tag:blogger.com,1999:blog-32101032725228824422024-03-13T08:13:00.997-07:00Chandra Djiwatips review kamera fotografi videografiChandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-43581865915371640602014-04-30T03:39:00.000-07:002014-05-09T09:07:42.403-07:00Canon EOS 1200D, Kamera DSLR Murah untuk Pemula Harga 5,65 Juta<p><strong>Canon EOS 1200D Harga Spesifikasi</strong> | Anda ingin membeli <a title="review kamera baru" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/search/label/Camera%20On%20The%20News" rel="nofollow" target="_blank">kamera</a> DSLR tapi dana terbatas? Atau sekarang sedang mencari rekomendasi kamera DLSR Canon yang harganya paling murah? Canon EOS 1200D memang bukan yang paling murah, tapi ini seri paling baru. Meneruskan seri 1100D yang mungkin dalam waktu tidak lama akan diskontinu.</p> <p>Harga Canon EOS 1200D adalah 5.65 juta, sudah lengkap dengan kit EF-S18-55 IS II, jadi begitu barang sampai di tangan anda, tidak perlu bingung membeli lensa untuk segera bisa mulai hunting foto. Memang sih itu lensa kelewat standar, tapi sudah cukup untuk bisa segera mencoba dan menikmati fitur-fitur kamera DSLR pertama anda.</p> <p>Mengapa Canon merilis kamera DSLR murah seperti ini?</p> <p>EOS 1200D memang kelas entry-level alias pemula. Jangan dibandingkan dengan 7D atau versi diatasnya. Pasar entry-level inilah pasar yang paling panas alias ramai. Di <a title="read about Indonesia here!" href="http://indonesia-today-news.blogspot.com/" target="_blank">Indonesia</a>, konsumen pada level ini paling besar jumlahnya dibanding level profesional yang membutuhkan kamera dengan fitur yang lebih baik. Kamera DSLR sudah bisa dibeli orang kebanyakan tanpa perlu mengeluarkan uang lebih.</p> <p>Canon EOS 1200D dipasarkan dengan lensa kit EF-S18-55 IS II untuk memberikan pengalaman baru bagi fotografer pemula dan masyarakat umum yang menginginkan kualitas gambar tajam dan berkualitas tinggi, efek bokeh yang menawan, serta menu pengaturan foto yang mudah dipahami.</p> <h3>Fitur utama Canon EOS 1200D</h3> <p>Beberapa fitur mutakhir di Canon EOS 1200D antara lain prosesor DIGIC 4 dengan sensor APS-C CMOS 18 megapixel serta kecepatan pengambilan foto dengan mode continuous-speed hingga 3 frame per second.</p> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/-09gnmMuL7lk/U2z8z7wZQzI/AAAAAAAAAvI/-zY0ne_by7g/s1600-h/image4.png"><img title="Canon EOS 1200D" style="border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; background-image: none; border-bottom-width: 0px; float: none; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin: 5px auto; display: block; padding-right: 0px; border-top-width: 0px" border="0" alt="Canon EOS 1200D" src="http://lh4.ggpht.com/-KuG2hQhEINE/U2z9STeOjWI/AAAAAAAAAvQ/rguJTczeO5g/image_thumb2.png?imgmax=800" width="452" height="346"></a></p> <p>Selain itu, pengaturan ISO kamera ini dapat dipilih mulai dari ISO 100 hingga 6400 dan dapat ditingkatkan hingga ISO 12800. Hal ini sangat berguna untuk memotret maupun merekam video di lingkungan yang minim cahaya dengan kualitas gambar yang tetap tajam dan indah.</p> <p>Canon EOS 1200D sudah dilengkapi dengan 9 titik Auto Fokus (AF) dengan titik tengah cross-type untuk menyajikan keakuratan dan kecepatan dalam pencarian fokus baik saat kamera digunakan dalam posisi vertikal maupun horizontal.</p> <p>Teknologi AI Servo AF juga membantu pengguna memprediksi pergerakan subjek foto sehingga ketika subjek foto bergerak, fokus kamera tetap mengikuti posisi subjek tersebut.</p> <p>Karena dikategorikan sebagai kamera DSLR untuk pemula, PT Datascrip selaku distributor tunggal kamera Canon di Indonesia sengaja membanderol Canon EOS 1200D dengan harga terjangkau, Rp5.650.000. Sangat lumayan.</p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-16033622108253440842014-04-14T21:43:00.000-07:002014-04-16T03:21:00.549-07:00Photoshop vs Lightroom: Pilih Mana?<p><strong><a title="Photoshop vs Lightroom: Pilih Mana?" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/2014/04/photoshop-vs-lightroom-pilih-mana.html" target="_blank">Photoshop vs Lightroom: Pilih Mana?</a></strong> | <a title="chandradjiwa" href="http://chandradjiwa.blogspot.com" target="_blank">Saya</a> yakin anda tahu Photoshop. Mungkin pernah dengar juga tentang Lightroom. Tahu bedanya? Itulah yang akan kita bahas kali ini. Buat para profesional, ini bukan masalah, tapi buat pemula, keduanya seringkali menimbulkan tanda tanya besar. Sebuah pertanyaan berulang yang sering muncul tapi hilang ketika ada kesempatan bertanya. <p>Di posting ini, kita akan lihat perbedaan mendasar antara Photoshop dan Lightroom, letak keunggulan mereka masing-masing, kapan kita butuh Photoshop, dan kapan cukup dengan Lightroom, haruskah punya keduanya, dan sebagainya. Sekarang mari kita mulai dengan membedakan keduanya.<a title="photoshop vs lightroom" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/2014/04/photoshop-vs-lightroom-pilih-mana.html" target="_blank"><img title="Photoshop vs Lightroom: Pilih Mana?" style="border-top: 0px; border-right: 0px; background-image: none; border-bottom: 0px; float: none; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin: 5px auto; border-left: 0px; display: block; padding-right: 0px" border="0" alt="Photoshop vs Lightroom: Pilih Mana?" src="http://lh4.ggpht.com/-WSAz-CZKcs8/U05O5_26vEI/AAAAAAAAAvA/v-q9MZAyZx8/image13%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="472" height="124"></a> <h5>1) Photoshop Itu Apa?</h5> <p>Pada awalnya, Photoshop dibuat sebagai tool image editing yang sederhana, yang sejak 1990 telah tumbuh menjadi paket software pengolah citra yang luar biasa besar. Bukan hanya besar dari segi ukuran paket file installernya, tapi memang besar dan banyak sekali fitur, fungsi, dan kemampuan yang ditambahkan pada Photoshop setiap kali ada versi baru dirilis untuk memuaskan kebutuhan graphic designer, arsitek, animator, penerbit, fotografer, dan bahkan 3D artist. <p>Dengan Photoshop anda bisa lakukan segalanya. Hanya kreativitas yang menjadi langit batas kemampuannya. Belum lagi jika anda memanfaatkan update dan upgrade yang bisa berasal dari Adobe atau perusahaan lain yang berupa plugin atau filter. Rasanya akan percuma membuat daftar apa saja yang bisa anda lakukan dengan Photoshop, karena kita justru mempersulit diri yang terlalu lama menunggu daftar itu selesai dibuat saking panjangnya. Istilah “Photoshopped” sekarang sudah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari karena kita seringkali di kasih tunjuk image yang tampak realistis padahal itu sebenarnya hanya hasil dari olah digital image dengan Photoshop. <h5>2) Apa itu Lightroom?</h5> <p>Nama panjang software ini adalah “Adobe Photoshop Lightroom”. Sedikit membuat bingung kan? Karena ada kata “Photoshop” di tengahnya. Jangan-jangan ini adalah versi lain dari Photoshop. Itu ada benarnya, karena Lightroom juga bisa dianggap sebagai bagian dari Photoshop dengan fungsi spesifik yang tidak ada di Photoshop. <p>Lightroom dibuat dengan tujuan utama memudahkan pengelolaan file gambar atau foto dalam jumlah besar, dan menjaga mereka dalam tempat yang terstruktur dengan sempurna. Apakah fitur semacam itu tidak ada di Photoshop? <p>Photoshop adalah aplikasi pengolah foto yang luar biasa, tapi ketika anda sudah meng-edit ratusan image, maka membuat mereka tetap terorganisir dengan baik itu susah banget dan terkadang butuh waktu lama hanya untuk mencari file tertentu yang kita maksud. <p>Jika anda fotografer yang lebih sering bekerja dengan image utuh yang masih bertipe RAW, biasanya akan mengandalkan Adobe Camera RAW – untuk membuka, memanipulasi, dan meng-convert file RAW, baru kemudian menggunakan Photoshop untuk sentuhan terakhir sebelum file image tersebut anda anggap ‘selesai’. Itu proses yang kompleks sekali, meskipun anda sudah memakai batch process untuk membuatnya sedikit terotomasi. Belum lagi ketika untuk menemukan file, wow, itu berarti anda harus mengamati sekian banyak thumbnail. Nah, di sinilah Lightroom akan mengambil perannya. Dia akan memudahkan anda untuk mengorganisir hasil editan anda, menyortirnya, dan membuatkan katalog untuk anda. <p>Lightroom adalah software pengelola image dengan menggunakan data base. Dia secara otomatis membaca metadata file (seperti merk dan model <a title="review kamera baru" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/search/label/Camera%20On%20The%20News" rel="nofollow" target="_blank">kamera</a>, tanggal dan hari pengambilan gambar, aperture, shutter speed, ISO, white balance, dll). <p>Ketika Lightroom meng-import image, fitur built-in-nya akan menambahkan informasi di setiap image tersebut, mengijinkan anda untuk memberi tag dengan keyword tertentu, memberi flag dan rating. Jadi nantinya anda akan mudah menemukan gambar karena sudah tergolong-golong. Anda kemudian juga bisa mengedit mereka dengan selektif. Jika mau tinggal pilih gambar-gambar terbaik dan menshare mereka ke Flickr atau Facebook. Photoshop tidak punya fitur seperti ini. <h5>3) Mengedit foto dengan Lightroom</h5> <p>Lightroom juga punya fitur untuk mengedit image. Tidak selengkap Photoshop tentu saja. Tapi untuk keperluan dasar memperbaiki hasil foto kamera sudah sangat bagus. Berikut ini beberapa diantaranya: <em>(Lightroom’s Develop Module version 3.5)</em> <ol> <li>Histogram Sub-Module: Histogram, Crop & Straighten, Spot Removal, Red Eye Corrections, Graduated Filter, Adjustment Brush <li>Basic Sub-Module: White Balance Temp and Tint; Exposure, Recovery, Fill Light, Blacks, Brightness, Contrast; Clarity, Vibrance, Saturation <li>Tone Curve Sub-Module: Highlights, Lights, Darks, Shadows, Point Curve <li>HSL / Color / B&W Sub-Module: Hue, Saturation, Luminance <li>Split Toning Sub-Module: Highlights Hue & Saturation, Balance, Shadows Hue and Saturation <li>Detail Sub-Module: Sharpening Amount, Radius, Detail, Masking; Noise Reduction Luminance, Detail, Contrast, Color, Detail <li>Lens Corrections Sub-Module: Lens Profile, Distortion, Chromatic Aberration, Vignetting <li>Effects Sub-Module: Post-Crop Vignetting Style, Amount, Midpoint, Roundness, Feather, Highlights; Grain Amount, Size, Roughness <li>Camera Calibration Sub-Module: Process, Profile, Shadows Tint, Red Primary Hue and Saturation, Green Primary Hue and Saturation, Blue Primary Hue and Saturation</li></ol> <h5>4) Mana Yang Harus Kita Pakai: Lightroom atau Photoshop?</h5> <p>Ini sepenuhnya tergantung dengan kebutuhan editing foto anda. Akan se-advance apa nantinya. Sebenarnya ada pilihan lain, Adobe Photoshop Elements. Yang ini bisa disebut sebagai gabungan terbaik Photoshop dan Lightroom. Fiturnya lebih terbatas dibanding Photoshop tapi punya fitur katalogisasi yang bagus seperti Lightroom. <p>Agak membingungkan memang. Mengingat semua fitur editing di Lightroom juga ada di Photoshop. Bukankah akan lebih baik kalau pakai Photoshop saja? Lebih irit dari sisi anggaran to? Tapi berikut pertimbangan mengapa sebaiknya memulai dengan Lightroom saja. Meski jika mau lebih anda harus pakai Photoshop juga. <p>Alasannya kira-kira seperti ini: <ol> <li>Lightroom lebih mudah dipelajari <li>Lightroom sudah memiliki banyak sekali post-processing tools sudah cukup untuk 90%+ pekerjaan editing <li>Lightroom akan membantu anda menjalani proses kerja yang lebih baik <li>Lightroom membantu anda bekerja lebih efisien, karena anda bisa mengerjakan banyak foto dengan lebih cepat tanpa harus pusing membuka dan menutup banyak file <li>Lightroom akan membuat anda mengorganisir image anda dalam satu tempat, membuatnya mudah untuk menemukan dan bekerja <li>Lightroom mengijinkan anda membuat folder dan subfolder di dalam hard disk dan melakukan rename sejumlah file bersamaan berdasarkan template <li>Mengedit image di Lightroom itu selalu aman, karena selalu meninggalkan file asli tidak tersentuh selama proses editing <li>Di Photoshop, kecuali anda membuat layer tertentu di lock, dia tidak membuat historical changes. Pada Lightroom, anda selalu bisa kembali dan memulihkan setting sebelumnya setelah membuat perubahan <li>Lightroom bisa memunculkan metadata file sebagai overlay ketika anda sedang mengedit image. Pada Photoshop, sekali image dibuka anda tidak bisa melihatnya. <li>Harga Lightroom itu kurang lebih hanya separuh dari Photoshop</li></ol> <p><em>source: <a href="http://photographylife.com/" rel="nofollow" target="_blank">http://photographylife.com/</a></em></p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-82680512306194936522014-04-11T05:38:00.000-07:002014-05-13T03:01:29.304-07:00Perbedaan Kamera DSLR dan SLR<p><strong><a title="Perbedaan Kamera DSLR dan SLR" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/2014/04/perbedaan-kamera-dslr-dan-slr.html" target="_blank">Perbedaan Kamera DSLR dan SLR</a> </strong>| Pecinta dunia fotografi pasti akrab dengan istilah kamera dslr dan slr. Keduanya sering digunakan untuk sesi pemotretan yang berbeda meskipun sebenarnya fungsi utama keduanya sama, yaitu untuk menghasilkan gambar objek yang terang dan tajam.