Monday, November 25, 2013

Nikon D5300: DSLR Bagus Dengan WiFi

Nikon D5300 harga spesifikasi vs Canon EOS 700D | Jaman sekarang memang susah jika tidak memiliki sambungan internet. Kemudahan untuk sharing foto hasil jepretan kamera anda secepat mungkin menjadi salah satu kemudahan yang diinginkan banyak orang. Nikon D5300 adalah jawaban dari saingan terbesar Canon untuk konektivitas lebih dari sebuah kamera DSLR.

Begitu pentingkah WiFi di DSLR?

Tergantung anda juga sih. Seberapa narsis anda. Seberapa cepat anda ingin berbagi hasil jepretan via youtube, Facebook, atau instagram? Kalau secepat mungkin, ditambah jika anda fans Nikon, maka kamera D5300 ini menjadi pilihan yang sulit ditolak.

Jika anda tidak segitunya bernarsis-narsis, bisa-lah ditunda.

Kelebihan lain dari keberadaan Wi-Fi di D5300 ini juga bisa dipakai untuk memotret dari jarak jauh (remote control shooting). Juga ada fitur GPS yang memudahkan anda memberi geo-tag pada hasil jepretan anda.

Fitur unggulan lainnya

Supaya agak jelas dengan fitur-fiturnya, kita lihat saja spesifikasinya seperti berikut:

  • 24.1MP DX format CMOS sensor, without OLPF
  • EXPEED 4 processing
  • ISO 100-12800 standard, up to 25600 expanded
  • 5 fps continuous shooting
  • 39 point AF system, 9 sensors cross type
  • 2016 pixel RGB metering sensor
  • 1080p60 video recording, built-in stereo mic
  • 1.04M dot 3.2" vari-angle LCD monitor

Nikon D5300 vs Canon EOS 700D

Kalau dibandingkan dengan yang setara, Canon EOS 700D, menjadi seperti ini:

 

Nikon D5300

Canon EOS 700D

Sensor resolution (type)

24MP CMOS (no OLPF)

18MP 'Hybrid CMOS'

Autofocus System

39 AF points (9 cross-type)

9 AF points (all cross-type)

ISO sensitivity

100-12800 (max 25,600 equiv)

100-12800 (max 25,600 equiv)

Display size / resolution

3.2in, 1.04M-dot vari-angle

3in, 921k-dot vari-angle (touch-sensitive)

Maximum framerate (DX mode)

5 fps

Movie Mode

1080 60p/30p

1080 30p

Battery life (CIPA)

600 shots

440 shots

Dimensions

125 × 98 × 76 mm
(49.2 × 3.9 × 3.0 in)

133 x 100 x 79 mm
(5.2 x 3.9 x 3.1in)

Weight (without battery)

480 g (16.9 oz)

580 g (20.4 oz)

Yang membuat banyak orang kepincut dengan Nikon D5300 adalah kemampuan autofocus-nya yang sampai 39 AF points, dan kemampuan perekaman video pada 1080 sampai 60p. Asyik banget tuh…

Berapa harga Nikon D5300?

Harganya sekitar diperkirakan akan dijual dengan harga US$ 800 (body only), atau US$ 1400 jika dilengkapi dengan lens kit.

Tuesday, November 19, 2013

Olympus Stylus 1 Super Zoom Camera

Harga Spesifikasi Olympus Stylus 1 | Bobotnya yang ringan, desain ringkas dan solid, dengan tipe DSLM (Digital Single Lens Mirrorless), fitur zoom super yang bagus, layak sekali menjadi pilihan kamera mirrorless di level harga 8 jutaan.

Ponsel, apapun OS-nya, mulai dari Android, Windows Phone, dan iOS dari Apple, banyak yang datang dengan fitur kamera yang semakin hari semakin bangus. Angka 5 mega piksel untuk kamera mereka itu sudah umum dan standar minimal ponsel kelas entry level sekalipun. Apalagi ponsel premium macam Xperia Z, Samsung Galaxy S4, atau iPhone 5. Kamera mereka bagus. Punah sudah alasan pabrikan kamera macam Olympus, untuk memproduksi pocket camera murah. Mereka lantas bergerak untuk membuat kamera kelas menengah, yang lazimnya menggunakan teknologi mirrorless untuk mendapatkan keuntungan dari sisi ukuran dan berat-nya.

baca juga: Kamera DSLR vs Mirrorless, Pilih Mana?

