedangkan untuk bukaan terkecil pada umumnya bisa mencapai f/18, f/20, f/22, f/32, dan seterusnya jika memungkinkan bilah bisa menutup lebih kecil. Sebagai catatan semakin kecil angka relative Aperture maka semakin besar bukaan diafragma.

Fungsi Aperture

Mari kita mengenal fungsi Aperture pada kamera yang ternyata sangat berpengaruh pada hasil foto atau bahkan kualitasnya.

Mengontrol cahaya yang masuk

Fungsi utama dari Aperture adalah mengontrol seberapa cahaya yang bisa masuk ke dalam sensor. Mengapa bisa mengontrol cahaya? Kembali lagi pada pengertian Aperture yang merupakan lubang pada bidang diafragma untuk tempat berlalunya sinar luminasi. Semakin besar pengaturan bukaan Aperture maka semakin memungkinkan banyak cahaya yang masuk sensor. Dan sebaliknya, semakin kecil bukaan maka semakin sedikit cahaya yang dapat masuk. Itulah mengapa dalam perumusan Exposure Value, Aperture menjadi yang terpenting selain pengaturan Kecepatan rana dan ISO.

Mengontrol kedalaman ruang sempit dan lebar

Pengaturan kedalaman ruang sebuah foto atau Depth of Field 100% hanya bisa diatur dengan Aperture. Kedalaman ruang menjadi penunjuk sebuah ruang tertentu di dalam gambar yang nampak relatif tajam karena adanya perbedaan ketajaman atau fokus. Istilah dalam forografi masa kini adalah “foto bokeh” dimana satu subjek lebih tajam, sedangkan background maupun foreground tampak buram atau tidak fokus apabila Anda mengatur Aperture sebesar-besarnya seperti angka f/1.4, f/1.8, atau f/2.8. sedangkan untuk mendapatkan ketajaman keseluruhan pada objek, maka pengaturan Aperture harus lebih kecil mencapai f/10, f/16, f/22 dan seterusnya. Jadi sederhananya, pada pengaturan angka bukaan yang besar akan menghasilkan efek ruang ketajaman yang berkurang (cocok untuk foto portrait atau foto subjek tunggal). Sebaliknya apabila angka bukaan yang mengecil akan menghasilkan efek ruang ketajaman bertambah luas (cocok untuk foto landscape maupun group).

Menghasilkan difraksi

Pada hukum fisika, cahaya dipastikan akan mengalami difraksi saat melewati lubang sempit. Difraksi adalah penyebaran gelombang cahaya yang dihasilkan karena ada halangan. Lubang sempit dalam konteks ini tentu adalah Aperture yang diatur dengan relative Aperture atau bukaan. Jadi ketika Anda mengatur Aperture terkecil (nilai tinggi) seperti f/10, 1/16, f/22 dan seterusnya, maka akan menghasilkan efek starbrust pada objek yang memiliki sumber cahaya. Efek difraksi akan sangat terlihat ketika Anda memotret lampu pada malam hari. Semakin besar angka f-number Aperture maka semakin luas penyebaran efek difraksi yang dihasilkan.

Mempengaruhi kecepatan lensa

Pada lensa fotografi yang diatur dengan diameter Aperture lebih besar (nilai bukaan kecil) dianggap lebih cepat karena lensa tersebut mampu meneruskan intensitas cahaya lebih besar terhadap permukaan bidang fokal. Inilah yang nantinya dapat memungkinkan untuk melakukan pemotretan kecepatan rana lebih tinggi. Berbeda dengan lensa fotografi yang diatur dengan diameter diafragma lebih kecil (nilai bukaan besar) dianggap lebih lambat disebabkan intensitas cahaya yang diteruskan oleh lensa relatif lebih kecil sehingga dibutuhkan exposure dengan rentang waktu yang lebih lama (kecepatan rana) agar foto dimungkinkan tidak underexposed. Fungsi Aperture pada kamera ini lebih erat kaitannya dengan fungsi pertama. sumber: Paseban

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2011 Chandra Djiwa is proudly powered by blogger.com | Design by Tutorial Blogspot Published by Template Blogger