</p> <p><b>Kamera DSLR</b> <p>Kamera ini sudah cukup modern dan memiliki mechanical mirror system dan pentraprisma untuk memfokuskan cahaya yang datang ke optical viewfinder. Nah, cara kerja kamera dslr sangat modern yaitu menggunakan teknik digital. Kamera jenis ini sudah tidak perlu gulungan film hitam sepertu dulu lagi. Hasil jepretan langsung disimpan di memori card yang bentuknya segiempat kecil namun mampu menyimpan banyak data. <p>DSLR adalah singkatan dari Digital Single Lens Reflex. Bila kita hendak memotret objek menggunakan kamera tersebut, maka kita harus melihat tempat memusatkan titik focus agar gambar yang dihasilkan pas. Memang kamera memiliki film yang bisa dilihat saat pemotretan, namun hasilnya kurang sesuai. <p>Kamera dslr bekerja otomatis menyimpas gambar di dalam memori card. Anda tidak perlu khawatir mengenai hasil karena hasil jepretan langsung muncul di layar kamera. Tinggal memberikan nilai pada hasil. Bila bagus disimpan, bila ternyata kurang memuaskan bisa dihapus dan mengambil gambar lagi. Mudah sekali bukan? <p>Sayangnya kamera dslr memerlukan perangkat lain apabila pengguna ingin memproses foto lebih lanjut. Misalnya pengguna ingin punya gambar cetak atau di print, maka memori card tadi dimasukkan ke laptop yang memiliki software tertentu seperti photoshop, picasa, adobe, dan lain-lain. Nah, bila sudah ada perangkat dan dibuka, maka gambar bisa dilihat di computer atau laptop dan diedit. Kekurangan gambar dapat dibenahi sebelum dicetak. Bahkan, background dari gambar yang telah diambil bisa diganti. <p>Dari segi materi kamera ini lebih menguntungkan dan praktis. Dari segi kualitas gambar juga tidak kalah dari kamera slr. Hanya saja pengguna harus memiliki perangkat lunak pendukungnya untuk berbagai keperluan. <p><b>Kamera SLR</b> <p>SLR sendiri kependekan dari single lens reflex atau memakai lensa tunggal. Artinya, cahaya dibawa oleh satu lensa ke dua tempat yaitu focal plane dan view finder. Dengan system tersebut maka gambar yang dihasilkan di layar dan sebenarnya sama persis. Jadi, fotografer dapat memastikan pengambilan gambarnya sudah pas. <p>Bila seorang fotografer telah memotret objek, maka hasilnya disimpan dalam gulungan film 35 MM karena kamera ini hanya memiliki system elektronik yang sederhana. Dari gulungan film tersebut dapat langsung di cuci cetak menjadi foto cantik di selembar kertas. Sayangnya, pemilik tidak dapat mengedit foto sebelum dicetak. Kelemahan system ini pemilik tidak dapat mengutak-atik (mengedit) sesuai dengan keinginan atau bila terjadi kesalahan tidak bisa diulangi lagi.</p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-17441466082040311042014-04-10T03:56:00.000-07:002014-05-13T03:27:08.501-07:00Nikon Coolpix P340 - Kamera Digital Kompak Terbaru Minim Ubahan & Dibekali Fitur Wifi<p><strong>Pilihan </strong><a title="review kamera baru" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/search/label/Camera%20On%20The%20News" rel="nofollow" target="_blank"><strong>kamera</strong></a><strong> digital kompak murah dengan fitur WiFi | spesifikasi, harga, dan review Nikon Coolpix P340</strong> | Dibanding versi sebelumnya, P330, Coolpix P340 sebenarnya sama saja. Tapi ada tambahan fitur WiFi yang membuat pengguna bisa semakin mudah dan cepat berbagi foto atau mengunduhnya ke perangkat lain, ke <a title="tips review harga terbaru gadget Android" href="http://hptabletgadgetandroid.blogspot.com/" target="_blank">Android</a> anda misalnya. Buat yang narsis ini jelas fitur yang sangat dinanti. Biasa, jika ada produk yang sangat laris, maka tentu segera keluar produk turunan yang diharapkan bisa mengikuti keberhasilan produk sebelumnya. Itu sah-sah saja asal tidak kemudian perbandingan harga – fitur – dan kemampuannya jadi menurun. Meskipun di atas kertas, P330 dan P340 tampaknya sama saja – kecuali soal WiFi itu, Nikon mengklaim Nikon Coolpix P340 ini menghasilkan gambar yang lebih tajam.</p> <h3>Desain dan Control</h3> <p>Kamera digital Nikon Coolpix P340 ini hadir dengan desain yang kokoh dibalur warna hitam Doff. Kamera ini hadir dengan bentuk klasik yang minimalis berukuran 4.1 inci (103 mm) x 2.3 inci (58.3 mm) x 1.3 inci (32 mm) dengan berat total 195 gram. Kamera ini juga dilengkapi layar 3 inci LCD berwarna dengan teknologi Brightness Control. Bentuk kamera ini sangat pas di tangan dilengkapi bagian genggaman yang nyaman. Hadir dengan bahan material berkualitas, membuat keseluruhan bodi terasa lebih ringan namun kokoh.<a href="http://lh5.ggpht.com/-8iHtbjNpmG4/U3HzcuxpAtI/AAAAAAAAAvg/QyGvHl1ca4s/s1600-h/image%25255B1%25255D.png"><img title="Nikon Coolpix P340" style="border-top: 0px; border-right: 0px; background-image: none; border-bottom: 0px; float: none; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin: 5px auto; border-left: 0px; display: block; padding-right: 0px" border="0" alt="Nikon Coolpix P340" src="http://lh4.ggpht.com/-ObGbW1cW3Ug/U3HzeBvi6hI/AAAAAAAAAvo/bDJ5ElyVSBA/image_thumb.png?imgmax=800" width="351" height="358"></a></p> <p>Nikon mengatur secara rapi tombol–tombol pengaturan pada perangkat ini. Anda akan menemukan berbagai tombol pengaturan berupa Knop putar khas kamera Digital SLR. Pada kamera digital kompak ini, Produsen juga memisahkan tombol merekam video, sehingga Anda bisa langsung merekam peristiwa tanpa direpotkan mencari di deretan mode lain. Meski tak terlalu jauh berbeda dengan seri sebelumnya, desain Retro yang dihadirkan tak membosankan.</p> <h3>Image Quality & Resolusi</h3> <p>Kamera digital Nikon Coolpix P340 ini dapat menghasilkan gambar dari resolusi terbesar 4,000 x 3,000 piksel hingga yang kecil 480 x 480 piksel. Dalam hal video, kamera ini mampu merekam dengan resolusi 1,920 x 1,080 piksel dan 640 x 480 piksel dengan kualitas HD. Kamera ini dapat menghasilkan foto dengan format JPEG dan RAW. Untuk video, kamera ini menghasilkan video berformat MOV. Untuk masalah ISO kamera digital Nikon ini dilengkapi ISO 80 hingga ISO 3200. Bahkan untuk pengaturan ISO manual bisa diatur hingga 12,800.</p> <p>Dalam hal pengambilan gambar, kamera Ini dilengkapi berbagai mode layaknya kamera digital lainnya. Ada berbagai jenis mode seperti Intelligent Auto, Standard, Portrait, Landscape, Neutral, Snow, Museum, Sunset, Panorama hingga 3D Photo.</p> <p>Ada juga fitur Auto white balance with the image sensor serta White Balance Correction; Autofocus dan Manual Focus; Exposure Control Systems, auto dan manual ISO hingga mode pengambilan Video Full HD.</p> <h3>Performa</h3> <p>Dalam perangkat terbarunya ini, Nikon memberikan dapur pacu terbaik untuk menghasilkan gambar lebih jernih dan jelas. Nikon menambatkan BSI CMOS sensor dengan resolusi 12,2 Megapiksel. Disokong prosesor terbaik dan lensa NIKKOR 24-120 mm serta ekuivalen 35mm, kamera digital kompak ini mampu menghasilkan gambar dengan warna lebih tajam, jelas, dan akurat. Gabungan Lensa dan CMOS sensor serta maksimum Aperture super cepat F1.8-F5.6 ternyata cukup mampu menangkap gambar di tempat minim cahaya.</p> <h3>Fitur</h3> <p>kamera digital Nikon dipersenjatai 5x Optical Zoom yang membawa Anda untuk menangkap gambar lebih rinci. Sebuah prosesor yang kuat dan Lens Shift VR Image Stabilization mampu mengurangi Noise dan Blur pada hasil bidikan. Untuk mengatasi keruwetan saat mentransfer data, Nikon telah melengkapi fitur Wifi pada perangkat ini. Kamera saku ini juga dilengkapi Built-in GPS Records sehingga Anda dapat mengetahui di mana dan kapan foto diambil.</p> <h3>Harga / Perkiraan Harga</h3> <p>Kamera Digital Nikon Coolpix P340 ini akan dilepas di perkiraan harga $380. Sayangnya, Anda harus bersabar Karena perangkat ini baru akan dilepas secara global Maret mendatang dengan warna Hitam dan putih saja.</p> <h3>Apakah Nikon Coolpix P340 ini layak beli?</h3> <p>Tak banyak perubahan yang dihadirkan Nikon di seri Coolpix 340 ini. Dari segi dimensi dan desain pun tak banyak berubah. Hanya saja seri terbaru ini sedikit lebih ringan dibanding seri sebelumnya. Untuk masalah mesin, Vendor masih menambatkan sensor yang sama yang sudah cukup menghasilkan kualitas gambar yang sangat tajam. Nikon hanya menambahkan fitur Wi-Fi yang seakan sudah wajib melekat ke kamera digital kompak saat ini. Dengan memiliki beragam fitur canggih dan desain Body yang Compact sehingga nyaman untuk dibawa ke mana saja, kamera Nikon terbaru ini cocok untuk para profesional. <em>sumber: <a href="http://portal.paseban.com/review/149542/nikon-coolpix-p340" rel="nofollow" target="_blank">Paseban</a></em></p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-72359507842934895152014-04-04T03:59:00.000-07:002014-05-13T03:13:14.314-07:00Aperture: Apa Itu? Fungsinya?<p><strong><a title="Pengertian Aperture | Apa sih fungsinya?" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/2014/04/aperture-apa-itu-fungsinya.html" target="_blank">Pengertian Aperture | Apa sih fungsinya?</a></strong> | Jika anda masih pemula dalam dunia fotografi, maka terkadang terasa memberatkan ketika kita harus memelajari begitu banyak hal baru dalam waktu singkat. Belum lagi beragam istilah fotografi yang sangat banyak itu. Wah, bisa puyeng. Hehe…, tenang saja, tidak akan sampai membuat <a title="tips rambut sehat" href="http://bugar-cantik.blogspot.com/search/label/Rambut" rel="nofollow" target="_blank">rambut</a> di kepala anda rontok kog. Nah, kali ini kita akan berbagi ilmu tentang aperture.</p> <p>Dalam bahasa <a title="read about Indonesia here!" href="http://indonesia-today-news.blogspot.com/" target="_blank">Indonesia</a>, aperture adalah sebuah lubang pada bidang diafragma dimana itu adalah tempat berlalunya sinar luminasi. Biasanya juga dikenal dengan sebutan f-number, focal ratio, maupun relative Aperture.</p> <p>Sedangkan mengenai bukaan atau relative Aperture berarti bilangan yang menunjukkan korelasi panjang antara fokus lensa terhadap Aperture. Pada umumnya karakter bentuk serta ukuran Aperture menentukan bentuk zona Fresnel serta difraksi Fresnel yang terjadi. Aperture dipastikan sering berada dibagian lensa kamera dan dapat diatur membesar serta mengecil oleh penggunanya.</p> <p>Besar kecilnya Aperture atau tingkat ditandai dengan angka bukaan (f-number). Umumnya lensa memiliki bukaan terbesar dengan bilangan f/4. Artinya diafragma sedang dibuka pada ukuran diameter 25mm. Lambang f melambangkan panjang fokus dari lensa, sedangkan angka 4 melambangkan diameter entrance pupil (bukaan lensa). Angka-angka bukaan Aperture yang sering dipakai pada perancangan lensa fotografi mulai dari yang terbesar adalah f/1.0, f/1.2, f/1.4, f/1.7, f/1.8, f/2.0, f/2.5, f/2.8, f/3.5, f/3.8, f/4, f/4.5 dan seterusnya. Sedangkan untuk bukaan terkecil pada umumnya bisa mencapai f/18, f/20, f/22, f/32, dan seterusnya jika memungkinkan bilah bisa menutup lebih kecil. Sebagai catatan semakin kecil angka relative Aperture maka semakin besar bukaan diafragma.</p> <h3>Fungsi Aperture</h3> <p>Mari kita mengenal fungsi Aperture pada kamera yang ternyata sangat berpengaruh pada hasil foto atau bahkan kualitasnya.</p> <p><strong>Mengontrol cahaya yang masuk</strong></p> <p>Fungsi utama dari Aperture adalah mengontrol seberapa cahaya yang bisa masuk ke dalam sensor. Mengapa bisa mengontrol cahaya? Kembali lagi pada pengertian Aperture yang merupakan lubang pada bidang diafragma untuk tempat berlalunya sinar luminasi. Semakin besar pengaturan bukaan Aperture maka semakin memungkinkan banyak cahaya yang masuk sensor. Dan sebaliknya, semakin kecil bukaan maka semakin sedikit cahaya yang dapat masuk. Itulah mengapa dalam perumusan Exposure Value, Aperture menjadi yang terpenting selain pengaturan Kecepatan rana dan ISO.</p> <p><strong>Mengontrol kedalaman ruang sempit dan lebar</strong></p> <p>Pengaturan kedalaman ruang sebuah foto atau Depth of Field 100% hanya bisa diatur dengan Aperture. Kedalaman ruang menjadi penunjuk sebuah ruang tertentu di dalam gambar yang nampak relatif tajam karena adanya perbedaan ketajaman atau fokus. Istilah dalam forografi masa kini adalah “foto bokeh” dimana satu subjek lebih tajam, sedangkan background maupun foreground tampak buram atau tidak fokus apabila Anda mengatur Aperture sebesar-besarnya seperti angka f/1.4, f/1.8, atau f/2.8. sedangkan untuk mendapatkan ketajaman keseluruhan pada objek, maka pengaturan Aperture harus lebih kecil mencapai f/10, f/16, f/22 dan seterusnya. Jadi sederhananya, pada pengaturan angka bukaan yang besar akan menghasilkan efek ruang ketajaman yang berkurang (cocok untuk foto portrait atau foto subjek tunggal). Sebaliknya apabila angka bukaan yang mengecil akan menghasilkan efek ruang ketajaman bertambah luas (cocok untuk foto landscape maupun group).</p> <p><strong>Menghasilkan difraksi</strong></p> <p>Pada hukum fisika, cahaya dipastikan akan mengalami difraksi saat melewati lubang sempit. <strong>Difraksi</strong> adalah penyebaran gelombang cahaya yang dihasilkan karena ada halangan. Lubang sempit dalam konteks ini tentu adalah Aperture yang diatur dengan relative Aperture atau bukaan. Jadi ketika Anda mengatur Aperture terkecil (nilai tinggi) seperti f/10, 1/16, f/22 dan seterusnya, maka akan menghasilkan efek starbrust pada objek yang memiliki sumber cahaya. Efek difraksi akan sangat terlihat ketika Anda memotret lampu pada malam hari. Semakin besar angka f-number Aperture maka semakin luas penyebaran efek difraksi yang dihasilkan.</p> <p><strong>Mempengaruhi kecepatan lensa</strong></p> <p>Pada lensa fotografi yang diatur dengan diameter Aperture lebih besar (nilai bukaan kecil) dianggap lebih cepat karena lensa tersebut mampu meneruskan intensitas cahaya lebih besar terhadap permukaan bidang fokal. Inilah yang nantinya dapat memungkinkan untuk melakukan pemotretan kecepatan rana lebih tinggi. Berbeda dengan lensa fotografi yang diatur dengan diameter diafragma lebih kecil (nilai bukaan besar) dianggap lebih lambat disebabkan intensitas cahaya yang diteruskan oleh lensa relatif lebih kecil sehingga dibutuhkan exposure dengan rentang waktu yang lebih lama (kecepatan rana) agar foto dimungkinkan tidak underexposed. Fungsi Aperture pada kamera ini lebih erat kaitannya dengan fungsi pertama. <em>sumber: <a href="http://portal.paseban.com/review/149501/fungsi-aperture-dslr" rel="nofollow" target="_blank">Paseban</a></em></p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-6169229787945900862014-03-20T23:50:00.000-07:002014-03-20T23:54:40.282-07:00Samyang meluncurkan tiga lensa terbarunya hari ini. Benarkah?