Dari harganya yang ada di kisaran 8 jutaan, (sekitar 7,8 jutaan), Olympus Stylus 1 Super Zoom ini menantang langsung Sony RX10. Lalu apa saja yang dibawanya?

Spesifikasi Olympus Stylus 1 Super Zoom

Desain dan Control

Pernah lihat seri XZ-2 dan OM-D E-M5? Kurang lebih, anda akan mendapatkan gabungan desain keduanya yang ringkas dan solid. Karena menggunakan model mirrorless, ukuran kamera ini bisa ringkas dan ringan. Ukurannya 116 mm x 87 mm x 56,5 mm dengan bobot 402 gram. Gaya retronya, membuat kamera ini terlihat elegan dan anggun.

Olympus Stylus 1

Pilihan bahan magnesium alloy warna hitam terlihat pas memberi kesan kokoh. Ada layar sentuh LCD fleksibel medol titl berukuran 3 inci dengan kepadatan piksel 1,04 juta piksel, yang bisa digerak-gerakan untuk melakukan eksplorasi dengan beragam sudut pengambilan gambar. Selain itu, tersedia pula electronic viewfinder (EVF) beresolusi 1,44 piksel, yang didukung dengan teknologi sensor mata atau eye sensor.

Image Quality dan Resolusi

Kamera Olympus Stylus 1 ini mengusung sensor gambar yang sama dengan seri XZ-2, yakni sensor BSI-CMOS berukuran 1/1,7 inci, sehingga memungkinkannya memiliki fisik lebih kecil. Tapi, kemampuannya tidak semini ukurannya tersebut. Karena, kamera ini dapat diandalkan untuk menghasilkan foto beresolusi maksimum 12 megapiksel. Sedangkan kemampuan merekam videonya, mencapai resolusi FullHD 1080p, dan 480p pada level high speed.

Pilihan yang bagus untuk mereduksi ukuran fisiknya, meski imbasnya juga agak buruk. Yaitu menurunnya kemampuan untuk capture image pada kondisi low light. Kurang lebih satu stop dibandingkan kamera Sony RX10 yang berada pada kelas yang sama. Sedangkan ISO-nya, memiliki kemampuan hingga 100-12800. Jika dibandingkan, ISO 400 pada kamera ini kurang lebih setara dengan ISO 800 pada Sony RX10.

Jangan terlalu pesimis, ada teknologi fokus Fast Touch Auto Focus yang digunakan oleh kamera Olympus PEN untuk tetap memberi nilai lebih. Selain itu, kamera Olympus Stylus 1 ini juga punya mode kreatif yang terdiri dari lima efek foto dan 11 pilihan filter artistik, serta ND Filter terintegrasi yang dapat menurunkan eksposure hingga tiga stop.

Kinerja

Sementara itu, untuk memberikan kinerja terbaik, kamera Olympus Stylus 1 ini membawa image processor TruePic VI. Hasilnya, kamera yang dilengkapi dengan kontrol manual ini dapat digunakan untuk memotret aksi-aksi cepat dengan kecepatan hingga 7 frame per detik. Selain itu, kamera ini juga memiliki shutter 1/2000s – 60s, dan kemampuan perekaman video hingga 120fps/240 frame per detik untuk slow-motion.

Perpaduan prosesor gambar tersebut dengan teknologi sensor sensor BSI-CMOS berukuran 1/1,7 inci yang juga disematkan pada kamera ini, diklaim Olympus sebagai kombinasi antara sensor berkualitas baik dan zoom serbaguna dengan kontrol manual penuh. Lensa iZUIKO yang dipakai kamera Olympus Stylus 1 ini memang memiliki optical zoom hingga 10,7x dengan aperture range f/1 – 2,8. Tidak heran jika performanya sangat mengagumkan.