<p><a href="http://chandradjiwa.blogspot.com/"><img style="margin: 5px auto; display: block; float: none" title="www.chandradjiwa.blogspot 24" alt="www.chandradjiwa.blogspot 24" src="http://lh6.ggpht.com/-tZ3qUEu4WQY/UyviLa2ldaI/AAAAAAAAAuQ/gOgVq0giTmA/www.chandradjiwa.blogspot%25252024%25255B20%25255D.jpg?imgmax=800" width="270" height="354"></a>Melalui poster di <a href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=427851870692361&set=a.390613874416161.1073741834.386593994818149&type=1">facebook</a> page resmi Samyang tampaknya Samyang akan meluncurkan tiga lensa terbaru mereka sekaligus. Tanggal resmi peluncuran paroduk tersebut jatuh tepat hari ini, Jumat 21 Maret 2014. Salah satu lensa terbaru Samyang digosipkan berupa lensa 10mm f/2.8 manual fokus. lensa kedua mereka dikabarkan akan menjadi lensa ber-auto fokus pertama mereka. dan yang ketiga kemungkinan lensa 35mm. </p> <p>Tersiar kabar bahwa Samyang sedang menggarap lensa 50mm f/1.4, bisa jadi lensa ini dioptimalkan untuk fitur cinema atau cinema dan photo. <p>Semuanya masih samar sampai peresmiannya hari ini. Kita tunggu saja kabar selanjutnya. Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-19605749137814631552014-03-19T20:28:00.000-07:002014-03-20T20:31:31.180-07:00Versi IS untuk lensa 50mm, 85mm, 135mm akan Segera Hadir<p><a href="http://lh4.ggpht.com/-hNXAMVWYxoY/UyuyijKO31I/AAAAAAAAAtg/go15BHlW1J4/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%25252022%25255B3%25255D.jpg"><strong><a href="http://chandradjiwa.blogspot.com/"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 5px auto; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 22" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 22" src="http://lh4.ggpht.com/-04rj9kvMa8Q/UyuyjpSamHI/AAAAAAAAAto/OXPO7mkcbIw/www.chandradjiwa.blogspot%25252022%25255B4%25255D.jpg?imgmax=800" width="240" height="185"></a></strong></a><strong>Canon akan meluncurkan lebih banyak Lensa non L ber-IS tahun ini</strong> <p>Canon melansir bahwa mereka akan mengumumkan setidaknya 2 prime lens terbaru di tahun 2014. kemungkinan besar, kedua lensa yang akan diluncurkan adalah lensa 50mm f/1.8 dan 85mm f/2 IS (dari sumber berita belum bisa memastikan kepastian untuk detil aperturenya, namun kabarnya kemungkinan akan lebih lambat dari produk terdahulunya, F/1.8). Yang pasti kedua lensa tersebut akan secara resmi dirilis pada pertengahan tahun 2014. Sebenarnya untuk lensa 50mm pihak Canon meresmikan peluncurannya pada tahun 2013, namun seperti kasus lensa Canon sebelumnya, mereka memundurkan jadwal peluncurannya. Bisa dipahami juga sebenarnya, karena mungkin ini adalah bagian dari strategi pemasaran mereka. <p>Lensa lain yang disebut sebut akan juga dirilis versi ISnya adalah lensa 135mm. Belum diketahui pasti apakah lensa 135 akan dirilis untuk versi L atau –S. <p><a href="http://chandradjiwa.blogspot.com/"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 21" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 21" align="left" src="http://lh4.ggpht.com/-sEUVaavJr-4/UyuykCr0l-I/AAAAAAAAAts/s6M7D6hn5KQ/www.chandradjiwa.blogspot%25252021%25255B5%25255D.jpg?imgmax=800" width="147" height="115"></a>Mari kita tunggu tanggal peresmiannya. Tentu ini akan jadi berita menarik bagi para fotografer dan terlebih video maker yang notabene sangat terbantu jika sistem IS (Image Stabilization) disematkan pada lensa prime. Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-7082801381930360602014-03-19T10:51:00.000-07:002014-03-20T10:51:59.075-07:00Perseteruan di kelas Ultra Wide : Tokina 11-16mm f/2.8 AT-X 116 Pro DX Canon-ef vs Canon EF-S 10-22mm f/3.5-4.5 USM<p><a href="http://lh5.ggpht.com/-h3lSdu5nr7U/UysqYslz9CI/AAAAAAAAAsQ/e4a2Yl9wF7k/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%25252020%25255B4%25255D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 5px auto 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 20" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 20" src="http://lh4.ggpht.com/-QpB7DsDCouM/UysqZ-4ZGXI/AAAAAAAAAsY/UjH1fIMyrlw/www.chandradjiwa.blogspot%25252020_thumb%25255B2%25255D.jpg?imgmax=800" width="265" height="194"></a><font size="1"><strong> Canon EF-S 10-22mm f/3.5 USM Tokina 11-16mm f/2.8 AT-X </strong></font> <p>Perseteruan Wide lens untuk kelas APS-C (bodi dengan sensor dengan crop fakto 1.6x) cukup seru juga untuk dibahas. Ide nulisnya sendiri dilatarbelakangi ketika saya pengen beli wide lens untuk bodi 60D saya. ada 2 pilihan yang cukup membingungkan saat itu, antara beli <i>Canon EF-S 10-22mm f/3.5-4.5 USM </i><b></b>atau<i> Tokina 11-16mm f/2.8 AT-X 116 Pro DX Canon-ef</i><b> .S</b>etelah baca-baca referensi, tanya kanan kiri, akhirnya.. (bersambung hehe)</p> <p>Bagi kalian yang mempunyai kamera berbodi APS-C dan ingin untuk berekplorasi untuk memotret dengan sudut lebar atau super lebar (dibawah 18mm), kalian punya beberapa opsi untuk jadi bahan pertimbangan. Jelas buat yang punya bodi canon, lensa canon akan jadi pilihan pertama. Yups, benar! Canon EF-S 10-22mm f3.5 – 4.5 USM. Tapi tunggu dulu! Kalian musti coba lihat tawaran dari pabrikan third party yaitu Tokina 11-16mm f2.8. <p><a href="http://lh5.ggpht.com/-hp-1BYbL2aQ/Uysqak8TlRI/AAAAAAAAAsg/8qosTO7HQsU/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%25252014%25255B3%25255D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 14" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 14" align="left" src="http://lh5.ggpht.com/-rI0xPB2AaGk/Uysqb1kCtOI/AAAAAAAAAso/JIyL86u-NPs/www.chandradjiwa.blogspot%25252014_thumb%25255B1%25255D.jpg?imgmax=800" width="240" height="185"></a></p> <p>Ngomongin soal Canon EF-S 10-22mm, sebenarnya sudah tidak ada yang perlu dibahas lagi. rentang zoomnya setara dengan 16-35mm pada bodi full frame. USM motornya halus banget dan cepat, MFnya juga bandel. Tapi si Tokiyem alias Tokina 11-16mm f/2.8 tidak mau kalah kualitas. secara kecepatan Tokina memimpin 1 stop diatas Canon. Body build si Tokina pun terbuat dari bahan polycarbonate yang terkenal kokoh. Tak cukup hanya itu, mekanis lensa Tokina pun berbahan solid metal, udah kaya tank dech pendeknya. Sedang si Canon berbahan plastik saja. </p> <p><a href="http://lh3.ggpht.com/-fm7S7V1C7DY/UysqdIN328I/AAAAAAAAAss/4xy1F9DmURQ/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%25252017%25255B3%25255D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: right; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 17" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 17" align="right" src="http://lh6.ggpht.com/-Ve4qn2x3i_A/Uysqd74H8wI/AAAAAAAAAs4/GEqxHYNmGbw/www.chandradjiwa.blogspot%25252017_thumb%25255B1%25255D.jpg?imgmax=800" width="240" height="159"></a>Namun Tokina mempunyai zoom range yang lebih pendek dari rivalnya Canon. Untuk saya pribadi, hal itu tidak berpengaruh sekali. Karena saya lebih sering memakai di ring 11mm, anyway ini kan lensa wide jadi kenapa harus repot dengan panjang zoomnya. Selain itu, Fakta mengatakan bahwa prime lens lebih optimal untuk lensa dengan rentang fokal konstan. Artinya lensa dengan rentang zoom yang lebih pendek akan dan pasti menghasilkan kualitas gambar yang lebih bagus dan tajam dibanding yang rentang zoomnya lebih panjang. Jadi kesimpulan saya, Canon kalah telak dari Tokina. Bayangkan saja selain rental zoomnya lebih pendek, Tokina juga mempunyai aperture/ bukaan yang lebih lebar di F/2.8. <p>Ketajaman <p>Masalah ketajaman lensa, Tokina lebih unggul dari Canon di bagian tengah dan pojok dari hasil jepretan. Selain memang bukaan Tokina yang lebih besar dari Canon, seperti yang sudah saya bahas diatas. Sedang untuk Canon 10-22 ketajaman dipinggiran gambarnya masih bisa dibilang bagus, kecuali pada rentang 22mm. Gambar yang dihasilkan cenderung soft pada f/3.5. <p><a href="http://lh5.ggpht.com/-jNKYMJzbaP8/Uysqe49u4AI/AAAAAAAAAtA/z-ExhvhrfY4/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%25252015%25255B3%25255D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 5px auto; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 15" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 15" src="http://lh5.ggpht.com/-vZ7k3P3vJRw/Uysqfy2qF1I/AAAAAAAAAtI/xUSl0FPycxE/www.chandradjiwa.blogspot%25252015_thumb%25255B1%25255D.jpg?imgmax=800" width="240" height="169"></a></p> <p>Fokus</p> <p>Kecepatan fokus Tokina 11-66mm sangat memuaskan, walau ada sedikit noise tapi tidak terlalu mencolok. Kemampuan mem-fokusnya pun cukup presisi. Catatan saya lebih pada mekanis tuas untuk AF dan MF nya yang terbilang unik. untuk mengganti dari mode AF ke MF anda cukup menarik atau mendorong ring fokusnya. Ini tidak sepeti kebanyakan lensa yang menggunakan tuas di bagian belakang lensa, jadi perlu waktu untuk membiasakannya. <p>Chromatic aberrations <p>Chromatic aberrations atau disingkat CA, yaitu bayangan berwarna pada bagian tepi objek menjadi masalah untuk kedua jenis lensa ini. CA biasanya berwarna kejingga-jinggaan. Tapi CA yang dihasilkan Canon sedikit lebih baik. Efek Flare pada Canon pun lebih baik ketimbang Tokina. <p><a href="http://http://chandradjiwa.blogspot.com"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 5px auto; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 18" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 18" src="http://lh4.ggpht.com/-pFQCkJWv5cQ/Uysqgmc2ByI/AAAAAAAAAtQ/Z4RtlwemFVM/www.chandradjiwa.blogspot%25252018%25255B5%25255D.jpg?imgmax=800" width="240" height="219"></a></p> <p>Singkatnya, Tokina unggul dalam hal kecepatan, ketajaman, bahan lensa, dan vignet (atau tepi kehitaman di pojok gambar) yang dihasilkan lebih tipis atau kurang dibanding Canon. Secara hargapun Tokina lebih murah Rp 1.000.000an dibanding Canon. Jadi akhirnya (lanjutan paragraf 1) saya menjatuhkan pilihan saya pada Tokina 11-16mm f/2.8 AT-X PRO DX. selamat memotret! </p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-56290659206877486182014-03-17T23:01:00.000-07:002014-03-21T02:24:08.169-07:00EOS 7D Mark II akan dirilis pada Q2 2014<strong>EOS 7D Mark II ditunggu oleh para video maker</strong> <br />
<a href="http://chandradjiwa.blogspot.com/"><img alt="www.chandradjiwa.blogspot 23" border="0" src="http://lh4.ggpht.com/-6JrZRNtScAQ/UyvWKtOOBsI/AAAAAAAAAuA/6BQ7QSfqL08/www.chandradjiwa.blogspot%25252023%25255B5%25255D.jpg?imgmax=800" height="171" style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin: 5px auto; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="www.chandradjiwa.blogspot 23" width="370" /></a><br />
Berita mengenai peluncuran produk terbaru Canon EOS 7D Mark II direncanakan akan digelar pada perhelatan Q2 2014 yang kemungkinan akan jatuh pada bulan April, Mei, atau Juni tahun ini. <br />
Sampai saat ini belum ada pengumuman resmi untuk detail spesifikasi untuk Bodi APS-C terbaru ini. Namun santer terdengar bahwa EOS 7D Mark II bakal dipersenjatai dengan fitur cinema yang tercanggih. <br />
Kamera ini digosipkan akan dibangun dengan integrated grip (battery grip terintegrasi), besar kemungkinan jika hal tersebut benar, maka EOS 7D Mark II akan tampak seperti Canon 1D X junior. Sistem sensor terbaru juga akan disematkan pada bodi canon yang satu ini. <br />
Prediksi Spesifikasi &D Mark II: <br />
<ul>
<li>Sensor baru</li>
<li>sekitar 10 - 12 fps</li>
<li>Fitur video canggih</li>
<li>ISO 100 – 25600</li>
<li>Dual Pixel AF (lebih baik dari 70D)</li>
</ul>
Perkiraan harga, mencapai Rp. 22.000.000 an <br />
<br />
<br />
<br />
Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-69167343232702606262014-03-17T06:14:00.000-07:002014-03-19T06:14:47.534-07:00Canon EF 70 -200mm F/2.8 IS II USM : Lensa idaman setiap Canoners<p><a href="http://lh4.ggpht.com/-idKHHRUb1b4/UymMGJXOT9I/AAAAAAAAApw/ynLE0DScDto/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%2525204%25255B4%25255D.jpg"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; margin: 5px 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 4" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 4" align="left" src="http://lh3.ggpht.com/-MTi-3KgtZoo/UymMHBJRoXI/AAAAAAAAAp4/yKGwH8J_UgA/www.chandradjiwa.blogspot%2525204_thumb%25255B2%25255D.jpg?imgmax=800" width="166" height="325"></a> <p>Canon EF 70 -200mm F/2.8 IS II USM, ijinkan saya mengambil nafas panjang sebelum mulai menulis tentangnya. WOW!! Benar banget Lensa ini sangat WOW! Lensa Canon EF 70 -200mm F/2.8 IS II USM adalah lensa zoom yang paling tajam yang penah diciptakan (setahu saya). Tentu hanya lensa Leica yang mungkin mampu menyaingi ketajamannya. Saya tidak mencoba untuk lebay atau semacamnya, tapi memang tidak hanya tajam namun juga Canon EF 70 -200mm F/2.8 IS II memberikan distorsi terkecil dari semua jajaran lensa 70-200mm lainnya. <p>Dengan fitur istimewanya yaitu IS (Image Stabilization), anda dapat menyimpon tripod anda di rumah. tentu sangat menguntungkan dibanding dengan seri 70-200 mm yang belum dilengkapi dengan IS sistem. <p><a href="http://lh6.ggpht.com/-Kz-VtbI31_Y/UymMH9FdHyI/AAAAAAAAAqA/VQB955Hw3OQ/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%2525205%25255B4%25255D.jpg"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; margin: 5px 7px 6px 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 5" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 5" align="left" src="http://lh4.ggpht.com/-onBEVmWONf0/UymMI2736EI/AAAAAAAAAqI/VHr-okbM1SQ/www.chandradjiwa.blogspot%2525205_thumb%25255B2%25255D.jpg?imgmax=800" width="269" height="130"></a> <p>Tak cukup sampai di situ saja, Lensa ini bener-bener serem banget, bayangkan rotor AF nya sangat sangat halus dan hampir tanpa vibrasi. Hanya dalam kedipan mata dan semua objek yang anda bidik sudah dalam posisi fokus, cepet banget. <p>Untuk mencari fokus secara manual, anda cukup langsung memutar cincin fokusnya untuk manual fokus overide atau secara otomatis berubah jadi mode manual. Sangat simple dan handy. <p><a href="http://lh3.ggpht.com/-oXM3bO5SGn4/UymMKdpsSiI/AAAAAAAAAqQ/ZRVo2LDQ8nQ/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%2525207%25255B3%25255D.jpg"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; margin: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: right; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 7" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 7" align="right" src="http://lh3.ggpht.com/-bWnf2_evnw0/UymMLGjtrZI/AAAAAAAAAqY/1Q0QkKsdmsI/www.chandradjiwa.blogspot%2525207_thumb%25255B1%25255D.jpg?imgmax=800" width="137" height="240"></a>Maka tidaklah heran kalau lensa ini mendapatkan tempat istimewa di hati para Canoners dan menjadi wajib-punya bagi para pemotret professional. Lensa ini sangat cocok untuk memotret orang (human interest), potrait, landskap, potrait, weddding, ya apapun jenisnya yang membutuhkan lensa zoom terbaik. Lensa ini dikhususkan hanya bagi mereka yang benar-benar pro, mengingat harganya yang fantastis. Dengan bandrol seharga Rp. 20.300.000, Canon benar-benar menciptakan lensa ini dengan sempurna. Tidak hanya cap lensa, anda juga akan mendapatkan hood ET-87 plus tas lensa istimewa LZ1326 zippered. <p> <p>untuk punggunaan yang tidak terlalu khusus, anda bisa mendapatkan Canon 70-200mm f/4 IS dengan harga yang setengah kali lebih murah dan juga lebih ringan. Tetapi jika anda mengutamakan ketajaman gambar dan sistem auto fokus yang cepat, Canon EF 70 -200mm F/2.8 IS II merupakan pilihan terbaik sekaligus termahal. <p>adapun Canon EF 70 - 200mm f/2.8L IS USM II adalah generasi terbaru, dari lensa pendahulunya Canon EF 70 - 200mm f/2.8L IS USM yang dirilis pada tahun 2001. <p><a href="http://lh3.ggpht.com/-y1zj6Wd5NDc/UymMMwEyOZI/AAAAAAAAAqg/8gJjlJlMMhc/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%2525206%25255B3%25255D.jpg"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; margin: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 6" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 6" src="http://lh4.ggpht.com/-YZ_vi10NjpA/UymMNlyELAI/AAAAAAAAAqo/8FhAD3q_yZM/www.chandradjiwa.blogspot%2525206_thumb%25255B1%25255D.jpg?imgmax=800" width="240" height="130"></a> <p>Dalam hal kompabilitas nya, Lensa L ini dioptimalkan untuk kamera analog 35mm dan full-frame digital, dan tentu saja bekerja masih cocok untuk dipasngkan dengan Bodi bersensor APS-C. <br>Pada intinya Canon EF 70-200mm EOS f/2.8L IS II mampu bekerja sempurna pada setiap kamera Canon EOS yang pernah dibuat sejak tahun 1987. <br>Canon EF 70-200mm EOS f/2.8L IS II USM, maksudnya?? <p>Well, EF (Electronic Focus) yang berarti bahwa sistem motor autofocus sudah ditanamkan pada lensa ini. Semua lensa Canon sudah dilengkapi dengan EF sistem sejak tahun 1987. L secara teknis tidak berarti apa-apa, tapi banyak yang mengatakan L adalah kepanjangan dari Luxury / mewah. Kalau untuk saya pribadi L berarti lensa bekerja optimum pada bodi full-frame. IS (Image Stabilization) yang berarti Anda dapat meninggalkan tripod anda di rumah. USM berarti Ultra-Sonic Motor. Ini berarti autofocus sangat halus, dan bahwa Anda cukup memutar cincin fokus pada lensa untuk mengaktifkan mode fokus manual. <p><a href="http://lh6.ggpht.com/-Ee4OuPnv1ew/UymMO9JJ29I/AAAAAAAAAqw/naaLcgPamp8/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%2525208%25255B4%25255D.jpg"><img style="background-image: none; border-right-width: 0px; margin: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: right; border-top-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 8" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 8" align="right" src="http://lh4.ggpht.com/-N274c2zWlwo/UymMPvsAaNI/AAAAAAAAAq4/5PHfXRO6i9A/www.chandradjiwa.blogspot%2525208_thumb%25255B2%25255D.jpg?imgmax=800" width="216" height="124"></a>Untuk susunan optiknya, Canon EF 70-200mm EOS f/2.8L IS II terdiri dari 23 Elemen dalam 19 Kelompok. 1 fluorit dan 5 elemen UD. adapun sistem fokus maupun zoom nya terletak di bagian internal lensa, sehingga tidak ada bagian yang bergerak memanjang atau memendek saat anda menggerakan cincin fokus maupun zoom nya. <p>Canon 70-200mm f/2.8L IS II adalah lensa favorit bagi ribuan fotografer profesional karena kemampuan optiknya yang luar biasa, autofocus yang cepat dan tangguh dengan hampir keseluruhan mekanis lensa berbahan logam. <br>Di sisi lain, memang lensa ini termasuk berat secara fisik dan juga berat di kantong alias mahal banget. Namun performa dan daya tahan yang tangguh dari lensa ini membuatnya mendapatkan tempat yang istimewa di hati para fotografer. Harga yang fantastis membuat anda yang hanya sekedar penghobi harus berpikir dua kali untuk membelinya. Selamat memotret! Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-35844664736554073532014-03-13T06:13:00.000-07:002014-03-19T18:58:17.658-07:00Canon EF-S 18-200m f/3.5-5.6 IS <b><span style="font-size: xx-small;"></span></b> <br />
<a href="http://lh3.ggpht.com/-tUs5hs6l-5U/UymXuzP-l3I/AAAAAAAAArI/W6ocfeyMg1Q/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%25252012%25255B4%25255D.jpg"><img alt="www.chandradjiwa.blogspot 12" border="0" src="http://lh6.ggpht.com/-N4tneNVvmYI/UymXv6zBs3I/AAAAAAAAArQ/QYreI2y26Ew/www.chandradjiwa.blogspot%25252012_thumb%25255B2%25255D.jpg?imgmax=800" height="169" style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin: 5px auto 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="www.chandradjiwa.blogspot 12" width="274" /></a> <br />
<div align="center">
<b><span style="font-size: xx-small;">Canon EF-S 18-200m f/3.5-5.6 IS </span></b> </div>
Bagi Anda yang gemar travelling atau nggak mau ribet gonta-ganti lensa untuk mendapatkan objek foto yang menarik, maka anda memerlukan lensa sapu jagad. Dengan rentang yang sangat lebar, Canon 18 -200 akan membuat anda nyaman dan puas dalam memotret tanpa harus ribet mengganti lensa. di rentang lensa 18mm (sudut lebar) anda akan dapat dengan mudah menangkap pemandangan indah di depan mata anda secara menyeluruh, dan dengan cepat mendapatkan detail objek di rentang 200mm (super tele) hanya dalam hitungan detik. Selain itu lensa ini juga mempunyai kemampuan auto fokus yang super cepat, sehingga anda tidak perlu khawatir akan kehilangan momen yang penting. Hal tersebut membuat Lensa ini layak menjadi salah satu koleksi anda. <br />
<a href="http://lh3.ggpht.com/-a6aXvqVvgzY/UymXw9lWYAI/AAAAAAAAArY/ohXmvtRzaps/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%25252013%25255B4%25255D.jpg"><img align="left" alt="www.chandradjiwa.blogspot 13" border="0" src="http://lh6.ggpht.com/-g3I8Q3LvTa8/UymXxzgV1KI/AAAAAAAAArg/E7GDHB3HALU/www.chandradjiwa.blogspot%25252013_thumb%25255B2%25255D.jpg?imgmax=800" height="149" style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; float: left; margin: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="www.chandradjiwa.blogspot 13" width="94" /></a>Walaupun lensa Canon 18-200 merupakan salah satu lensa wajib bagi para photographer, namun lensa ini memiliki satu kelemahan yang cukup serius dalam sistem AF. Canon 18-200 IS memiliki sistem AF yang cukup uzur untuk teknologi auto fokus saat ini. Sistem Auto fokusnya bekerja dengan menggerakan cincin fokusnya, sehingga anda tidak boleh sama sekali memutar cicin fokus saat lensa disetel di mode auto fokus atau sistem autonya akan rusak.<br />
Parahnya lagi , anda harus merubah switch AF pada lensa menjadi MF (Manual Fokus) sebelum anda bisa menggerakan cincin fokusnya. Hal ini tentu cukup merepotkan photographer yang terbiasa menggunakan manual fokus dalam menentukan fokus foto mereka. Dibandingkan dengan Nikon 18 -200mm VR di mana anda bebas menggerakan cincin fokusnya kapanpun karena secara otomatis sistem fokus lensa akan merubahnya ke mode manual, tentu Canon 18-200 IS akan terasa sangat kuno dan menyebalkan. <br />
<a href="http://lh4.ggpht.com/-QU9wOFdtFRI/UymXzc5xnnI/AAAAAAAAAro/61yWC9Zmw68/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%2525209%25255B3%25255D.jpg"><img alt="www.chandradjiwa.blogspot 9" border="0" src="http://lh4.ggpht.com/-hXueoFUzG3k/UymX0LR-O0I/AAAAAAAAArs/imb6tHO5UDs/www.chandradjiwa.blogspot%2525209_thumb%25255B1%25255D.jpg?imgmax=800" height="145" style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin: 5px auto; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="www.chandradjiwa.blogspot 9" width="240" /></a> <br />
Dalam mode MF (Manual Fokus) cincin fokus dapat diputar dengan cepat dan mudah. Cincin fokus berputar kurang dari 1/8 kali putaran dari titik infinity ke perbesaran maksimal (45cm), hal tersebut membuat pemotret mengalami kesulitan untuk fokus mendapatkan fokus yang presisi pada FL atau rentang lebar. Dengan kata lain, Canon 18-200 memang difokuskan untuk penggunaan pada mode AF saja. <br />
Walau harus diakui, Canon telah memiliki lensa sapu jagad 28 -135mm IS pertama di dunia sejak tahun 1990, sementara Nikon baru dapat meluncurkan 24 -120mm VR pada tahun 2003 dengan kualitas yang jauh lebih rendah. Akan tetapi Canon baru merilis lensa sapu jagad 18 -200 untuk DSLR dengan sistem sensor APS-C tiga tahun setelah Nikon 18 - 200mm VR dilempar ke pasar. <br />
Untuk distorsi, lensa ini cukup bisa diandalkan. Distorsi yang dihasilkan pada rentang 18mm (rentang terlebar pada lensa) sangat baik atau hampir tidak terlihat, kecuali anda memotret landskap horison pantai yang memiliki garis lurus di sepanjang tepinya, mungkin akan sedikit terlihat distorsinya. <br />Untuk persoalan zooming atau perbesaran, lensa Canon 18-200 mempunyai performa yang baik. Dengan rentang yang sangat besar, tentu saja pengguna lensa ini harus bolak balik memutar cicin zoom lensa dalam memotret. Selain itu, mengingat panjang dan beratnya lensa maka lensa ini tidak dilengkapi dengan penahan otomatis seperti pada lensa Canon 18-135mm. Zoom lensa ini akan melorot/memanjang jika anda arahkan lensanya ke bawah, sehingga lensa ini dilengkapi kunci switch manual untuk menjaga lensa di rentang 18mm (pendek). Sehingga anda harus menggerayangi switch penguncinya sebelum anda memotret dengan zoom. <br />
<b></b> <br />
<b><a href="http://lh6.ggpht.com/-m7GiKVVmKaI/UymX2kseYOI/AAAAAAAAAr4/KykbwdMtXHY/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%25252010%25255B4%25255D.jpg"><img align="left" alt="www.chandradjiwa.blogspot 10" border="0" src="http://lh6.ggpht.com/-nWSYygkgaG4/UymX3uFabnI/AAAAAAAAAsA/qSt050XuRFw/www.chandradjiwa.blogspot%25252010_thumb%25255B2%25255D.jpg?imgmax=800" height="177" style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; float: left; margin: 5px 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="www.chandradjiwa.blogspot 10" width="233" /></a>Spesifikasi </b> <br />
<b>Focal Length : </b>18-200mm. Setara dengan lensa 29 – 320 mm pada body full frame. <br />
<b>Optik : </b>terdiri dari 16 elemen dalam 12 group. 2 diantaranya merupakan UD (magic) glass and 2 lainnya adalah elemen aspherical. 5 group helical zoom. <br />
jarak fokus terpendek: 0.45 meter. <br />
<b>Rasio maksimum : </b>1:4.2. <br />
<b>diameter lensa : </b>3.1" (78.6mm) <br />
dapat dipasang dengan filter berdiameter 72 mm. <br />
<b>Berat : </b>596.5 g <br />
<b>Dirilis pada</b> 26 Agustus 2008 <br />
<b>Harga</b> : Rp. 6.098.900 <br />
Secara umum, performa Canon 18-200mm IS sangat hebat, lensa ini memiliki ketajaman yang baik dengan rentang zoom besar dan cukup handal untuk memotret makro. Distorsi yang dihasilkanpun masih dalam dosis yang normal. Ditambah sistem AF super cepat dan sangat akurat, namun sayangnya mekanisme sistem AF yang melekat pada lensa ini masih bisa dibilang primitif. Sistem AF Canon 18-200 benar-benar nampak seperti generasi pertama mereka yang dirilis di tahun 1987an. Saya pribadi adalah salah satu pengguna lensa ini untuk melengkapi bodi 60D saya. Sangat praktis untuk kebutuhan memotret yang kompleks dan mendapatkan momen-momen penting tanpa repot gonta ganti lensa. Cukup baik (walau belum bisa menyaingi secara kualitas) untuk menggantikan lensa Canon 70-200mm L untuk zoom dan Tokina wide 11-16mm dengan harga yang tentunya jauh lebih ceria dikantong anda. Selamat memotret. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-87494931865083303222014-03-10T04:16:00.000-07:002014-03-19T04:46:04.765-07:00Canon 18-135mm STM: Lensa Sapu Jagad terbaru, praktis dan murah<p>Berbicara mengenai jajaran lensa sapu jagad, Canon memiliki koleksi yang menarik untuk diulas. Salah satunya adalah lensa Canon 18- 135mm STM. Sebagai salah satu produk lensa kit canon yang sangat populer untuk kamera DSLR dengan sensor APS-C (non full frame), lensa ini mempunyai beberapa catatan khusus yang perlu diketahui oleh para pengguna lensa sapu jagad. <p><a href="http://lh4.ggpht.com/-ybPWUjjDrzs/UymDSA-GXBI/AAAAAAAAAo4/DsggaKrJZvY/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%2525202%25255B3%25255D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 5px auto; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: block; float: none; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 2" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 2" src="http://lh6.ggpht.com/-fi8I5ENS0DI/UymDTHck7uI/AAAAAAAAAo8/ESdSQY5IbMs/www.chandradjiwa.blogspot%2525202_thumb%25255B1%25255D.jpg?imgmax=800" width="160" height="240"></a> <p>Sebagai lensa sapu jagad, Canon 18 - 135mm STM sangat cocok untuk pemotretan dalam berbagai situasi dilengkapi dengan sistem auto fokus yang cepat. Ditambah dengan rentang focal length yang panjang, memungkinkan lensa ini untuk dapat membidik objek dengan batas sudut normal terlebar pada 18mm hingga detail fokus terjauh pada FL 135mm, itulah mengapa lensa ini mendapat julukan lensa sapu jagad.