Lensa jenis wide 28mm itu pula yang memberikan kemampuan super zoom pada kamera ini, seperti telah disinggung di atas. Lensa iZUIKO terbaru dengan rancangan ultra slim itu setara dengan lensa 24-300mm (35mm equivalen) pada kamera full frame. Spesifikasi lensanya tersebut membuat kamera Olympus Stylus ini jadi lebih istimewa dan menjanjikan, karena sejauh ini kebanyakan kamera super zoom hanya terbatas hingga focal length 200mm.

Tidak hanya itu, lensa fixed yang tidak dapat diganti pada kamera berdesain OM-D ini masih punya kelebihan lain. Kamera Olympus Stylus 1 ini mampu mengurangi efek blur akibat goyangan tangan secara virtual, berkat dukungan mekanisme VCM image stabilization yang dimilikinya. Kemudian, lensanya juga mampu memotret subjek dengan jarak cukup dekat hingga sekitar 5 cm, yang sangat bermanfaat bagi penggemar fotografi makro.

Fitur

Masih soal lensa, ternyata bagian tersebut juga dilengkapi dengan fitur cincin putar yang memungkinkan penggunanya untuk berganti dari mode pengoperasian digital ke analog. Pada mode digital, cincin putar itu dapat digunakan untuk melakukan zoom atau fokus secara manual. Sedangkan pada mode analog, bisa bermanfaat untuk pengaturan kamera seperti menyesuaikan aperture atau diafragma lensa, dan kecepatan rana.

Selain itu, kamera Olympus Stylus 1 ini juga memiliki automatic retractable lens cap, yang bisa membuat lensanya masuk ke dalam bodinya secara otomatis ketika tidak digunakan, dan dilindungi dengan penutup lensa. Kemudian, terdapat pula lampu flash terintegrasi, dan dukungan konektifitas berupa port USB dan HDMI, serta koneksi WiFi yang memungkinkannya untuk terhubung langsung dengan perangkat smartphone atau tablet.

Kesimpulan

Kamera Olympus Stylus 1 resmi diperkenalkan pada tanggal 29 Oktober 2013 lalu, dan akan tersedia di pasaran mulai bulan Desember 2013 mendatang. Harganya sendiri dibanderol 699,99 dolar AS atau setara dengan Rp 7,9 juta. Kamera kompak high-end ini akan menjadi pesaing utama bagi kamera Sony RX10 yang baru saja dikeluarkan beberapa waktu lalu. Apalagi, kamera ini mengedepankan kualitas dengan kemampuan dan harga yang sepadan.

Sony Alpha NEX-5T, Kamera Mirrorless NFC

Sony Alpha NEX-5T, Kamera Mirrorless lengkap dengan NFC | Kalau anda pengguna NEX-5R yang keluar tahun lalu, anda akan mengalami pengalaman yang kurang lebih sama dengan yang ditawarkan oleh Sony Aplpha NEX-5T ini. Penambahan fiturnya yang utama terletak pada keberadaan NFC (near field communication) yang memungkinkan perangkat untuk berbagi file dengan mudah dan cepat. Harganya sekitar 8,99 juta. Cukup sepadan dengan teknologi dan kemudahan yang dibawanya.

Selain fitur NFC, Aplha NEX-5T juga berbeda dari lensa yang dipakainya. Dengan lensa 16-50 mm f/3.5-5.6, sementara NEX-5R pakai 18-55 mm f/3.5-6.3. Ini membuat tampilan NEX-5T lebih kompak. Lensa 55-210 mm f/4.5-6.3 juga disertakan dalam boks penjualan.

Untuk fitur-fitur yang lain, masih sama dengan pendahulunya, seperti sensor 16,1 megapiksel Exmor APS HD CMOS, Fast Hybrid dan sistem pendeteksi kontras serta autofocus.