</p> <p>Anda tidak membutuhkan lensa lain jika anda memiliki lensa ini karena lensa Canon yang satu ini sangat praktis dan efisien untuk memotret, jadi Anda tidak perlu repot bongkar pasang lensa Anda. </p> <p>Dibanding generasi sebelumnya, 18-135mm EF-S IS, lensa 18-135mm STM terbaru terlihat sedikit lebih pendek dan penambahan fitur tuas pengunci zoom seperti yang terdapat pada lensa 18- 200mm. Selain itu, Canon juga melengkapi 18-135mm STM berdiameter 67mm ini dengan manual-fokus override yang membuat anda tidak perlu repot menggeser tuas AF ke MF sebelum memutar cincin fokusnya seperti pada generasi sebelumnya. Namun Cincin fokus pada kondisi manual fokus (MF) di lensa 18-135mm STM tidak sepenuhnya manual, ia tidak terhubung dengan apa pun secara manual, sehingga ada penundaan/ delay waktu antara saat Anda memindahkan cincin dengan pergerakan lensa itu sendiri. Kecepatan di mana lensa bergerak yang tidak terkait langsung dengan seberapa jauh atau seberapa cepat Anda memutar cincin, hal itu tentu jadi aneh bagi para penggunanya. Ini tidak seperti ring manual fokus seperti yang dimiliki lensa 15 - 85mm , 17 - 55mm atau 17 - 85mm dimana cincin fokusnya langsung berhubungan dengan gerak lensanya. </p> <p> </p> <p><a href="http://lh6.ggpht.com/-BELCaT-ILCk/UymDVraeFpI/AAAAAAAAApI/cjpP5u6Dl_0/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%25255B14%25255D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 5px 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot" align="left" src="http://lh3.ggpht.com/-yzY3xACHM1M/UymDWh-DlkI/AAAAAAAAApQ/pvaG1SOsHDQ/www.chandradjiwa.blogspot_thumb%25255B8%25255D.jpg?imgmax=800" width="240" height="239"></a></p> <p>Modifikasi besar lain dari generasi sebelumnya adalah bahwa rentang zoom dari 24mm ke 18mm telah tersebar rata pada cincin zoomnya, sehingga lebih memudahkan untuk mengatur framing yang presisi untuk pemotretan dengan sudut yang lebar. Sedang pada lensa 18-135mm EF-S IS, rentang zoomnya pada focal length 24mm -18mm sangatlah sempit.</p> <p>Canon menamai lensa ini CANON ZOOM LENS EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 IS STM bukannya tanpa maksud. EF (Electronic Focus) yang berarti bahwa sistem motor autofocus sudah ditanamkan di lensa ini. Semua lensa Canon sudah dilengkapi dengan EF sistem sejak tahun 1987. -S (small format) yang berarti bahwa lensa ini hanya bekerja pada, Bodi Canon DSLR yang bersensor APS-C (non full-frame). IS (Image Stabilization) yang berarti Anda dapat meninggalkan tripod anda di rumah. </p> <p>STM berarti Stepper (AF) motor. berbeda dengan sistem USM, STM menggerakan ring fokus secara elektronik, hal ini membuat AF lensa bergerak lebih mulus dan hening (tidak menimbulkan suara) sangat cocok untuk mode live view maupun optimasi pada mode video. namun dilain pihak, terjadi sedikit delay antara pergerakan cincin fokus dan lensa.</p> <p>Komposisi lensa terdiri dari 16 elements dalam 12 groups, 5 zoom group, Multicoated, plus fasilitas Internal focus. <p>Ergonomi lensa ini terbilang sempurna dikelasnya, kecuali untuk manual fokus aneh. Anda hanya perlu menekan tombol shutter dan dapatkan hasil foto yang tajam dan sempurna. <p>Zooming sangat menyenangkan , dengan jarak logaritmik sempurna . Sangat mudah dan cepat untuk mengatur bidang foto yang tepat pada seluruh kisaran zoom,tidak seperti kebanyakan lensa Canon lainnya (24 -105mm IS L, misalnya ) yang terfokus di ring zoom lebarnya saja.</p> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/-zwwMBpZ9FlA/UymDdhDtHkI/AAAAAAAAApY/U0Mt4AsQAuQ/s1600-h/www.chandradjiwa.blogspot%2525203%25255B12%25255D.jpg"><img style="background-image: none; border-bottom: 0px; border-left: 0px; margin: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; display: inline; float: left; border-top: 0px; border-right: 0px; padding-top: 0px" title="www.chandradjiwa.blogspot 3" border="0" alt="www.chandradjiwa.blogspot 3" align="left" src="http://lh4.ggpht.com/--53cw84TWBE/UymDelzsMqI/AAAAAAAAApg/A19e5uNbyNA/www.chandradjiwa.blogspot%2525203_thumb%25255B8%25255D.jpg?imgmax=800" width="244" height="206"></a>Pegangan zoomnya pun mengagumkan. Dengan bahan karetnya yang nyaman dan dapat melekat baik di jari- jari saya, lensa ini memberikan grip yang mantap saat saya menggunakannya. terlebih putaran zoom dari lensa ini begitu halus dan ringan, bahkan saya cukup menggunakan satu jari saja untuk menggerakkan cincin zoomnya. Hal ini memungkinkan anda untuk bisa melakukan pemotretan sepanjang hari tanpa harus kuatir membuat jari – jari anda menjadi pegal atau terkilir, ini tidak berlaku ketika anda menggunakan lensa 24 - 105mm IS L yang nota bene cukup berat dalam menggerakan ring zoomnya.</p> <p>Canon 18-135mm STM dibangun dengan konstruksi yang cukup baik. seluruh eksterior berbahan plastik berkualitas tinggi (kecuali untuk mount-nya), terlihat sangat kokoh dan bandel. </p> <p>Singkatnya, Canon 18-135mm STM akan menjadi salah satu lensa yang laris manis di pasaran, mengingat harga, kualitas serta kegunaannya yang sulit untuk dikesampingkan begitu saja. Dengan manual-focus override dan zooming yang mulus, lensa ini Canon 18-135mm STM memberikan lebih dari kebanyakan lensa keluaran Canon lainnya. Keren! Selamat memotret! Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-24549362304188146352013-12-01T01:02:00.000-08:002013-12-06T18:26:06.311-08:00Pilih DSLR Terbaik 2013 Canon 5D Mark III vs Nikon D800<p>Mending Canon 5D Mark III atau Nikon D800? Hmmm, jika uang ada, kedua pilihan <a title="review kamera baru" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/search/label/Camera%20On%20The%20News" rel="nofollow" target="_blank">kamera</a> DSLR terbaik ini jelas membuat bingung. Ya, memang mereka berada di kelas yang sama. Otomatis mulai dari fitur, kinerja, dan harga, tidak jauh berbeda. Lalu, apakah anda akan berdiam diri melamun dan berandai-andai terus, dan akhirnya tidak jadi beli kamera? Tentu tidak bukan. Ok, sekarang kita lihat masing-masingnya dengan lebih dalam. Jika kemudian dari salah satu atau salah banyak paparan berikut ini menguatkan atau melemahkan pilihan anda, itu bagus. Artinya anda sudah semakin dekat dengan pilihan kamera DSLR terbaik bagi kebutuhan, kebiasaan, dan keinginan anda. Dan itu bagus. Semoga tidak malah bikin tambah bingung ya…. Hehe….</p> <p>Mengapa mereka kamera terbaik? Padahal bukan yang paling mahal?</p> <p>Canon 5D Mark III dianggap hanya kalah dari Canon 1DX yang seharga lebih dari 50 jutaan. Sedangkan Nikon D800 adalah kelanjutan Nikon D700. Kualitas dan performanya hanya kalah dari Nikon D4 yang dianggap sebagai DSLR terkuat milik Nikon. Canon 5D Mark III dan Nikon D800 termasuk dalam kategori DSLR Full Frame dan direkomendasikan bagi fotografer kelas professional mendekati kelas flagship. Keduanya juga memiliki teknologi prosesor terbaru yakni EXPEED 3 untuk D800 dan DIGIC +5 untuk 5D Mark III.</p> <p><strong>Desain</strong></p> <p>Selayaknya DSLR professional lain, Canon 5D Mark III dan Nikon D800 memiliki tombol banyak dan layar monitor untuk pengaturan Exposure diatas. Perbedaan yang mencolok adalah Nikon D800 memiliki desain karet viewfinder yang berbentuk bulat, sedangkan 5D masih standar kotak. Sedangkan pada bagian grip belakang 5D terlihat lebih luas dengan bahan karet yang hampir menenuhi sisi kanan body belakang kamera. Lekukan untuk penyangga jempol juga sangat memenuhi kenyamanan pengguna.</p> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/-IvTjecMeDI4/UqKGAS2VvrI/AAAAAAAAAoQ/oMcH3dRhTtE/s1600-h/image4.png"><img title="Canon 5D Mark III vs Nikon D800" style="border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; background-image: none; border-bottom-width: 0px; float: none; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin: 5px auto; display: block; padding-right: 0px; border-top-width: 0px" border="0" alt="Canon 5D Mark III vs Nikon D800" src="http://lh3.ggpht.com/-mhO_djT6sDg/UqKG2TbTg9I/AAAAAAAAAoY/XivMkJ44SPI/image_thumb2.png?imgmax=800" width="441" height="282"></a>Berbeda dengan D800 yang memiliki area grip belakang standar dan karet yang hanya sebagian saja. Selain itu, Nikon juga tetap memasang dial serba guna untuk Shutter Speed dan pengaturan lain di bagian atas kanan. Tidak terlihat hal yang sama pada 5D, dan Canon agaknya tetap memasang dial serba gunanya hanya pada bagian atas. Bagi yang terbiasa menggunakan DSLR semipro Nikon tentunya lebih terbiasa menggunakan 2 dial dibelakang dan belakang. Selebihnya kedua kamera ini menggunakan bahan utama yakni Magnesium alloy.</p> <p> </p> <p><strong>Spesifikasi</strong></p> <p>Berbicara tentang spesifikasi pastinya merupakan kekuatan bagi kedua kamera dan mungki menjadi penentu siapa yang terbaik. Canon 5D Mark III hadir sebagai DSLR yang memiliki ukuran efektf pixel hingga 22.3 Megapiksel. Sedangkan Nikon D800 memiliki ukuran efektif pixel lebih jauh yakni mencapai 36.3 Megapiksel. Ukuran 36.3 Megapiksel ini tentunya merupakan langkah jauh dari Nikon setelah sebelumnya mereka hanya memiliki D3 dengan ukuran 12 Megapiksel.</p> <p>Tentunya ukuran ini akan mempengaruhi besaran hasil foto, Anda bisa mencetak ukuran foto sangat besar dengan efektif pixel 36.3 Megapiksel. Meski kalah dalam efektif pixel, Canon 5D Mark III ternyata justru unggul pada banyaknya titik Autofocus. Setidaknya D800 hanya memiliki 51 titik dengan 15 cross type poin, sedangkan 5D Mark III memiliki 61 titik dengan 41 cross type point. Pastinya dengan ada titik Autofocus sebanyak itu memberi keleluasaan bagi fotografer yang ingin menangkap detail foto lebih luas.</p> <p>Mengenai sensivitas cahaya ISO, Canon boleh lebih berbangga lagi karena menawarkan angka lebih banyak dan tinggi yakni 100 sampai 25600 kemudian ditambah ekspansi hingga 102400. Coba saja bandingkan dengan D800 yang hanya menawarkan angka ISO dari 100 sampai 6400 dengan tambahan ekspansi 25600. Pada penggunaan ISO maksimal 25600, gambar dari D800 sedikit lebih noise dibandingkan gambar milik 5D Mark III. Namun dalam kekurangannya tersebut ternyata gambar dari D800 masih memiliki detail bagus dan warna kontras yang terjaga. Kemudian beralih pada kecepatan rana yang keduanya memiliki batasan maksimal sama yakni 1/8000 detik.</p> <p>Continous Brust atau sederhananya fitur pemotretan beruntun, Canon 5D Mark III sekali lagi lebih unggul dengan kisaran 6 frame per detik. Bandingkan dengan Nikon D800 yang hanya mampu memotret dalam kisaran 4 frame per detik. Banyaknya kemampuan dalam Continous Brust juga didukung dengan baterai Canon LP-E6 yang bisa digunakan hingga 950 pengambilan foto. Sedangkan Nikon menyatakan bahwa baterai EN-EL15 dalam D800 hanya bisa digunakan untuk 900 pengambilan foto.</p> <p><strong>Ketahanan dan Lampu Kilat</strong></p> <p>Dengan segala kelebihannya ternyata Canon 5D Mark III tidak memiliki ketahanan Shutter lebih baik dibanding Nikon D800. Pasalnya Shutter Count D800 diklaim bertahan hingga capaian angka 200 ribu, sedangkan 5D Mark III hanya bertahan hingga 150 ribu saja.</p> <p>Dan satu lagi kelemahan dari 5D Mark III, yakni ketiadaan built in flash pada body sehingga penggunanya harus selalu menggunakan flash eksternal untuk kebutuhan lighting lebih. Bandingkan dengan D800 yang tetap memiliki built in flash pada body. Cukup mengherankan memang, kamera dengan harga puluhan juta ternyata tidak memiliki built in flash. <em>sumber: Paseban.</em></p> <p><strong>Harga dan Kesimpulan</strong></p> <p>Untuk masalah harga, di pasaran Indonesia Nikon D800 dibanderol dengan harga Rp 29 jutaan. Sedangkan Canon 5D Mark III mencapai Rp 34 jutaan. Beda 5 jutaan. Bagi yang memang butuh dan ada uang, beda 5 juta rentangnya tidak jauh. Bagi pemula, atau orang yang tidak terlalu butuh kamera DSLR, beda 5 juta itu rentangnya jauh sekali. Jadi, anda termasuk orang yang mana? Hehe… Silahkan timbang-timbang lagi.</p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-33444591636381556272013-11-25T19:18:00.001-08:002013-11-25T19:20:01.195-08:00Nikon D5300: DSLR Bagus Dengan WiFi<p><strong>Nikon D5300 harga spesifikasi vs Canon EOS 700D | </strong>Jaman sekarang memang susah jika tidak memiliki sambungan internet. Kemudahan untuk sharing foto hasil jepretan <a title="review kamera baru" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/search/label/Camera%20On%20The%20News" rel="nofollow" target="_blank">kamera</a> anda secepat mungkin menjadi salah satu kemudahan yang diinginkan banyak orang. <em>Nikon D5300</em> adalah jawaban dari saingan terbesar Canon untuk konektivitas lebih dari sebuah kamera DSLR.</p> <p><strong>Begitu pentingkah WiFi di DSLR?</strong></p> <p>Tergantung anda juga sih. Seberapa narsis anda. Seberapa cepat anda ingin berbagi hasil jepretan via youtube, Facebook, atau instagram? Kalau secepat mungkin, ditambah jika anda fans Nikon, maka kamera D5300 ini menjadi pilihan yang sulit ditolak.</p> <p>Jika anda tidak segitunya bernarsis-narsis, bisa-lah ditunda.</p> <p>Kelebihan lain dari keberadaan Wi-Fi di D5300 ini juga bisa dipakai untuk memotret dari jarak jauh (remote control shooting). Juga ada fitur GPS yang memudahkan anda memberi geo-tag pada hasil jepretan anda.</p> <p><strong>Fitur unggulan lainnya</strong></p> <p>Supaya agak jelas dengan fitur-fiturnya, kita lihat saja spesifikasinya seperti berikut:</p> <ul> <li>24.1MP DX format CMOS sensor, without OLPF <li>EXPEED 4 processing <li>ISO 100-12800 standard, up to 25600 expanded <li>5 fps continuous shooting <li>39 point AF system, 9 sensors cross type <li>2016 pixel RGB metering sensor <li>1080p60 video recording, built-in stereo mic <li>1.04M dot 3.2" vari-angle LCD monitor</li></ul> <p><a title="Nikon D5300 vs Canon EOS 700D" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/" target="_blank"><img title="Nikon D5300 vs Canon EOS 700D" style="border-top: 0px; border-right: 0px; background-image: none; border-bottom: 0px; float: none; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin: 5px auto; border-left: 0px; display: block; padding-right: 0px" border="0" alt="Nikon D5300 vs Canon EOS 700D" src="http://lh6.ggpht.com/-ITOXTpV9ZM0/UpQS5VJs-OI/AAAAAAAAAoA/9GY0VHHKNhs/image%25255B6%25255D.png?imgmax=800" width="470" height="231"></a></p> <p>Kalau dibandingkan dengan yang setara, <strong>Canon EOS 700D</strong>, menjadi seperti ini:</p> <div style="line-height: normal" align="center"> <table class="MsoNormalTable" style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-collapse: separate; border-bottom: windowtext 1pt solid; text-align: left; border-left: windowtext 1pt solid; mso-cellspacing: 1.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-yfti-tbllook: 1184; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext" cellpadding="0" width="494" border="1"> <tbody> <tr style="mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-firstrow: yes"> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" width="165" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><b><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000"> </font></span></b></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" width="156" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><b><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000"><a title="Nikon D5300" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/2013/11/nikon-d5300-dslr-bagus-dengan-wifi.html" target="_blank">Nikon D5300</a></font></span></b></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" width="157" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><b><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">Canon EOS 700D</font></span></b></p></td></tr> <tr style="mso-yfti-irow: 1"> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><b><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">Sensor resolution (type)</font></span></b></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">24MP CMOS (no OLPF)</font></span></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">18MP 'Hybrid CMOS' </font></span></p></td></tr> <tr style="mso-yfti-irow: 2"> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><b><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">Autofocus System</font></span></b></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">39 AF points (9 cross-type)</font></span></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">9 AF points (all cross-type)</font></span></p></td></tr> <tr style="mso-yfti-irow: 3"> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><b><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">ISO sensitivity</font></span></b></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">100-12800 (max 25,600 equiv)</font></span></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">100-12800 (max 25,600 equiv)</font></span></p></td></tr> <tr style="mso-yfti-irow: 4"> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><b><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">Display size / resolution</font></span></b></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">3.2in, 1.04M-dot vari-angle</font></span></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">3in, 921k-dot vari-angle (touch-sensitive)</font></span></p></td></tr> <tr style="mso-yfti-irow: 5"> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><b><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">Maximum framerate (DX mode)</font></span></b></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" colspan="2" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">5 fps</font></span></p></td></tr> <tr style="mso-yfti-irow: 6"> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><b><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">Movie Mode</font></span></b></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">1080 60p/30p</font></span></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">1080 30p</font></span></p></td></tr> <tr style="mso-yfti-irow: 7"> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><b><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">Battery life (CIPA)</font></span></b></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">600 shots</font></span></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">440 shots</font></span></p></td></tr> <tr style="mso-yfti-irow: 8"> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><b><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">Dimensions</font></span></b></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">125 × 98 × 76 mm<br>(49.2 × 3.9 × 3.0 in)</font></span></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">133 x 100 x 79 mm<br>(5.2 x 3.9 x 3.1in)</font></span></p></td></tr> <tr style="mso-yfti-irow: 9; mso-yfti-lastrow: yes"> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><b><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">Weight (without battery)</font></span></b></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">480 g (16.9 oz)</font></span></p></td> <td style="border-top: windowtext 1pt solid; border-right: windowtext 1pt solid; border-bottom: windowtext 1pt solid; padding-bottom: 0.75pt; padding-top: 0.75pt; padding-left: 0.75pt; border-left: windowtext 1pt solid; padding-right: 0.75pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt" align="left"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0pt" align="left"><span><font style="font-size: 8pt" color="#000000">580 g (20.4 oz)</font></span></p></td></tr></tbody></table></div> <p>Yang membuat banyak orang kepincut dengan Nikon D5300 adalah kemampuan autofocus-nya yang sampai 39 AF points, dan kemampuan perekaman video pada 1080 sampai 60p. Asyik banget tuh…</p> <p><strong>Berapa harga Nikon D5300?</strong></p> <p>Harganya sekitar diperkirakan akan dijual dengan harga US$ 800 (body only), atau US$ 1400 jika dilengkapi dengan lens kit.</p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-33469293889694169522013-11-19T21:00:00.000-08:002013-11-24T18:52:51.919-08:00Olympus Stylus 1 Super Zoom Camera<p><strong><a title="Harga Spesifikasi Olympus Stylus 1" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/2013/11/olympus-stylus-1-super-zoom-camera.html" target="_blank">Harga Spesifikasi Olympus Stylus 1</a></strong> | Bobotnya yang ringan, desain ringkas dan solid, dengan tipe DSLM (Digital Single Lens Mirrorless), fitur zoom super yang bagus, layak sekali menjadi pilihan kamera mirrorless di level harga 8 jutaan.</p> <p>Ponsel, apapun OS-nya, mulai dari <a title="tips review harga terbaru gadget Android" href="http://hptabletgadgetandroid.blogspot.com/" target="_blank">Android</a>, Windows Phone, dan iOS dari Apple, banyak yang datang dengan fitur kamera yang semakin hari semakin bangus. Angka 5 mega piksel untuk kamera mereka itu sudah umum dan standar minimal ponsel kelas entry level sekalipun. Apalagi ponsel premium macam Xperia Z, <a title="Samsung Galaxy review harga spesifikasi" href="http://hptabletgadgetandroid.blogspot.com/search/label/Samsung%20Galaxy" rel="nofollow" target="_blank">Samsung Galaxy</a> S4, atau iPhone 5. Kamera mereka bagus. Punah sudah alasan pabrikan kamera macam Olympus, untuk memproduksi pocket camera murah. Mereka lantas bergerak untuk membuat kamera kelas menengah, yang lazimnya menggunakan teknologi mirrorless untuk mendapatkan keuntungan dari sisi ukuran dan berat-nya.</p> <h4>baca juga: <a title="Kamera DSLR vs Mirrorless, Pilih Mana?" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/2013/11/pilih-mana-dslr-atau-mirrorless-camera.html" target="_blank"><strong><em>Kamera DSLR vs Mirrorless, Pilih Mana?</em></strong></a></h4> <p>Dari harganya yang ada di kisaran 8 jutaan, (sekitar 7,8 jutaan), Olympus Stylus 1 Super Zoom ini menantang langsung Sony RX10. Lalu apa saja yang dibawanya?</p> <h3>Spesifikasi Olympus Stylus 1 Super Zoom</h3> <p><strong>Desain dan Control</strong></p> <p>Pernah lihat seri XZ-2 dan <a title="review Olympus OM-D E-M5" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/2013/10/olympus-om-d-e-m1-review-harga-dan.html" target="_blank"><strong>OM-D E-M5</strong></a>? Kurang lebih, anda akan mendapatkan gabungan desain keduanya yang ringkas dan solid. Karena menggunakan model mirrorless, ukuran kamera ini bisa ringkas dan ringan. Ukurannya 116 mm x 87 mm x 56,5 mm dengan bobot 402 gram. Gaya retronya, membuat kamera ini terlihat elegan dan anggun.</p> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/-zPAVrUL5_ts/UpK7KQsVWhI/AAAAAAAAAno/wvHMQ5pKxOw/s1600-h/image4.png"><img title="Olympus Stylus 1" style="border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; background-image: none; border-bottom-width: 0px; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin: 5px; display: inline; padding-right: 0px; border-top-width: 0px" border="0" alt="Olympus Stylus 1" src="http://lh4.ggpht.com/-IujGrAJ6L14/UpK7MpBryqI/AAAAAAAAAnw/MjQ4r38YQU8/image_thumb2.png?imgmax=800" width="468" height="183"></a></p> <p>Pilihan bahan magnesium alloy warna hitam terlihat pas memberi kesan kokoh. Ada layar sentuh LCD fleksibel medol titl berukuran 3 inci dengan kepadatan piksel 1,04 juta piksel, yang bisa digerak-gerakan untuk melakukan eksplorasi dengan beragam sudut pengambilan gambar. Selain itu, tersedia pula electronic viewfinder (EVF) beresolusi 1,44 piksel, yang didukung dengan teknologi sensor mata atau eye sensor.</p> <p><strong>Image Quality dan Resolusi</strong></p> <p>Kamera Olympus Stylus 1 ini mengusung sensor gambar yang sama dengan seri XZ-2, yakni sensor BSI-CMOS berukuran 1/1,7 inci, sehingga memungkinkannya memiliki fisik lebih kecil. Tapi, kemampuannya tidak semini ukurannya tersebut. Karena, kamera ini dapat diandalkan untuk menghasilkan foto beresolusi maksimum 12 megapiksel. Sedangkan kemampuan merekam videonya, mencapai resolusi FullHD 1080p, dan 480p pada level high speed.</p> <p>Pilihan yang bagus untuk mereduksi ukuran fisiknya, meski imbasnya juga agak buruk. Yaitu menurunnya kemampuan untuk capture image pada kondisi low light. Kurang lebih satu stop dibandingkan kamera Sony RX10 yang berada pada kelas yang sama. Sedangkan ISO-nya, memiliki kemampuan hingga 100-12800. Jika dibandingkan, ISO 400 pada kamera ini kurang lebih setara dengan ISO 800 pada Sony RX10.</p> <p>Jangan terlalu pesimis, ada teknologi fokus Fast Touch Auto Focus yang digunakan oleh kamera Olympus PEN untuk tetap memberi nilai lebih. Selain itu, kamera Olympus Stylus 1 ini juga punya mode kreatif yang terdiri dari lima efek foto dan 11 pilihan filter artistik, serta ND Filter terintegrasi yang dapat menurunkan eksposure hingga tiga stop.</p> <p><strong>Kinerja</strong></p> <p>Sementara itu, untuk memberikan kinerja terbaik, kamera Olympus Stylus 1 ini membawa image processor TruePic VI. Hasilnya, kamera yang dilengkapi dengan kontrol manual ini dapat digunakan untuk memotret aksi-aksi cepat dengan kecepatan hingga 7 frame per detik. Selain itu, kamera ini juga memiliki shutter 1/2000s – 60s, dan kemampuan perekaman video hingga 120fps/240 frame per detik untuk slow-motion.</p> <p>Perpaduan prosesor gambar tersebut dengan teknologi sensor sensor BSI-CMOS berukuran 1/1,7 inci yang juga disematkan pada kamera ini, diklaim Olympus sebagai kombinasi antara sensor berkualitas baik dan zoom serbaguna dengan kontrol manual penuh. Lensa iZUIKO yang dipakai kamera Olympus Stylus 1 ini memang memiliki optical zoom hingga 10,7x dengan aperture range f/1 – 2,8. Tidak heran jika performanya sangat mengagumkan.</p> <p>Lensa jenis wide 28mm itu pula yang memberikan kemampuan super zoom pada kamera ini, seperti telah disinggung di atas. Lensa iZUIKO terbaru dengan rancangan ultra slim itu setara dengan lensa 24-300mm (35mm equivalen) pada kamera full frame. Spesifikasi lensanya tersebut membuat kamera Olympus Stylus ini jadi lebih istimewa dan menjanjikan, karena sejauh ini kebanyakan kamera super zoom hanya terbatas hingga focal length 200mm.</p> <p>Tidak hanya itu, lensa fixed yang tidak dapat diganti pada kamera berdesain OM-D ini masih punya kelebihan lain. Kamera Olympus Stylus 1 ini mampu mengurangi efek blur akibat goyangan tangan secara virtual, berkat dukungan mekanisme VCM image stabilization yang dimilikinya. Kemudian, lensanya juga mampu memotret subjek dengan jarak cukup dekat hingga sekitar 5 cm, yang sangat bermanfaat bagi penggemar fotografi makro.</p> <p><strong>Fitur</strong></p> <p>Masih soal lensa, ternyata bagian tersebut juga dilengkapi dengan fitur cincin putar yang memungkinkan penggunanya untuk berganti dari mode pengoperasian digital ke analog. Pada mode digital, cincin putar itu dapat digunakan untuk melakukan zoom atau fokus secara manual. Sedangkan pada mode analog, bisa bermanfaat untuk pengaturan kamera seperti menyesuaikan aperture atau diafragma lensa, dan kecepatan rana.</p> <p>Selain itu, kamera Olympus Stylus 1 ini juga memiliki automatic retractable lens cap, yang bisa membuat lensanya masuk ke dalam bodinya secara otomatis ketika tidak digunakan, dan dilindungi dengan penutup lensa. Kemudian, terdapat pula lampu flash terintegrasi, dan dukungan konektifitas berupa port USB dan HDMI, serta koneksi WiFi yang memungkinkannya untuk terhubung langsung dengan perangkat smartphone atau tablet.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong></p> <p>Kamera Olympus Stylus 1 resmi diperkenalkan pada tanggal 29 Oktober 2013 lalu, dan akan tersedia di pasaran mulai bulan Desember 2013 mendatang. Harganya sendiri dibanderol 699,99 dolar AS atau setara dengan Rp 7,9 juta. Kamera kompak high-end ini akan menjadi pesaing utama bagi kamera Sony RX10 yang baru saja dikeluarkan beberapa waktu lalu. Apalagi, kamera ini mengedepankan kualitas dengan kemampuan dan harga yang sepadan.</p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-6351874670691501042013-11-19T20:26:00.000-08:002013-11-24T18:48:05.740-08:00Sony Alpha NEX-5T, Kamera Mirrorless NFC<p><strong>Sony Alpha NEX-5T, Kamera Mirrorless lengkap dengan NFC</strong> | Kalau anda pengguna NEX-5R yang keluar tahun lalu, anda akan mengalami pengalaman yang kurang lebih sama dengan yang ditawarkan oleh Sony Aplpha NEX-5T ini. Penambahan fiturnya yang utama terletak pada keberadaan NFC (<em>near field communication) </em>yang memungkinkan perangkat untuk berbagi file dengan mudah dan cepat. Harganya sekitar 8,99 juta. Cukup sepadan dengan teknologi dan kemudahan yang dibawanya.