Sony Alpha NEX-5T

Layar LCD 3 inci dengan resolusi 921 ribu titik juga bisa diangkat hingga membentuk sudut 180 derajat. Kamera ini juga dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi dan aplikasi PlayMemories Camera. Adapun sensitivitas ISO 100-25600, baik secara mekanik maupun elektronik.

NEX-5T, dengan bodi dibalut bahan magnesium, memiliki kemampuan menangkap gambar bergerak pada 10 frame per detik dengan resolusi penuh. Sedangkan pada mode video, kamera ini mampu merekam pada resolusi full HD 1.920 x 1.080 p dengan kualitas AVCHD.

Desain

Pegangan tangannya dilapisi bahan karet. Begitu juga di bagian belakang, terdapat karet berbentuk kotak kecil untuk menempelkan ibu jari. Sehingga jadi nyaman dipegang. Tanpa lensa, beratnya sekitar 218 gram.

Sayangnya, tak ada lampu flash yang tertanam di kamera ini. Untuk pengambilan gambar di kondisi gelap, harus ditambah flash, yang bisa dipasang di port pada bagian atas. Port itu juga bisa digunakan untuk tambahan optical viewfinder, electronic viewfinder, dan mikrofon.

Di bagian atas kanan kamera, ada tombol Fn atau function, yang berguna untuk akses ke fokus, mode metering, dan white-balance. Fungsi ini bisa disesuaikan dengan keinginan kita. Selain itu, ada tombol putar untuk mengubah setelan aperture atau shutter speed.

Fitur

Layar LCD seluas 3 inci bisa diputar ke atas hingga 180 derajat. Kemampuan ini cocok untuk pengambilan gambar low angle atau memotret diri sendiri. Tampilan gambar pada layar sangat jernih dan terang meski di bawah sinar matahari.

Saat kamera terhubung ke jaringan Internet melalui koneksi Wi-Fi, kita dapat mengakses dan mengunduh berbagai aplikasi yang disediakan. Ada yang gratis, tapi kebanyakan harus bayar, seperti Bracket Pro & Time-Lapse.

Baterai jenis lithium-ion yang bisa diisi ulang mampu bertahan hingga 330 kali jepretan. Menariknya, kamera ini dilengkapi dengan Sony InfoLithium, yang artinya berapa persen lagi daya baterai tersisa bisa terlihat di kamera.

Salah satu fitur yang menyenangkan dari kamera ini adalah kemampuan mengambil gambar dalam mode panorama. Caranya, cukup tekan tombol shutter dan arahkan kamera sesuai dengan petunjuk panah pada layar LCD.

Yang perlu dicatat adalah menggerakkan kamera ke arah berikutnya harus dengan kecepatan tertentu dan stabil. Jika tidak, kamera akan gagal membuat gambar panorama. Kalaupun bisa, pada tepian gambar akan terlihat garis hitam tebal yang cukup mengganggu.

Sony NEX-5T juga bisa digunakan untuk merekam video full HD dengan kemampuan audio stereo. Yang menarik, ketika Tempo menggunakan lensa zoom 55-210 mm f/4.5-6.3, hasil rekaman terlihat halus ketika dilakukan zooming. Kualitas rekaman video tampak jernih.

Kesimpulan

Sony NEX-5T adalah salah satu kamera mirrorless dengan ukuran kompak yang tersedia di pasar saat ini. Apalagi sensor yang digunakan adalah APS-C CMOS yang cukup besar. Biasanya kamera mirrorless agar terlihat kecil akan menggunakan sensor kecil.

Fitur yang disediakan cukup beragam. Layar LCD yang bisa diangkat ke atas membuat angle pemotretan menjadi lebih kaya, continuous shooting pada 10 frame per detik membuat momen indah tak akan terlewatkan.

Bagi Anda yang menginginkan kamera mirrorless berukuran kecil dengan sensor besar APS-C CMOS, mengambil gambar dengan kecepatan tinggi, dan tersedia koneksi nirkabel NFC serta Wi-Fi, Sony NEX-5T bisa menjadi pilihan terbaik.