</p> <p>Selain fitur NFC, Aplha NEX-5T juga berbeda dari lensa yang dipakainya. Dengan lensa 16-50 mm f/3.5-5.6, sementara NEX-5R pakai 18-55 mm f/3.5-6.3. Ini membuat tampilan NEX-5T lebih kompak. Lensa 55-210 mm f/4.5-6.3 juga disertakan dalam boks penjualan.</p> <p>Untuk fitur-fitur yang lain, masih sama dengan pendahulunya, seperti sensor 16,1 megapiksel Exmor APS HD CMOS, Fast Hybrid dan sistem pendeteksi kontras serta <em>autofocus</em>. </p> <p><a title="review kamera" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/" target="_blank"><img title="Sony Alpha NEX-5T" style="border-top: 0px; border-right: 0px; background-image: none; border-bottom: 0px; float: none; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin: 5px auto; border-left: 0px; display: block; padding-right: 0px" border="0" alt="Sony Alpha NEX-5T" src="http://lh3.ggpht.com/-M3ClvMx2Wg8/UpK6Gk2ORyI/AAAAAAAAAnc/iBaZbVh5pas/image%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="451" height="265"></a> <p>Layar LCD 3 inci dengan resolusi 921 ribu titik juga bisa diangkat hingga membentuk sudut 180 derajat. Kamera ini juga dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi dan aplikasi PlayMemories Camera. Adapun sensitivitas ISO 100-25600, baik secara mekanik maupun elektronik.</p> <p>NEX-5T, dengan bodi dibalut bahan magnesium, memiliki kemampuan menangkap gambar bergerak pada 10 <em>frame </em>per detik dengan resolusi penuh. Sedangkan pada mode video, kamera ini mampu merekam pada resolusi <em>full </em>HD 1.920 x 1.080 p dengan kualitas AVCHD. </p> <h3>Desain</h3> <p>Pegangan tangannya dilapisi bahan karet. Begitu juga di bagian belakang, terdapat karet berbentuk kotak kecil untuk menempelkan ibu jari. Sehingga jadi nyaman dipegang. Tanpa lensa, beratnya sekitar 218 gram.</p> <p>Sayangnya, tak ada lampu <em>flash </em>yang tertanam di <a title="review kamera baru" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/search/label/Camera%20On%20The%20News" rel="nofollow" target="_blank">kamera</a> ini. Untuk pengambilan gambar di kondisi gelap, harus ditambah <em>flash</em>, yang bisa dipasang di <em>port </em>pada bagian atas. <em>Port </em>itu juga bisa digunakan untuk tambahan <em>optical viewfinder</em>, <em>electronic viewfinder</em>, dan mikrofon.</p> <p>Di bagian atas kanan kamera, ada tombol Fn atau <em>function</em>, yang berguna untuk akses ke fokus, mode <em>metering</em>, dan <em>white-balance</em>. Fungsi ini bisa disesuaikan dengan keinginan kita. Selain itu, ada tombol putar untuk mengubah setelan <em>aperture</em> atau <em>shutter speed</em>. </p> <h3>Fitur</h3> <p>Layar LCD seluas 3 inci bisa diputar ke atas hingga 180 derajat. Kemampuan ini cocok untuk pengambilan gambar <em>low angle </em>atau memotret diri sendiri. Tampilan gambar pada layar sangat jernih dan terang meski di bawah sinar matahari.</p> <p>Saat kamera terhubung ke jaringan Internet melalui koneksi Wi-Fi, kita dapat mengakses dan mengunduh berbagai aplikasi yang disediakan. Ada yang gratis, tapi kebanyakan harus bayar, seperti Bracket Pro & Time-Lapse.</p> <p>Baterai jenis <em>lithium-ion</em> yang bisa diisi ulang mampu bertahan hingga 330 kali jepretan. Menariknya, kamera ini dilengkapi dengan Sony InfoLithium, yang artinya berapa persen lagi daya baterai tersisa bisa terlihat di kamera.</p> <p>Salah satu fitur yang menyenangkan dari kamera ini adalah kemampuan mengambil gambar dalam mode panorama. Caranya, cukup tekan tombol <em>shutter</em> dan arahkan kamera sesuai dengan petunjuk panah pada layar LCD.</p> <p>Yang perlu dicatat adalah menggerakkan kamera ke arah berikutnya harus dengan kecepatan tertentu dan stabil. Jika tidak, kamera akan gagal membuat gambar panorama. Kalaupun bisa, pada tepian gambar akan terlihat garis hitam tebal yang cukup mengganggu.</p> <p><a title="harga spesifkasi Sony NEX-5T" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/2013/11/sony-alpha-nex-5t-kamera-mirrorless-nfc.html" target="_blank"><strong>Sony NEX-5T</strong></a> juga bisa digunakan untuk merekam video <em>full </em>HD dengan kemampuan <em>audio</em> <em>stereo</em>. Yang menarik, ketika <em>Tempo </em>menggunakan lensa <em>zoom</em> 55-210 mm f/4.5-6.3, hasil rekaman terlihat halus ketika dilakukan <em>zooming</em>. Kualitas rekaman video tampak jernih. </p> <h3>Kesimpulan</h3> <p>Sony NEX-5T adalah salah satu kamera <em>mirrorless </em>dengan ukuran kompak yang tersedia di pasar saat ini. Apalagi sensor yang digunakan adalah APS-C CMOS yang cukup besar. Biasanya kamera <em>mirrorless </em>agar terlihat kecil akan menggunakan sensor kecil.</p> <p>Fitur yang disediakan cukup beragam. Layar LCD yang bisa diangkat ke atas membuat <em>angle</em> pemotretan menjadi lebih kaya, <em>continuous shooting </em>pada 10 <em>frame</em> per detik membuat momen indah tak akan terlewatkan.</p> <p>Bagi Anda yang menginginkan kamera <em>mirrorless </em>berukuran kecil dengan sensor besar APS-C CMOS, mengambil gambar dengan kecepatan tinggi, dan tersedia koneksi nirkabel NFC serta Wi-Fi, Sony NEX-5T bisa menjadi pilihan terbaik. </p> <h3>Spesifikasi</h3> <p>Tipe: Kamera kompak <em>mirrorless<br></em>Efektif piksel: 16 MP<br>Tipe sensor: APS-C Exmor APS HD CMOS<br>Ukuran sensor: APS-C 18 x 24 mm<br>Mount lensa: Sony E<br>Lensa: 16-50 mm f/3.5-5.6 dan 55-210 mm f/4.5-6.3<br>Format media: Secure Digital, Secure Digital High Capacity, Memory Stick Pro Duo, Secure Digital Extended Capacity<br>Sensitivitas ISO: Auto, 100-25.600<br>Layar: 3 inci 921 ribu titik, rasio 16:9<br>Resolusi video: 1.080i, 1.080p<br>Ports: micro USB, mini HDMI<br>Continuous shooting: 10 fps<br>Waktu booting: 2 detik<br>Shutter Lag: 0.09 seconds<br>Harga: Rp 8,99 juta <h3>PLUS</h3> <ul> <li>Mendukung Wi-Fi dan NFC <li>Rentang ISO lebar <li><em>Continuous shooting</em> 10 fps <li>Video 1.080p</li></ul> <h3>MINUS</h3> <ul> <li>Tak ada lampu <em>flash</em> <li>Tak banyak aplikasi gratis</li></ul> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-89252864550618264992013-11-01T21:13:00.000-07:002013-11-22T05:48:11.128-08:00Pilih Mana: DSLR atau Mirrorless Camera?<p>Dengan pilihan yang semakin banyak, memilih kamera jadi semakin sulit. Meski kalau mau mudah juga gampang, tinggal seseuaikan dengan keuangan kita beres. Yang jadi sulit kan bagaimana dengan uang yang kita miliki, kita bisa mendapatkan kamera yang terbaik. Belum lagi pilihan ini: mau kamera DSLR atau Mirrorless Camera? Mana yang lebih baik? Dari sisi kualitas hasil foto, harga, dan kemudahan pakainya? Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing? Itulah yang akan kita bicarakan kali ini.</p> <p><strong>Apa perbedaan DSLR dan Mirrorless Camera?</strong></p> <p>Kamera Single lens reflex (SLR) telah ada selama lebih dari seratus tahun. Seperti pendahulunya yang berbasis film, SLR digital saat ini (DSLR) menggunakan cermin untuk mengalihkan cahaya dari lensa ke jendela bidik sehingga Anda melihat apa yang kamera lihat. Ketika Anda mengambil gambar, cermin dalam kamera ini membalik keluar dari jalurnya, rana di depan sensor gambar terbuka, dan sensor menangkap gambar.</p> <p>Mirrorless camera, seperti namanya, tidak perlu cermin. Sebaliknya, cahaya melewati lensa dan jatuh tepat ke sensor gambar, seperti dalam kamera point-and-shoot dan kamera ponsel. Untuk menampilkan gambar sebelum Anda menekan tombol rana, Anda harus melihat layar di belakang kamera.</p> <h3>Jadi mana yang lebih baik? DSLR VS mirrorless?</h3> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/-wzorVWowOY0/Uo9gWLjZ0SI/AAAAAAAAAnE/xG3iaksSor8/s1600-h/image4.png"><img title="Pilih Mana: DSLR atau Mirrorless Camera?" style="border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; background-image: none; border-bottom-width: 0px; float: none; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin: 5px auto; display: block; padding-right: 0px; border-top-width: 0px" border="0" alt="Pilih Mana: DSLR atau Mirrorless Camera?" src="http://lh3.ggpht.com/-oru-TFBUu8c/Uo9gkY6W53I/AAAAAAAAAnM/FBsXnktM-Zc/image_thumb2.png?imgmax=800" width="457" height="197"></a></p> <h3>Ukuran dan Berat</h3> <p>Tubuh dari kamera DSLR terlihat sangat besar, karena mereka harus menyesuaikan dengan mekanisme cermin dan shutter. Pada saat ini, DSLR terkecil dan teringan yang tersedia adalah Canon EOS Rebel SL1 yang beratnya 22 ons (0,6 kilogram) dengan disertakan lensa zoom terpasang. Dan kamera ini agak mahal untuk pembeli yang baru pertama kali belajar fotografi. Sebuah model yang lebih-ekonomis, Canon EOS Rebel T3i dengan berat berat 25,3 ons (0,71 kilogram) dan ketebalan 3,1 inci (7,9 cm) hadir dengan sebuah lensa. Sebuah model midrange seperti Nikon D7100 dengan berat 1,2 kg atau lebih, juga tergantung pada lensa.</p> <p>Tanpa cermin dan mekanisme shutter, bodi dari mirrorless camera mirrorless bisa lebih kecil dari DSLR, dan konstruksi lebih sederhana. Sebuah mirrorless camera khas seperti Olympus PEN-EPL5 beratnya hanya kurang dari 0,45 kgdan kurang dari 3 inci termasuk lensa.</p> <h3>Kemampuan Fokus</h3> <p>DSLR menggunakan mekanisme cermin untuk mengalihkan cahaya ke sensor khusus yang menggunakan proses yang disebut fase deteksi. Sensor mengukur konvergensi dua berkas cahaya untuk secara cepat mengambil lensa ke dalam fokus.</p> <p>Karena mereka tidak memiliki sistem cermin, kebanyakan mirrorless camera menggunakan teknik yang lebih lambat, yang disebut deteksi kontras - metode yang sama yang digunakan oleh kamera point-and-shoot dan ponsel. Sensor gambar menangkap sebagian kecil dari suatu gambar, tes seberapa tajam itu, dan kemudian refocuses lensa dan tes lagi sampai mendapatkan fokus yang tepat. Deteksi kontras sangat lambat dalam cahaya rendah dan dengan subyek bergerak, karena gerakan membingungkan kamera.</p> <p>Mirrorless camera terbaru, seperti Olympus OM-D EM-5, memiliki prosesor yang lebih cepat yang dapat mendeteksi kontras lebih cepat, sehingga mereka memiliki fokus hampir secepat DSLR dalam segala kondisi, tapi masih harus berjuang keras untuk mengambil gamba dalam cahaya rendah. Lebih lanjut lagi, kamera Olympus OM-D E-M1menggunakan sensor tunggal yang menggabungkan kedua kontras dan deteksi fasa. Sony juga memperkenalkan sistem fokus combo pada kamera mirrorless baru nya: A7 dan A7R.</p> <h3>Previewing Images</h3> <p>Sisi positif dari kamera DSLR adalah bahwa Anda dapat melihat gambar secara langsung, melihat hasil gambar yang anda tangkap. Kelemahan dari mirrorless camera adalah bahwa mereka harus menangkap preview gambar untuk ditampilkan pada layar LCD. Preview ini sering menghasilkan hasil yang buruk atau sulit untuk dilihat terutama pada LCD murah di siang hari. Dalam cahaya rendah, preview dapat muncul secara kasar.</p> <p>Beberapa model mirrorless camera meniru DSLR dengan menanamkan layar LCD dengan apa yang disebut electronic viewfinder. Ini dibangun ke beberapa mirrorless camera yang lebih mahal (seperti Panasonic GX7) atau tersedia sebagai add-on ekstra bagi yang lain.</p> <h3>Image Stabilization</h3> <p>Semua removable-lens kamera modern termasuk stabilisasi gambar, di mana kamera mengurangi blur pada foto (umumnya pada kecepatan rana lambat) untuk mengatasi tangan anda yang bergetar ketika anda mengambil gambar. Kebanyakan kamera dengan lensa interchangeable, terutama DSLR, melakukan ini dengan menggeser sebagian kecil dari lensa. Lainnya menggeser sensor gambar, yang memungkinkan stabilisasi gambar dengan lensa apapun, bahkan model vintage. Beberapa mirrorless camera bisa menggeser kedua elemen lensa dan sensor gambar yang merupakan kombinasi yang dapat lebih efektif daripada salah satu dari metode ini. Perbedaan antara kebanyakan kamera DSLR dan sistem image-stabilization pada mirrorless camera sangat tipis.</p> <h3>Kualitas Gambar</h3> <p>Mirrorless camera versi awal yang digunakan untuk menawarkan gambar dengan kualitas rendah dibandingkan DSLR, dengan lebih banyak noise (graininess) dan warna yang lebih buruk, karena mereka menggunakan sensor gambar yang lebih kecil dan kurang menangkap cahaya. Tetapi produsen mirrorless camera telah menemukan cara untuk mengurangi noise, menggunakan sensor dan prosesor gambar yang lebih baik, dan sekarang tidak ada perbedaan nyata dalam kualitas gambar pada kamera model konsumen kebanyakan. SLR high-end menggunakan sensor yang sangat besar yang disebut "full frame" sensor yang telah memberi mereka keunggulan yang tinggi. Sony baru-baru ini memperkenalkan mirrorless camera dengan sensor full-frame, yang mana bisa menjadi langkah penting dalam menutup kesenjangan kualitas, bahkan untuk kamera dengan kinerja tinggi.</p> <p>Walah, tambah sulit saja menentukannya. Hehe…</p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-14286436723602579342013-10-31T21:06:00.000-07:002013-11-11T02:35:06.545-08:00Panasonic Lumix DMC-XS1 Kamera Murah Berkualitas<p><strong>Panasonic Lumix DMC-XS1 Review</strong> | Sebagai produsen besar di industri fotografi, Panasonic terus melahirkan berbagai produk untuk memuaskan hasrat para pengguna kamera digital. Menginjak pertengahan 2013, Panasonic terus mengisi berbagai kelas kamera di pasar gadget produk-produk high-end hingga entry-level. Kini produsen Panasonic mulai berkonsentrasi bersaing di pasar kamera compact entry-level. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hadirnya beragam inovasi baru di kelas kamera compact point-and-shoot seperti pada produk kamera murah berkualitas, Panasonic Lumix DMC- XS1.</p> <p>Kamera Panasonic Lumix seri terbaru ini digadang-gadang sebagai kamera saku murah dengan desain terbaik. Panasonic membekali kamera ini sensor CCD dengan resolusi 16 Megapixel yang powerfull. Panasonic juga menghadirkan berbagai fitur pengembangan dari seri lumix sebelumnya. Hal ini diharapkan menjadi kekuatan tersendiri kamera murah berkualitas ini di samping sisi desainnya yang kompak dan minimalis.</p> <p><a href="http://lh4.ggpht.com/-QUL4HiIQ8gI/UoCyuxaMmYI/AAAAAAAAAms/GFY4ZOiOgtY/s1600-h/image4.png"><img title="Panasonic Lumix DMC- XS1" style="border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; background-image: none; border-bottom-width: 0px; float: none; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin: 5px auto; display: block; padding-right: 0px; border-top-width: 0px" border="0" alt="Panasonic Lumix DMC- XS1" src="http://lh4.ggpht.com/-A1yoEgWsujM/UoCy2LRzyBI/AAAAAAAAAm0/Zp0DRP-I1po/image_thumb2.png?imgmax=800" width="468" height="193"></a><strong>Desain dan Control</strong></p> <p>Kamera Panasonic Lumix XS1 hadir dengan desain yang kompak dan minimalis. Kamera ini hadir dengan ukuran 93.8 x 53.5 x 17.6 mm dengan berat total 103 gram. Dengan dimensi tersebut, kamera murah berkualitas ini lebih mungil dan lebih ringan disbanding kamera entry level lainnya. Kamera ini juga dilengkapi layar 2,7 inci LCD berwarna dengan teknologi Brightness Control. Hadir dengan bahan material berkualitas, membuat keseluruhan bodi terasa lebih ringan namun kokoh. Kamera digital Panasonic ini bisa Anda bawa dengan mudah mengingat bentuknya yang mungil.</p> <p>Anda akan menemukan berbagai tombol pengaturan khas seperti kamera digital lainnya. Panasonic juga memperhatikan sisi kenyamanan tombol pada kamera digital kompak ini. Produsen juga memisahkan tombol merekam video, sehingga Anda bisa langsung merekam peristiwa tanpa direpotkan mencari di deretan mode lain. Yang menarik adalah penempatan lampu flash pada kamera baru ini. Jika biasanya lampu flash terletak di pinggir, Brica justru menempatkan lampu flash berada di tengah, diatas lensa. Anda kini tak perlu khawatir lagi jari Anda menutupi lampu flash.</p> <p><strong>Image Quality & Resolusi</strong></p> <p>Kamera murah berkualitas ini dipersenjatai teknologi terbaik meskipun dilepas dengan harga yang terjangkau. Kamera ini dilengkapi lensa 24mm ultra wide-angle. Kamera digital ini dapat menghasilkan gambar dari resolusi terbesar 3456 x 3456 piksel hingga terkecil 480 x480 piksel dengan baik. Dalam hal video, kamera ini mampu merekam dengan resolusi tinggi 1280 x 720 piksel dengan kualitas HD terbaik. Kamera ini dapat menghasilkan foto dengan format JPEG. Untuk video, kamera ini menghasilkan video berformat MP4.</p> <p>Dalam hal pengambilan gambar, kamera Ini dilengkapi berbagai mode layaknya kamera digital lainnya. Ada berbagai jenis mode seperti Auto, Standard, Portrait, Landscape, Neutral.</p> <p>Ada juga fitur Auto white balance with the image sensor serta White balance correction; Autofocus dan Manual focus, auto dan manual ISO (Iso 100 – 6400) hingga mode pengambilan video HD. Beberapa fitur lain yang menarik ialah image stabilization mengurangi guncangan atau blur pada hasil bidikan; fitur Face Detection yang secara otomatis melakukan fokus pada wajah subyek yang sedang anda bidik; Fitur Smile Detection akan secara otomatis mengambil gambar ketika subyek terdeteksi sedang tersenyum.</p> <p><strong>Performa</strong></p> <p>Panasonic mencoba menyematkan performa gahar dibalik desain kamera Panasonic Lumix XS1 yang mungil. Dalam perangkat terbarunya ini, Panasonic membekali kamera murah berkualitas ini sensor CCD dengan resolusi 16,1 Megapixel. Disokong prosesor dan lensa berkualitas, kamera ini mampu menghasilkan gambar dengan tampilan yang jelas, lebih tajam dan akurat.<br>Fitur</p> <p>Kamera digital entry level, Panasonic Lumix DMC – XS1 menawarkan kemampuan 5x digital zoom, 8x Intelligent Zoom dan teknologi MEGA OIS atau Optical Image Stabilizer) untuk menghasilkan gambar lebih rinci. Fitur anti guncang yang kuat mampu mengurangi noise dan blur pada hasil bidikan. Untuk mentransfer data, Panasonic telah melengkapi slot usb dan slot micro SD pada perangkat ini. Dengan tambahan power save mode, membuat kamera ini lebih hemat baterai kala digunakan.</p> <p><strong>Harga / Perkiraan Harga</strong></p> <p>Kamera Digital Panasonic Lumix DMC-XS1 akan dilepas di perkiraan harga dibawah $150. Harga yang murah dengan performa dan kualitas mumpuni.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong></p> <p>Bagi Anda yang mencari kamera digital berdesain mungil dengan kualitas terbaik dengan harga terjangkau, kamera ini cocok Anda miliki. Kamera Panasonic Lumix DMC-XS1 hadir dengan desain yang lebih mungil dan lebih ringan disbanding produk lainnya. Berbekal sensor 16 megapiksel dan fitur MEGA OIS, kamera murah berkualitas ini semakin memanjakan Anda dalam memotret objek.</p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-90936457661365591132013-10-01T08:24:00.000-07:002013-10-18T18:49:34.694-07:00Olympus OM-D E-M1 Review Harga dan Spesifikasi<p><strong>Olympus OM-D E-M1 Review Harga dan Spesifikasi</strong> | Olympus kembali mengenalkan seri kamera mirrorlessnya untuk kelas profesional. Jika sebelumnya Olympus sukses dengan OM-D E-M5, maka seri terbaru, OM-D E-M1 ini hadir dengan lebih banyak penyempurnaan utamanya pada kecepatan fokus kamera.</p> <p>Di seri ini Olympus memang membuat revolusi baru di kamera micro fourthirds mirrorless-nya dengan menggabungkan dua jenis sistem fokus otomatis ke dalam satu badan kamera. Sistem yang disebu dengan Dual Fast AF ini memiliki sistem deteksi obyek phase dan kontras. Sistem fokus phase bahkan lebih unik, karena sensornya menyatu dengan sensor CMOS utama sehingga tidak lagi diperlukan kaca pantul (mirror) seperti yang ada di kamera DSLR saat ini.</p> <p><a href="http://lh5.ggpht.com/-p2qAkSa-S-o/UmHkFj79AEI/AAAAAAAAAl8/k09mJTPSKFU/s1600-h/image3.png"><img title="Olympus OM-D E-M1" style="border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; background-image: none; border-bottom-width: 0px; float: none; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin: 5px auto; display: block; padding-right: 0px; border-top-width: 0px" border="0" alt="Olympus OM-D E-M1" src="http://lh5.ggpht.com/-0mQeJPNHFWo/UmHk-ncxH9I/AAAAAAAAAmE/xE4BNlIn_r4/image_thumb1.png?imgmax=800" width="304" height="240"></a></p> <p>"Sistem DSLR sudah bisa sepenuhnya digantikan oleh teknologi Olympus ini, karena DSLR itu sebenarnya sistem untuk film seluloid yang ada dikamera analog. Di digital semua beda, termasuk ukuran sensor yang tak lagi harus besar sehingga badan dan lensa kamera bisa makin mengecil," jelas Manajer Pemasaran Olympus Customer Care Indonesia, Sandy Chandra, di sela-sela peluncuran OM-D E-M1 di Jakarta kemarin (8/10).</p> <p>Menurut Sandy sistem baru yang ada di produk E-M1 ini otomatis sudah bisa menggantikan seri DLSR Olympus sebelumnya. "Dulu PR (pekerjaan rumah) Olympus adalah bagaimana melakukan fokus cepat pada obyek bergerak yang memang sulit dicapai dengan sistem contrast detection. Dengan Dual Fast AF ini kamera bisa melakukan fokus lebih cepat, bahkan dengan kecepatan yang sama kamera kompetitor seri profesional," tambah Sandy.</p> <p>Bicara soal profesional, OM-D E-M1 ditempatkan Olympus di kelas profesional. Fitur-fitur didalamnya diklaim setara dengan kamera profesional namun dikemas di bentuk yang lebih kecil. Fitur seperti 5 axis stabilizer, 9fps continuous shooting, Full HD Recording serta prosesor gambar TruPic VII yang disandingkan sensor LiveMOS adalah beberapa yang diunggulkan Olympus di seri ini. Sebagai bonus, kamera ini juga sudah didesain untuk tahan terhadap cipratan air, debu, sampai kondisi suhu ekstrim hingga -10 derajat. </p> <p>Di Indonesia Badan Kamera Olympus OM-D E-M1 dipasarkan seharga 19,8 juta rupiah. Tersedia pula paket kamera dengan lensa Zuiko Digital 12-40mm f2.8 seharga 28,9 juta. <em>sumber: <a href="http://www.infokomputer.com/berita/1-latest-news/6804-olympus-e-m1-si-kecil-yang-profesional" rel="nofollow" target="_blank">Info Komputer</a></em></p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3210103272522882442.post-19816278008358506812013-07-16T04:50:00.000-07:002013-07-26T04:51:54.821-07:00Cara Merawat Lensa Kamera Supaya Awet<p><strong><a title="Cara Merawat Lensa Kamera Supaya Awet" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/2013/07/cara-merawat-lensa-kamera-supaya-awet.html" target="_blank">Cara Merawat Lensa Kamera Supaya Awet</a></strong> | Merawat lensa kamera merupakan hal wajib yang harus bisa dilakukan oleh siapapun yang hobi fotografi. lensa sendiri merupakan komponen vital dari kamera yang berfungsi memfokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap. Oleh sebab itu, perawatan lensa kamera tidak boleh dilakukan secara gegabah mengingat lensa adalah komponen yang sensitive.</p> <p>Banyak fotografer pemula menganggap perawatan lensa kamera merupakan hal yang remeh dan sering diabaikan karena sekilas lensa masih tampak baik-baik saja. Pada dasarnya memeriksa kondisi lensa itu gampang-gampang susah. Secara mudah, pertama Anda dapat mengecek kondisi fisik lensa. Kemudian mencoba lensa ketika terpasang di kamera dan mengecek tiap fungsinya. Tapi terkadang pengecekan diatas dirasa kurang dan ada beberapa bagian lensa yang mungkin terlewatkan. Tidak ada salahnya Anda merawat dengan benar agar kualitas gambar yang dihasilkan semakin mantap.</p> <h4>Memeriksa Kondisi fisik Lensa</h4> <p><a title="merawat lensa kamera" href="http://chandradjiwa.blogspot.com/" target="_blank"><img title="merawat lensa kamera" style="border-top: 0px; border-right: 0px; background-image: none; border-bottom: 0px; float: left; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin: 5px; border-left: 0px; display: inline; padding-right: 0px" border="0" alt="merawat lensa kamera" align="left" src="http://lh6.ggpht.com/-uNuya6Ej9nY/UfJis-YkvRI/AAAAAAAAAfY/Eq_DieIXnQ8/image%25255B4%25255D.png?imgmax=800" width="258" height="240"></a>Hal pertama dalam perawatan lensa kamera ialah memeriksa kondisi body lensa. Anda dapat memulai memeriksa kondisi fisik lensa yang kasat mata, seperti kelengkapan mur di body lensa. Kemudian Anda dapat memeriksa fungsi ring tele, apakah masih berfungsi dengan normal dan mudah digunakan? Cek pula putaran ring focus lensa. Lalu, periksa pula tombol-tombol di lensa, apakah masih dapat digeser atau dipencet dengan mudah?</p> <p>Perawatan lensa kamera selanjutnya, periksa Juga mekanisme Focusing pada lensa. Anda dapat mencoba memutar ring fokus dengan perlahan untuk memeriksa fungsi focusing. Ring fokus adalah bagian yang diputar untuk mengubah titik fokus saat di manual fokus. Periksa apakah ring fokus masih terasa mulus ataukah terasa berat ketika digerakkan? Kemudian, pasang kembali lensa ke kamera. Periksa apakah auto focus masih berjalan dengan baik? Periksa pula motor fokus, apakah terdengar berisik ketika lensa digunakan?</p> <p>Periksa mekanisme Zooming pada lensa. Cobalah melakukan zoom in dan zoom out pada lensa tersebut. Anda juga dapat mencoba memutar zoom ring dengan perlahan. Zoom ring adalah bagian yang diputar untuk zooming lensa. Periksa bagian tersebut secara seksama. Kalau terasa terhalang, mungkin ada serpihan di dalamnya yang dapat mengganggu fungsi zoom lensa. Selain itu Anda juga dapat memeriksa mekanisme zoom dengan cara membalikan lensa ke arah bawah. Coba lihat, apakah mekanisme zoomnya bergerak sendiri? Jika ya, berarti sudah saatnya Anda membawa lensa kesayangan ke tempat servis lensa.</p> <p>Dalam perawatan lensa kamera, yang tak kalah penting dan harus diperhatikan adalah mencoba memasangkan lensa ke kamera. Ketika Anda memasangkan lensa, periksa apakah lensa terasa mudah dipasangkan? Periksa juga locking pin yang ada di kamera, apakah masih berfungsi dengan baik? Jangan sampai lensa yang berharga tidak murah milik anda jatuh, ketika anda gunakan mengambil gambar akibat lensa yang sudah tidak bisa terpasang secara tepat.</p> <h4>Memeriksa Fungsi Dan Kondisi Optikal Lensa</h4> <p>Setelah melakukan perawatan lensa kamera dari segi fisik lensa, kini Anda dapat mulai memeriksa fungsi dan kondisi optikal lensa. Untuk optikal lensa, Anda dapat memeriksa Akurasi Fokus. Yang dapat Anda lakukan adalah dengan mencoba mengambil foto dengan mode auto focus dengan center focusing point. Ambil foto sebuah objek diam, dan tes dengan menekan setengah shutter, periksa apakah Anda mendapatkan focus yang diinginkan? Anda juga dapat mencoba memotret 2 obyek dengan jarak berdekatan (1 didepan dan 1 lagi dibelakang) untuk mengetahui akurasi focus lensa.</p> <p>Perawatan lensa kamera berikutnya adalah memeriksa aperture lensa. Anda dapat mengetes aperture dari bukaan yang paling sempit hingga bukaan paling besar, dengan mengambil foto di masing-masing stop. Coba periksa, apakah ada perbedaan focus di masing-masing foto? Kalau iya, berarti kondisi lensa masih baik. Kemudian, periksa apakah tampak oli ataupun bekas oli yang muncul di bilah aperture didalam. Apakah bilah aperture bergerak bebas?</p> <p>Tahapan terakhir dalam perawatan lensa kamera adalah memeriksa kondisi permukaan Lensa. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini, yaitu memeriksa kondisi fisik lensa dengan kasat mata, apakah ada lecet di lensa? Dan, Apakah ada jamur atau fogging di lensa? Lalu yang kedua adalah dengan mengecek test foto jika ada jamur, fog, atau lecet, apakah berpengaruh pada hasil foto? Coba pindahkan hasil foto anda dari kamera ke laptop atau pc untuk memudahkan Anda melihat hasil foto secara jelas.</p> <p>Sekarang Anda sudah dapat melakukan perawatan lensa kamera dengan benar seperti diatas. jika tidak ditemukan kerusakan dan gangguan pada penggunaan lensa, berarti Anda dan lensa kesayangan sudah siap beraksi untuk memotret. Selamat mencoba! <em>sumber: <a href="http://portal.paseban.com/article/82291/perawatan-lensa-kamera" rel="nofollow" target="_blank">Paseban</a></em></p> Chandra JPhttp://www.blogger.com/profile/08585703216874142023noreply@blogger.com0