Spesifikasi

Tipe: Kamera kompak mirrorless
Efektif piksel: 16 MP
Tipe sensor: APS-C Exmor APS HD CMOS
Ukuran sensor: APS-C 18 x 24 mm
Mount lensa: Sony E
Lensa: 16-50 mm f/3.5-5.6 dan 55-210 mm f/4.5-6.3
Format media: Secure Digital, Secure Digital High Capacity, Memory Stick Pro Duo, Secure Digital Extended Capacity
Sensitivitas ISO: Auto, 100-25.600
Layar: 3 inci 921 ribu titik, rasio 16:9
Resolusi video: 1.080i, 1.080p
Ports: micro USB, mini HDMI
Continuous shooting: 10 fps
Waktu booting: 2 detik
Shutter Lag: 0.09 seconds
Harga: Rp 8,99 juta

PLUS

  • Mendukung Wi-Fi dan NFC
  • Rentang ISO lebar
  • Continuous shooting 10 fps
  • Video 1.080p

MINUS

  • Tak ada lampu flash
  • Tak banyak aplikasi gratis

Friday, November 1, 2013

Pilih Mana: DSLR atau Mirrorless Camera?

Dengan pilihan yang semakin banyak, memilih kamera jadi semakin sulit. Meski kalau mau mudah juga gampang, tinggal seseuaikan dengan keuangan kita beres. Yang jadi sulit kan bagaimana dengan uang yang kita miliki, kita bisa mendapatkan kamera yang terbaik. Belum lagi pilihan ini: mau kamera DSLR atau Mirrorless Camera? Mana yang lebih baik? Dari sisi kualitas hasil foto, harga, dan kemudahan pakainya? Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing? Itulah yang akan kita bicarakan kali ini.

Apa perbedaan DSLR dan Mirrorless Camera?

Kamera Single lens reflex (SLR) telah ada selama lebih dari seratus tahun. Seperti pendahulunya yang berbasis film, SLR digital saat ini (DSLR) menggunakan cermin untuk mengalihkan cahaya dari lensa ke jendela bidik sehingga Anda melihat apa yang kamera lihat. Ketika Anda mengambil gambar, cermin dalam kamera ini membalik keluar dari jalurnya, rana di depan sensor gambar terbuka, dan sensor menangkap gambar.

Mirrorless camera, seperti namanya, tidak perlu cermin. Sebaliknya, cahaya melewati lensa dan jatuh tepat ke sensor gambar, seperti dalam kamera point-and-shoot dan kamera ponsel. Untuk menampilkan gambar sebelum Anda menekan tombol rana, Anda harus melihat layar di belakang kamera.

Jadi mana yang lebih baik? DSLR VS mirrorless?

Pilih Mana: DSLR atau Mirrorless Camera?

Ukuran dan Berat

Tubuh dari kamera DSLR terlihat sangat besar, karena mereka harus menyesuaikan dengan mekanisme cermin dan shutter. Pada saat ini, DSLR terkecil dan teringan yang tersedia adalah Canon EOS Rebel SL1 yang beratnya 22 ons (0,6 kilogram) dengan disertakan lensa zoom terpasang. Dan kamera ini agak mahal untuk pembeli yang baru pertama kali belajar fotografi. Sebuah model yang lebih-ekonomis, Canon EOS Rebel T3i dengan berat berat 25,3 ons (0,71 kilogram) dan ketebalan 3,1 inci (7,9 cm) hadir dengan sebuah lensa. Sebuah model midrange seperti Nikon D7100 dengan berat 1,2 kg atau lebih, juga tergantung pada lensa.

Tanpa cermin dan mekanisme shutter, bodi dari  mirrorless camera mirrorless bisa lebih kecil dari DSLR, dan konstruksi lebih sederhana. Sebuah mirrorless camera khas seperti Olympus PEN-EPL5 beratnya hanya kurang dari 0,45 kgdan kurang dari 3 inci  termasuk lensa.

Kemampuan Fokus

DSLR menggunakan mekanisme cermin untuk mengalihkan cahaya ke sensor khusus yang menggunakan proses yang disebut fase deteksi. Sensor mengukur konvergensi dua berkas cahaya untuk secara  cepat mengambil lensa ke dalam fokus.

Karena mereka tidak memiliki sistem cermin, kebanyakan mirrorless camera menggunakan teknik yang lebih lambat, yang disebut deteksi kontras - metode yang sama yang digunakan oleh kamera  point-and-shoot dan ponsel. Sensor gambar menangkap sebagian kecil dari suatu gambar, tes seberapa tajam itu, dan kemudian refocuses lensa dan tes lagi sampai mendapatkan fokus yang tepat. Deteksi kontras sangat lambat dalam cahaya rendah dan dengan subyek bergerak, karena gerakan membingungkan kamera.

Mirrorless camera terbaru, seperti Olympus OM-D EM-5, memiliki prosesor yang lebih cepat yang dapat mendeteksi kontras lebih cepat, sehingga mereka memiliki fokus hampir secepat DSLR dalam segala kondisi, tapi masih harus berjuang keras untuk mengambil gamba dalam cahaya rendah.  Lebih lanjut lagi, kamera  Olympus OM-D E-M1menggunakan sensor tunggal yang menggabungkan kedua kontras dan deteksi fasa. Sony juga memperkenalkan sistem fokus combo pada kamera mirrorless baru nya: A7 dan A7R.

Previewing Images

Sisi positif dari kamera DSLR adalah bahwa Anda dapat melihat gambar secara langsung, melihat hasil gambar yang anda tangkap. Kelemahan dari mirrorless camera adalah bahwa mereka harus menangkap preview gambar untuk ditampilkan pada layar LCD. Preview ini sering menghasilkan hasil yang buruk atau sulit untuk dilihat terutama pada LCD murah di siang hari. Dalam cahaya rendah, preview dapat muncul secara kasar.

Beberapa model mirrorless camera meniru DSLR dengan menanamkan layar LCD dengan apa yang disebut electronic viewfinder. Ini dibangun ke beberapa mirrorless camera yang lebih mahal (seperti Panasonic GX7) atau tersedia sebagai add-on ekstra bagi yang lain.

Image Stabilization

Semua removable-lens kamera modern termasuk stabilisasi gambar, di mana kamera mengurangi blur pada foto (umumnya pada kecepatan rana lambat) untuk mengatasi tangan anda yang bergetar ketika anda mengambil gambar. Kebanyakan kamera dengan lensa interchangeable, terutama DSLR, melakukan ini dengan menggeser sebagian kecil dari lensa. Lainnya menggeser sensor gambar, yang memungkinkan stabilisasi gambar dengan lensa apapun, bahkan model vintage. Beberapa mirrorless camera bisa menggeser kedua elemen lensa dan sensor gambar yang merupakan  kombinasi yang dapat lebih efektif daripada salah satu dari metode ini. Perbedaan antara kebanyakan kamera  DSLR dan sistem image-stabilization pada mirrorless camera sangat tipis.

Kualitas Gambar

Mirrorless camera versi awal yang digunakan untuk menawarkan gambar dengan kualitas rendah dibandingkan DSLR, dengan lebih banyak noise (graininess) dan warna yang lebih buruk, karena mereka menggunakan sensor gambar yang lebih kecil dan kurang menangkap cahaya. Tetapi produsen mirrorless camera telah menemukan cara untuk mengurangi noise, menggunakan sensor dan prosesor gambar yang lebih baik, dan sekarang tidak ada perbedaan nyata dalam kualitas gambar pada kamera model konsumen kebanyakan. SLR high-end menggunakan sensor yang sangat besar yang disebut "full frame" sensor yang telah memberi mereka keunggulan yang tinggi. Sony baru-baru ini memperkenalkan mirrorless camera dengan sensor full-frame, yang mana bisa menjadi langkah penting dalam menutup kesenjangan kualitas, bahkan untuk kamera dengan kinerja tinggi.

Walah, tambah sulit saja menentukannya. Hehe…

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2011 Chandra Djiwa is proudly powered by blogger.com | Design by Tutorial Blogspot Published by Template Blogger